Wafat usai Menginspirasi Gaya Hidup Sehat, Ini Tips Turunkan Berat Badan ala Rina Gunawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebelum meninggal dunia, Rina Gunawan sempat menginspirasi banyak orang dengan gaya hidup sehat yang dijalaninya. Berkat konsistensi dan kerja keras, Rina berhasil menurunkan berat badan hingga membuat wanita 46 tahun itu terlihat manglingi.
Akibat pandemi COVID-19 dan masa berada di rumah saja, membuat berat badan Rina bertambah hingga mencapai 100 kilogram. Kala itu ia merasa kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, seperti salat dan kondisinya diperparah dengan kebiasan ngemil.
"Satu peyek aja bisa habis satu hari sama anak teteh. Tidur teteh ngorok dong. Udah gitu main hp aja bisa jatoh. Terus kalau duduk mager, tidur lagi, tidur lagi. Kalau pas lagi salat, nggak bisa banget dari sujud langsung bediri," kata Rina, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Rabu (3/3).
"Itu sakit banget di kaki dan akhirnya salatnya secara duduk. Olaharga nggak pernah sama sekali dan kalau olahraga itu berat banget. Makan gorengan segala macem bisa sampai 10. Hidup yang sangat-sangat parah. Naiknya pada saat pandemi ini drastis sekali," lanjutnya.
Kemudian Rina menjalani proses diet pada Juni 2020. Didampingi pelatihnya, program ini diawali dengan penimbangan berat badan. Ketika mengetahui usia selnya 71 tahun, Rina pun terkejut dan langsung termotivasi untuk mengubah semua pola hidupnya.
Menurut Rina, salah satu yang paling penting dijaga adalah tidur malam. Diharuskan tidur cukup, Rina pun memulai tidurnya tiap pukul 22.00. Berkat tidur cukup, ia merasa tubuhnya lebih segar ketika bangun pagi pukul 04.00 atau 04.30.
Kemudian, Rina dituntut mengurangi konsumsi minyak, tepung, margarin, dan gula. Hal lain yang tidak kalah penting adalah banyak minum air putih. Ketika beratnya mencapai 100 kilogran, Rina minum air putih 6 liter sehari. Meski berat, namun ia memiliki cara untuk menyiasatinya.
"Akhirnya teteh punya pola, misalnya bangun tidur pagi minum air putih sebanyak-banyaknya sampai jam 1 siang. Jam 1 siang itu kurang lebih 3 liter. Dari jam 1 sampai jam 7 atau 8 malem teteh minum tiga liter lagi," jelas Rina.
Sementara untuk pola makan, istri Teddy Syach ini mengaku makan lima kali sehari. Di mana Rina sarapan tepat pukul 07.00, pukul 10.00 makan camilan pagi, pukul 12.00 makan siang, pukul 16.00 makan camilan sore, dan pukul 18.00-19.00 makan malam. Hasilnya, selama dua bulan berhasil menurunkan berat badan hingga 17 kilogram dan 30 kilogram selama lima bulan.
Meski berat, ibu dua anak itu mengaku merasakan banyak manfaat. "Jujur ini berat banget waktu di awal. Alhamdulillah waktu tiga hari kok enakan, sampai ke-21 hari mindset kita semua berubah. Banyak banget perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup teteh setelah mengubah pola hidup. Ibadah lancar dan nggak ngantuk lagi," tandasnya.
Diketahui Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa (2/3) pukul 18.45 WIB. Rina mengembuskan napas terakhirnya pada usia 46 tahun. Presenter sekaligus pengusaha ini diketahui mengalami sesak napas dan dilarikan ke rumah sakit.
Sang suami menyebut Rina memiliki penyakit bawaan asma dan radang paru-paru. Ia sempat mendapat perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Pertamina Simprug, Jakarta Selatan, selama seminggu. Sebelum meninggal dunia, Rina juga sempat dinyatakan positif COVID-19.
Akibat pandemi COVID-19 dan masa berada di rumah saja, membuat berat badan Rina bertambah hingga mencapai 100 kilogram. Kala itu ia merasa kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, seperti salat dan kondisinya diperparah dengan kebiasan ngemil.
"Satu peyek aja bisa habis satu hari sama anak teteh. Tidur teteh ngorok dong. Udah gitu main hp aja bisa jatoh. Terus kalau duduk mager, tidur lagi, tidur lagi. Kalau pas lagi salat, nggak bisa banget dari sujud langsung bediri," kata Rina, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Rabu (3/3).
"Itu sakit banget di kaki dan akhirnya salatnya secara duduk. Olaharga nggak pernah sama sekali dan kalau olahraga itu berat banget. Makan gorengan segala macem bisa sampai 10. Hidup yang sangat-sangat parah. Naiknya pada saat pandemi ini drastis sekali," lanjutnya.
Kemudian Rina menjalani proses diet pada Juni 2020. Didampingi pelatihnya, program ini diawali dengan penimbangan berat badan. Ketika mengetahui usia selnya 71 tahun, Rina pun terkejut dan langsung termotivasi untuk mengubah semua pola hidupnya.
Menurut Rina, salah satu yang paling penting dijaga adalah tidur malam. Diharuskan tidur cukup, Rina pun memulai tidurnya tiap pukul 22.00. Berkat tidur cukup, ia merasa tubuhnya lebih segar ketika bangun pagi pukul 04.00 atau 04.30.
Kemudian, Rina dituntut mengurangi konsumsi minyak, tepung, margarin, dan gula. Hal lain yang tidak kalah penting adalah banyak minum air putih. Ketika beratnya mencapai 100 kilogran, Rina minum air putih 6 liter sehari. Meski berat, namun ia memiliki cara untuk menyiasatinya.
"Akhirnya teteh punya pola, misalnya bangun tidur pagi minum air putih sebanyak-banyaknya sampai jam 1 siang. Jam 1 siang itu kurang lebih 3 liter. Dari jam 1 sampai jam 7 atau 8 malem teteh minum tiga liter lagi," jelas Rina.
Sementara untuk pola makan, istri Teddy Syach ini mengaku makan lima kali sehari. Di mana Rina sarapan tepat pukul 07.00, pukul 10.00 makan camilan pagi, pukul 12.00 makan siang, pukul 16.00 makan camilan sore, dan pukul 18.00-19.00 makan malam. Hasilnya, selama dua bulan berhasil menurunkan berat badan hingga 17 kilogram dan 30 kilogram selama lima bulan.
Meski berat, ibu dua anak itu mengaku merasakan banyak manfaat. "Jujur ini berat banget waktu di awal. Alhamdulillah waktu tiga hari kok enakan, sampai ke-21 hari mindset kita semua berubah. Banyak banget perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup teteh setelah mengubah pola hidup. Ibadah lancar dan nggak ngantuk lagi," tandasnya.
Diketahui Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa (2/3) pukul 18.45 WIB. Rina mengembuskan napas terakhirnya pada usia 46 tahun. Presenter sekaligus pengusaha ini diketahui mengalami sesak napas dan dilarikan ke rumah sakit.
Sang suami menyebut Rina memiliki penyakit bawaan asma dan radang paru-paru. Ia sempat mendapat perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Pertamina Simprug, Jakarta Selatan, selama seminggu. Sebelum meninggal dunia, Rina juga sempat dinyatakan positif COVID-19.
(tsa)