Ini Koleksi Terbaru yang Terinspirasi Logo Kuda Longchamp
loading...
A
A
A
JAKARTA - Brand fashion Longchamp menghadirkan peragaan busana Fall/Winter 2021 . Koleksi ini terinspirasi dari logo kuda balap Longchamp yang ikonik dan karya desainer interior Prancis Pierre Paulin, yang visinya merevolusi apartemen Paris di paruh kedua abad ke-20 .
Direktur Kreatif peragaan busana ini, Sophie Delafontaine menjelaskan kuda pacu Longchamp yang berlari kencang adalah ekspresi abadi dari dinamisme label dan art de vivre. Hubungan berkuda inilah yang memengaruhi pilihan lokasi untuk pertunjukan.
Baca juga : Keren, Adidas dan Tommy Cash Bikin Sepatu Terpanjang Di Dunia
“Aula berkuda Battesti yang terkenal di Paris, yang kaca dan atap besinya yang megah direkayasa oleh Gustave Eiffel,” ujar Delafontaine. Peragaan busana Longchamp tersebut digelar secara virtual namun tetap terlihat suasana sophisticated karena catwalk dibuat unik.
Dilanjutkan, Delafontaine menerangkan, Pierre Paulin adalah pengaruh utama pada siluet koleksi. Delafontaine mengutip pendekatan inovatif Pierre Paulin pada garis, fungsi, warna, dan material yang sejalan dengan semangat kreatif Longchamp.
“Dengan demikian, banyak dari penampilannya memiliki kualitas yang sensual dan membungkus yang menggugah lekuk sofa Paulin, sementara quilting dan layering adalah tema yang menonjol,” ujar Delafontaine.
Baca juga : Rumah Angker, Selalu Diganggu Suara Mistis. Simak Kismis di RCTI+
Beberapa siluet menampilkan sesuatu yang berbeda namun tetap glamor dan fashionable. Sementara atasan ada kemeja denim, dan sweater turtleneck bergaris wol bergaya 70-an yang diselipkan di dalam kemeja, jas, dan gaun.
Pertunjukan dibuka oleh Mica Arganaraz dengan jaket safari hitam yang diikat di atas sweter skinny-rib merah dan celana pendek putih. Dia mengenakan sepatu bot hujan hitam dengan kaus kaki panjang berwarna merah. “Menyeimbangkan suasana sporty ini, gaun midi yang lembut atau celana cropped dikenakan dengan sepatu bot setinggi lutut, memancarkan getaran feminin yang menggambarkan beragam aspek Parisienne Longchamp,” ujar Delafontaine.
Baca juga : Minuman Buah Cocok Jadi Camilan untuk Anak Saat Belajar dari Rumah
Yang menonjol di koleksi ini adalah gaun kulit domba merah dengan lipatan yang dipasangkan dengan sepatu bot putih, serta kombinasi blus dan celana dalam suede berwarna karamel. Nuansa yang lebih kasual diperkenalkan oleh dua setelan besar dan mannish dalam warna pink peony dan korduroi abu-abu lembut, yang dikenakan dengan sepatu pantofel putih yang dihiasi dengan rantai asetat chunky. Baik warna maupun aksesorisnya sesuai dengan gaya 60-an dan 70-an.
Nuansa hangat yang menyelimuti koleksi meluas ke tas bintang musim ini yakni Brioche dan Le Pliage Cuir. Tas ini hadir dengan faux shearling dan dalam warna pop dengan quilting berbentuk gelombang yang merujuk pada garis-garis berliku-liku di kursi Pierre Paulin.
Baca juga : Desainer Indonesia Kleting Pilih Kerudung dan Headpiece Unik Saat Nikah
Sementara itu, tas Le Pliage yang ikonik ditafsirkan ulang dengan bantalan kulit domba berlapis kain, baik dalam bentuk klasiknya maupun sebagai tas punggung serut. Adapun tas Roseau dilengkapi dengan toggle dan rantai asetat berpenampilan vintage. “Koleksi ini menghidupkan kembali warisan kulit berbutir Le Foulonne Longchamp dalam bentuk tas persegi rapi yang diayunkan dengan ringan dari bahu para model,” ujar Delafontaine.
Lihat Juga: Restoran di Perancis Buat Aturan Baru Minimal Order, Pengunjung Harus Bayar Mulai Rp76 Juta
Direktur Kreatif peragaan busana ini, Sophie Delafontaine menjelaskan kuda pacu Longchamp yang berlari kencang adalah ekspresi abadi dari dinamisme label dan art de vivre. Hubungan berkuda inilah yang memengaruhi pilihan lokasi untuk pertunjukan.
Baca juga : Keren, Adidas dan Tommy Cash Bikin Sepatu Terpanjang Di Dunia
“Aula berkuda Battesti yang terkenal di Paris, yang kaca dan atap besinya yang megah direkayasa oleh Gustave Eiffel,” ujar Delafontaine. Peragaan busana Longchamp tersebut digelar secara virtual namun tetap terlihat suasana sophisticated karena catwalk dibuat unik.
Dilanjutkan, Delafontaine menerangkan, Pierre Paulin adalah pengaruh utama pada siluet koleksi. Delafontaine mengutip pendekatan inovatif Pierre Paulin pada garis, fungsi, warna, dan material yang sejalan dengan semangat kreatif Longchamp.
“Dengan demikian, banyak dari penampilannya memiliki kualitas yang sensual dan membungkus yang menggugah lekuk sofa Paulin, sementara quilting dan layering adalah tema yang menonjol,” ujar Delafontaine.
Baca juga : Rumah Angker, Selalu Diganggu Suara Mistis. Simak Kismis di RCTI+
Beberapa siluet menampilkan sesuatu yang berbeda namun tetap glamor dan fashionable. Sementara atasan ada kemeja denim, dan sweater turtleneck bergaris wol bergaya 70-an yang diselipkan di dalam kemeja, jas, dan gaun.
Pertunjukan dibuka oleh Mica Arganaraz dengan jaket safari hitam yang diikat di atas sweter skinny-rib merah dan celana pendek putih. Dia mengenakan sepatu bot hujan hitam dengan kaus kaki panjang berwarna merah. “Menyeimbangkan suasana sporty ini, gaun midi yang lembut atau celana cropped dikenakan dengan sepatu bot setinggi lutut, memancarkan getaran feminin yang menggambarkan beragam aspek Parisienne Longchamp,” ujar Delafontaine.
Baca juga : Minuman Buah Cocok Jadi Camilan untuk Anak Saat Belajar dari Rumah
Yang menonjol di koleksi ini adalah gaun kulit domba merah dengan lipatan yang dipasangkan dengan sepatu bot putih, serta kombinasi blus dan celana dalam suede berwarna karamel. Nuansa yang lebih kasual diperkenalkan oleh dua setelan besar dan mannish dalam warna pink peony dan korduroi abu-abu lembut, yang dikenakan dengan sepatu pantofel putih yang dihiasi dengan rantai asetat chunky. Baik warna maupun aksesorisnya sesuai dengan gaya 60-an dan 70-an.
Nuansa hangat yang menyelimuti koleksi meluas ke tas bintang musim ini yakni Brioche dan Le Pliage Cuir. Tas ini hadir dengan faux shearling dan dalam warna pop dengan quilting berbentuk gelombang yang merujuk pada garis-garis berliku-liku di kursi Pierre Paulin.
Baca juga : Desainer Indonesia Kleting Pilih Kerudung dan Headpiece Unik Saat Nikah
Sementara itu, tas Le Pliage yang ikonik ditafsirkan ulang dengan bantalan kulit domba berlapis kain, baik dalam bentuk klasiknya maupun sebagai tas punggung serut. Adapun tas Roseau dilengkapi dengan toggle dan rantai asetat berpenampilan vintage. “Koleksi ini menghidupkan kembali warisan kulit berbutir Le Foulonne Longchamp dalam bentuk tas persegi rapi yang diayunkan dengan ringan dari bahu para model,” ujar Delafontaine.
Lihat Juga: Restoran di Perancis Buat Aturan Baru Minimal Order, Pengunjung Harus Bayar Mulai Rp76 Juta
(sal)