Waspada! Diabetes dan Hipertensi Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes dan hipertensi bisa menjadi faktor risiko penyakit ginjal kronik. Dua penyakit tersebut adalah ancaman terbesar bagi ginjal.
Sebesar 35% kasus hipertensi dan diabetes menjadi penyebab pasien ginjal kronik menjalani cuci darah. Sebanyak 2/3 pasien ginjal kronik menjalani cuci darah karena hipertensi dan diabetes.
Diabetes dan hipertensi datang secara bersamaan. Meski demikian, penyakit ini dapat dicegah dari awal sehingga bisa menekan beban.
"Diabetes dan tekanan darah adalah tinggi faktor kunci ginjal kronik. Kalau ada faktor risiko, harus peka dan diagnosis lebih dini," kata dr. Tunggul Diapari Situmorang dalam acara peringatan World Kidney Day 2021, Rabu (10/3).
Banyak orang mengidap diabetes dan atau hipertensi, namun tidak mengetahuinya. Berusahalah untuk mengendalikan dua kondisi ini. Itu akan menyelamatkan ginjal dari keausan ekstra yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi atau tekanan darah tinggi dari waktu ke waktu.
"Caranya kontrol tekanan darah dan gula darah sampai target, tapi kalau gagal ginjal bukan akhir dari segalanya. Hidup jangan gagal," jelas dr. Tunggul.
Agar hidup tetap berkualitas, dr. Tunggul menekankan pentingnya menjaga tekanan darah dan gula darah.
"Khusus hipertensi dan diabetes yang bikin rusak ginjal itu bukan obat tapi penyakitnya. Obatnya malah jaga. Yang penting capai target. Tekanan gula darah capai target dan bukan sekadar minum obat," tandasnya.
Sebesar 35% kasus hipertensi dan diabetes menjadi penyebab pasien ginjal kronik menjalani cuci darah. Sebanyak 2/3 pasien ginjal kronik menjalani cuci darah karena hipertensi dan diabetes.
Diabetes dan hipertensi datang secara bersamaan. Meski demikian, penyakit ini dapat dicegah dari awal sehingga bisa menekan beban.
"Diabetes dan tekanan darah adalah tinggi faktor kunci ginjal kronik. Kalau ada faktor risiko, harus peka dan diagnosis lebih dini," kata dr. Tunggul Diapari Situmorang dalam acara peringatan World Kidney Day 2021, Rabu (10/3).
Banyak orang mengidap diabetes dan atau hipertensi, namun tidak mengetahuinya. Berusahalah untuk mengendalikan dua kondisi ini. Itu akan menyelamatkan ginjal dari keausan ekstra yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi atau tekanan darah tinggi dari waktu ke waktu.
"Caranya kontrol tekanan darah dan gula darah sampai target, tapi kalau gagal ginjal bukan akhir dari segalanya. Hidup jangan gagal," jelas dr. Tunggul.
Agar hidup tetap berkualitas, dr. Tunggul menekankan pentingnya menjaga tekanan darah dan gula darah.
"Khusus hipertensi dan diabetes yang bikin rusak ginjal itu bukan obat tapi penyakitnya. Obatnya malah jaga. Yang penting capai target. Tekanan gula darah capai target dan bukan sekadar minum obat," tandasnya.
(tsa)