Hari Ginjal Sedunia, Angka Kematian Akibat Gangguan Fungsi Ginjal Terus Meningkat

Rabu, 10 Maret 2021 - 18:20 WIB
loading...
Hari Ginjal Sedunia, Angka Kematian Akibat Gangguan Fungsi Ginjal Terus Meningkat
Angka kematian akibat gangguan ginjal terus meningkat. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Gangguan fungsi ginjal masih belum banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat. Banyak di antara mereka yang tak sadar bahwa ginjalnya mengalami gangguan sehingga bertambah parah dan berujung kematian. Tak heran jika angka kematian akibat gangguan fungsi ginjal makin meningkat.

Tidak terlalu populer sebagai penyakit mematikan lainnya, seperti jantung, stroke, kanker maupun diabetes . Penyakit gangguan fungsi ginjal, khususnya di Indonesia tidak boleh dianggap remeh.

Tahukah Anda, bahwa angka kematian di dunia akibat penyakit gangguan fungsi ginjal semakin naik setiap tahunnya? Dari data angka kematian GBD 2015 Mortality and Causes of Death Collaborators, tercatat gangguan fungsi ginjal yakni penyakit ginjal kronik pada 2015 ada di peringkat ke-17 sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.

Baca Juga : Penyintas Penyakit Kardiovaskular Boleh Divaksinasi Covid-19, Asalkan Penuhi Syarat Berikut Ini!

Sebagaimana dijelaskan dalam persentasi dr. Aida Lydia, Ph.D., Sp.PD-KGH, spesialis penyakit dalam sekaligus ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Rabu (10/3/2021), dalam dunia medis gangguan fungsi ginjal dibagi dalam dua kategori, akut dan kronik.

Gangguan fungsi ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak (baru terjadi). Sementara yang kronik, penurunan fungsi ginjal yang sudah lama terjadi, indikatornya terjadi lebih dari tiga bulan. Inilah yang disebut dengan penyakit ginjal kronik (PGK), penurunan fungsi ginjal atau adanya kerusakan struktur ginjal yang progresif dan berlangsung lebih dari tiga bulan lamanya.

Banyak hal yang menjadi kriteria dari PGK, sebagai penanda telah terjadinya kerusakan pada ginjal. Bisa terjadi hanya satu pertanda, atau bahkan bisa lebih. Pertama, adanya albumin atau protein di urin, sel darah merah di urin, terjadinya peningkatan kreatinin darah, ada kelainan pemeriksaan biopsi ginjal, ada kelainan pada pencitraan, dan ada riwayat transplan ginjal.

Baca Juga : Alami Hipospadias Kategori Serius, Ini Fakta tentang Aprilia Manganang

Untuk penyebab penyakit ginjal kronik, ada tiga faktor terbesar. Dari data Indonesian Renal Registery, tercatat penyakit hipertensi atau darah tinggi dengan persentase 40persen jadi penyebab nomor satu terjadinya gagal ginjal.

Di peringkat kedua disusul oleh diabetes dengan persentasi 26persen, lalu glomerulonefritis yang seperti dikutip dari laman situs resmi Gleneagles Hospital adalah peradangan saringan kecil dalam ginjal (glomeruli) di posisi ketiga dengan persentase 11persen.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)