Permintaan Naik 300%, 5.000 Armada Grab Car Protect Dikerahkan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Permintaan atas angkutan berbasis online dengan protokol kesehatan terus naik di tengah pandemi Corona (COVID-19). Grab Indonesia mengklaim permintaan armada Grab Car Protect naik tiga kali lipat.
Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan telah mengerahkan 5.000 armada Grab Car Protect di Indonesia untuk melayani masyarakat. Layanan ini khusus untuk meningkatkan perlindungan para mitra pengemudi dan juga penumpang dari penyebaran COVID-19.
Armada ini dihadirkan untuk membantu masyarakat yang masih harus melakukan aktifitas kerja di luar rumah selama masa pandemi ini. Selain di Bandung, ribuan armada ini hadir di Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Lampung, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Mataram dan Pontianak.
(Baca: 30 Kelurahan di Kota Bekasi Diizinkan Gelar Salat Idul Fitri)
"Setelah diluncurkannya awal April lalu, permintaan armada roda empat khusus Grab Car Protect telah meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya. Kami berharap ini dapat membantu menjaga ekonomi Indonesia yang turun di angka 2,97%," kata dia.
Menurut dia, armada ini dilengkapi dengan partisi plastik sebagai pemisah antara penumpang dan mitra pengemudi. Armada roda empat khusus ini juga dilengkapi oleh masker, sarung tangan, dan hand sanitizer.
Salah seorang penumpang di Bandung, Deya Yulika Risti mengaku, layanan ini cukup membantu. Selain dilengkapi partisi plastik, unit GrabCar Protect ini telah dilakukan penyemprotan desinfektan secara regular oleh mitra pengemudi di pos yang telah disediakan oleh Grab Indonesia.
“Pengemudi di mobil menggunakan partisi plastik, contactless kotak pembayaran, serta hand sanitizer yang bisa saya gunakan selama perjalan. Ini telah membuat saya tidak perlu kuatir dengan adanya penyebaran virus antara saya dengan mitra pengemudi," kata perempuan yang berprofesi sebagai Project Manager dari sebuah perusahaan digital agency ini.
(Baca: Hotel di Atas Pohon yang Eksotis Ini Ada di Ubud Bali)
Pengamat Teknologi, Informasi, dan Teknologi dari ICT Institute Indonesia, Heru Sutadi mengatakan, di saat pandemi COVID-19 ini masyarakat akan memasuki babakan baru yang banyak disebut “new normal”. Jadi membuat hal normal baru ini disesuaikan dengan protokol kesehatan saat ini.
Di tengah pandemi saat ini, perekonomian dan transportasi tetap harus berjalan, namun perlu pencegahan dengan hand sanitizer, partisi plastik, dan lainnya untuk melindungi pengemudi dan penumpang.
Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan telah mengerahkan 5.000 armada Grab Car Protect di Indonesia untuk melayani masyarakat. Layanan ini khusus untuk meningkatkan perlindungan para mitra pengemudi dan juga penumpang dari penyebaran COVID-19.
Armada ini dihadirkan untuk membantu masyarakat yang masih harus melakukan aktifitas kerja di luar rumah selama masa pandemi ini. Selain di Bandung, ribuan armada ini hadir di Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Lampung, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Mataram dan Pontianak.
(Baca: 30 Kelurahan di Kota Bekasi Diizinkan Gelar Salat Idul Fitri)
"Setelah diluncurkannya awal April lalu, permintaan armada roda empat khusus Grab Car Protect telah meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya. Kami berharap ini dapat membantu menjaga ekonomi Indonesia yang turun di angka 2,97%," kata dia.
Menurut dia, armada ini dilengkapi dengan partisi plastik sebagai pemisah antara penumpang dan mitra pengemudi. Armada roda empat khusus ini juga dilengkapi oleh masker, sarung tangan, dan hand sanitizer.
Salah seorang penumpang di Bandung, Deya Yulika Risti mengaku, layanan ini cukup membantu. Selain dilengkapi partisi plastik, unit GrabCar Protect ini telah dilakukan penyemprotan desinfektan secara regular oleh mitra pengemudi di pos yang telah disediakan oleh Grab Indonesia.
“Pengemudi di mobil menggunakan partisi plastik, contactless kotak pembayaran, serta hand sanitizer yang bisa saya gunakan selama perjalan. Ini telah membuat saya tidak perlu kuatir dengan adanya penyebaran virus antara saya dengan mitra pengemudi," kata perempuan yang berprofesi sebagai Project Manager dari sebuah perusahaan digital agency ini.
(Baca: Hotel di Atas Pohon yang Eksotis Ini Ada di Ubud Bali)
Pengamat Teknologi, Informasi, dan Teknologi dari ICT Institute Indonesia, Heru Sutadi mengatakan, di saat pandemi COVID-19 ini masyarakat akan memasuki babakan baru yang banyak disebut “new normal”. Jadi membuat hal normal baru ini disesuaikan dengan protokol kesehatan saat ini.
Di tengah pandemi saat ini, perekonomian dan transportasi tetap harus berjalan, namun perlu pencegahan dengan hand sanitizer, partisi plastik, dan lainnya untuk melindungi pengemudi dan penumpang.
(muh)