Mengenal Prosedur Denervasi Ginjal yang Bisa Bantu Atasi Hipertensi

Sabtu, 10 April 2021 - 05:05 WIB
loading...
Mengenal Prosedur Denervasi Ginjal yang Bisa Bantu Atasi Hipertensi
Hipertensi sendiri dikenal merupakan penyebab utama kematian prematur di dunia dan jika tidak terkendali, kondisi ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyakit berbahaya lainnya. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , diperkirakan 1,13 miliar populasi menderita hipertensi. Data 2015 menunjukkan 1 dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita, menderita hipertensi. Sementara itu, kurang dari 1 penderita berhasil mengendalikan hipertensi.

Baca juga: Dampingi Ratu Elizabeth II Selama 74 Tahun, Pangeran Philip Sosok Suami Idaman

Hipertensi sendiri dikenal merupakan penyebab utama kematian prematur di dunia dan jika tidak terkendali, kondisi ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyakit berbahaya lainnya seperti jantung, stroke dan ginjal.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Center Brawijaya Hospital, dr Faris Basalamah SpJp (K) mengatakan, selama ini tekanan darah tinggi yang menyebabkan timbulnya hipertensi dapat diatasi dengan perubahan pola makan atau konsumsi obat-obatan penurun tekanan darah.

"Sayangnya, hampir setengah dari semua pasien berhenti minum obat setelah satu tahun, sehingga perubahan gaya hidup dan pengobatan tidak cukup mengendalikan kondisi mereka," ucap dr Faris dalam Konferensi Pers Virtual, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, untuk mengatasi hipertensi, kini tersedia prosedur yang menggunakan gelombang radio yang dapat menghancurkan saraf-saraf yang terlalu aktif di sekitar ginjal untuk membantu meredakan tekanan darah tinggi.

Prosedur invasif minimal yang disebut dengan denervasi ginjal berbasis kateter (catheter-based renal denervation) ini menggunakan probe atau semacam kawat yang dimasukkan lewat arteri femoralis (arteri besar pada paha). Nantinya alat tersebut dapat mengeluarkan 'tembakan' gelombang radio intens untuk menghancurkan saraf-saraf di sekitar ginjal yang bertingkah terlalu aktif pada pasien hipertensi, terutama yang tidak mempan dengan beberapa obat penurun tekanan darah.

"Prosedur denervasi ginjal juga membantu pasien hipertensi yang mempunyai efek samping dengan obat konvensional dan pasien yang kesulitan mengkonsumsi obat hipertensi secara patuh dalam jangka panjang," ucap dr Faris yang juga merupakan dokter pertama yang melakukan prosedur denervasi ginjal generasi kedua di Indonesia.

Dia menambahkan, keunggulan prosedur denervasi ginjal adalah aman untuk ginjal, tidak diperlukan implan ke ginjal atau arteri di dekat ginjal. Prosedur sekitar satu jam, hanya menginap 1-2 hari di rumah sakit serta membantu menurunkan resiko kerusakan lebih lanjut pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.

Baca juga: Empat Foto Ini Tunjukkan Pangeran Philip Penyayang Keluarga

"Persiapan sebelum tindakan hanya puasa 4 jam, kemudian bius lokal, Keberhasilannya menurunkan tekanan darah 10-20 persen, dan setelah 6 bulan makin rendah lagi. Pasien juga jadi lebih hidup berkualitas, bisa aktivitas lebih optimal karena sudah terbebas dari hipertensi yang bisa komplikasi beberapa penyakit," papar dr Faris.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)