Puasa Ramadhan Efektif Bantu Sistem Peremajaan Imun

Senin, 12 April 2021 - 19:18 WIB
loading...
Puasa Ramadhan Efektif...
foto/ dok istimewa
A A A
JAKARTA - Menjalankan puasa Ramadhan di masa pandemi malah bisa memperkuat daya tahan tubuh. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan sudah banyak studi yang menyatakan bahwa puasa yang setidaknya dilakukan selama 3 hari akan efektif membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih baru.

Imunitas juga dapat diperkuat dengan upaya lainnya seperti menjaga asupan yang berkualitas seperti mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori, yang dapat berupa nasi, roti, dan lainnya. Makanan lain yang bisa dimakan setiap hari seperti telur, ikan, atau daging harus dimakan dan menjadi sumber protein yang merupakan pembentuk imun dan jaringan tubuh lainnya. Sayur dan buah juga tetap harus dimakan dengan rutin untuk mendapatkan mikronutrien esensial.

Baca juga : Agar Tak Lemas Selama Puasa, Lakukan Hal Berikut Ini

"Saat berbuka memang saat yang membahagiakan, tapi tetap jaga penguasaan diri kita dengan membatasi makan makanan tinggi lemak seperti gorengan, lemak, dan lainnya, serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup," jelasnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, beberapa waktu lalu.

Selain asupan gizi, olahraga yang dapat menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Karena olahraga juga dapat meningkatkan output cairan dari tubuh. Namun disarankan, berolahraga setelah sahur, sebelum berbuka, atau 1-2 jam setelah berbuka puasa.

Baca juga : So Sweet! Agatha Chelsea Pernah Tulis Surat Cinta Pada Pria Ini

"Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari 2 jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa," lanjut Wiku.

Disamping menjaga asupan gizi dan berolahraga, pembentukan imunitas dapat disempurnakan dengan pelaksanaan vaksinasi. Dimana sesuai arahan Kementerian Agama bahwa vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.

Baca juga : Makanan Khas Selama Ramadhan, Ini 5 Manfaat Kurma Bagi Kesehatan

"Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari pemerintah," lanjut Prof Wiku.

Namun, yang tak kalah penting, ia mengingatkan selain meningkatkan imunitas, umat muslin juga harus tetap disiplin protokol kesehatan. Frekuensi cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus ditingkatkan. Lalu, perbanyak istirahat, dan menunda puasa jika berada dalam keadaan sakit berat.

Baca juga : Makin Menegangkan, Aldebaran dan Nino Menyelidiki Siapa Ricky Sebenarnya

"Dan untuk tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah," pesan Prof Wiku.
(sal)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)