Kemenparekraf Godok Platform Booking Online Bersama ASYST
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerjasama dengan PT. Aero System Indonesia (ASYST), anak perusahaan Garuda Indonesia sebagailangkah strategis dalam menggeliatkan kembali industri pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Sesuai dengan spesialisasi ASYST, bentuk kerjasama yang diusung berkaitan dengan perkembangan teknologi dan digital di sektor pariwisata. Secara rinci, ASYST telah menyiapkan sebuah platform booking online khusus yang terintegrasi dengan situs Indonesia.travel, milik Kemenperakraf.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, kerjasama bertajuk Kolaborasi-Aksi ini juga menjadi wadah bagi para pelaku pariwisata Tanah Air untuk turut berkontribusi membantu pemerintah memulihkan perekonomian Nasional.
"Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Kemenparekraf tidak bisa bekerjasama sendiri tetapi harus berkolaborasi dan bersinergi dengan stakeholders lainnya, termasuk pelaku industri pariwisata. Ini sesuai dengan arahan Pak Sandiaga Uno," jelas Nia Niscaya saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Rabu (14/4).
Lebih lanjut, Nia Niscaya menjelaskan, platform booking online yang tengah digodok ASYST dan pihaknya tak hanya menyediakan fitur booking tiket pesawat saja, tetapi juga beberapa mode transportasi, hotel, dan juga paket-paket wisata.
Namun untuk saat ini, platform tersebut masih berfokus pada segmentasi pasar domestik.
"Untuk sekarang khusus domestik, sejalan fokus Kemenparekraf untuk menggarap pasar lokal. Lalu terkait tujuan kita melakukan kolaborasi ini, karena aksesbilitas adalah salah satu kunci utama pergerakan wistawan Nusantara. Jadi harus didukung dengan sistem yang memadai," kata Nia Niscaya.
"Platform digital ini juga akan diintegrasikan dengan platform kita di Indonesia.travel. Jadi nantinya kita sama-sama berpromosi, jadi lebih lengkap, tidak hanya sebagai look saja, tetapi juga bisa book dan pay. Jadi ketika wisatawan sudah terinspirasi untuk mengunjungi suatu destinasi, bisa langsung pay di situs yang sama," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan President & CEO ASYST, Achmad Royhan. Ia mengatakan keunggulan dari kolaborasi pihaknya dengan Kemenparekraf juga memungkinkan para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produk unggalan mereka.
"Produk-produk UMKM juga bisa ikut onboarding. Karena platform ini bukan mencari untung, tetapi lebih ke solution provider dan terbuka dengan siapa yang ingin berkolaborasi. Misalnya dari pihak tour and travel. Mereka bisa join dan membuat program-program yang lebih fleksibel," papar Royhan.
Sesuai dengan spesialisasi ASYST, bentuk kerjasama yang diusung berkaitan dengan perkembangan teknologi dan digital di sektor pariwisata. Secara rinci, ASYST telah menyiapkan sebuah platform booking online khusus yang terintegrasi dengan situs Indonesia.travel, milik Kemenperakraf.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, kerjasama bertajuk Kolaborasi-Aksi ini juga menjadi wadah bagi para pelaku pariwisata Tanah Air untuk turut berkontribusi membantu pemerintah memulihkan perekonomian Nasional.
"Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Kemenparekraf tidak bisa bekerjasama sendiri tetapi harus berkolaborasi dan bersinergi dengan stakeholders lainnya, termasuk pelaku industri pariwisata. Ini sesuai dengan arahan Pak Sandiaga Uno," jelas Nia Niscaya saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Rabu (14/4).
Lebih lanjut, Nia Niscaya menjelaskan, platform booking online yang tengah digodok ASYST dan pihaknya tak hanya menyediakan fitur booking tiket pesawat saja, tetapi juga beberapa mode transportasi, hotel, dan juga paket-paket wisata.
Namun untuk saat ini, platform tersebut masih berfokus pada segmentasi pasar domestik.
"Untuk sekarang khusus domestik, sejalan fokus Kemenparekraf untuk menggarap pasar lokal. Lalu terkait tujuan kita melakukan kolaborasi ini, karena aksesbilitas adalah salah satu kunci utama pergerakan wistawan Nusantara. Jadi harus didukung dengan sistem yang memadai," kata Nia Niscaya.
"Platform digital ini juga akan diintegrasikan dengan platform kita di Indonesia.travel. Jadi nantinya kita sama-sama berpromosi, jadi lebih lengkap, tidak hanya sebagai look saja, tetapi juga bisa book dan pay. Jadi ketika wisatawan sudah terinspirasi untuk mengunjungi suatu destinasi, bisa langsung pay di situs yang sama," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan President & CEO ASYST, Achmad Royhan. Ia mengatakan keunggulan dari kolaborasi pihaknya dengan Kemenparekraf juga memungkinkan para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produk unggalan mereka.
"Produk-produk UMKM juga bisa ikut onboarding. Karena platform ini bukan mencari untung, tetapi lebih ke solution provider dan terbuka dengan siapa yang ingin berkolaborasi. Misalnya dari pihak tour and travel. Mereka bisa join dan membuat program-program yang lebih fleksibel," papar Royhan.
(dra)