3 Cara untuk Mengetes Apakah Kamu sedang Dibohongi atau Tidak
loading...
A
A
A
Baca Juga: 15 Pertanyaan Seru 'Truth or Dare' untuk Kamu Mainkan Secara Daring Bareng Teman
2. MENDORONG ORANG TERSEBUT UNTUK BICARA LEBIH BANYAK
![3 Cara untuk Mengetes Apakah Kamu sedang Dibohongi atau Tidak]()
Foto: Shutterstock
Secara umum, orang yang tidak berbohong bisa lebih cepat menyatakan informasi yang relevan ketika ditanya. Sedangkan orang yang sedang berbohong butuh waktu untuk berbohong tentang beberapa detail tambahan. Karena itu, orang yang sedang berbohong lebih mungkin melakukan kesalahan dalam menyebutkan detail, dan memberikan informasi yang tidak konsisten.
Salah satu teknik yang bisa dilakukan adalah bercerita atau menggambarkan suatu peristiwa atau objek secara detail untuk memicu orang tersebut berbicara sedetail mungkin. Setelah itu, minta orang tersebut untuk mengingat apa pun yang disimpan dalam memorinya atau menggambar sketsa sedetail mungkin.
Kalau ada kejanggalan atau ketidakcocokan dengan kesaksian atau cerita dari pihak lain, bisa diasumsikan ada yang berbohong dengan ceritanya.
3. MEMBERIKAN PERTANYAAN YANG TIDAK TERDUGA
![3 Cara untuk Mengetes Apakah Kamu sedang Dibohongi atau Tidak]()
Foto: Shutterstock
Orang yang sedang berbohong, terlebih yang sering melakukannya, biasanya punya daftar kemungkinan pertanyaan dan menyiapkan dirinya dengan baik. Kebohongan yang sudah disiapkan jauh lebih sulit untuk dideteksi daripada kebohongan yang diucapkan secara instan.
Jadi, untuk bisa mendeteksi kebohongan, tanyakan hal-hal yang tidak terduga. Kalau bisa, jangan tanyakan yang berkaitan langsung dengan peristiwa penyebabnya berbohong, seperti dia ada di mana sewaktu kejadian, bersama siapa, apa alibinya, dan sebagainya. Jika dibandingkan, orang yang berkata jujur bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tidak terduga dengan lebih cepat dan konsisten daripada orang yang sedang berbohong.
2. MENDORONG ORANG TERSEBUT UNTUK BICARA LEBIH BANYAK
.jpg)
Foto: Shutterstock
Secara umum, orang yang tidak berbohong bisa lebih cepat menyatakan informasi yang relevan ketika ditanya. Sedangkan orang yang sedang berbohong butuh waktu untuk berbohong tentang beberapa detail tambahan. Karena itu, orang yang sedang berbohong lebih mungkin melakukan kesalahan dalam menyebutkan detail, dan memberikan informasi yang tidak konsisten.
Salah satu teknik yang bisa dilakukan adalah bercerita atau menggambarkan suatu peristiwa atau objek secara detail untuk memicu orang tersebut berbicara sedetail mungkin. Setelah itu, minta orang tersebut untuk mengingat apa pun yang disimpan dalam memorinya atau menggambar sketsa sedetail mungkin.
Kalau ada kejanggalan atau ketidakcocokan dengan kesaksian atau cerita dari pihak lain, bisa diasumsikan ada yang berbohong dengan ceritanya.
3. MEMBERIKAN PERTANYAAN YANG TIDAK TERDUGA
.png)
Foto: Shutterstock
Orang yang sedang berbohong, terlebih yang sering melakukannya, biasanya punya daftar kemungkinan pertanyaan dan menyiapkan dirinya dengan baik. Kebohongan yang sudah disiapkan jauh lebih sulit untuk dideteksi daripada kebohongan yang diucapkan secara instan.
Jadi, untuk bisa mendeteksi kebohongan, tanyakan hal-hal yang tidak terduga. Kalau bisa, jangan tanyakan yang berkaitan langsung dengan peristiwa penyebabnya berbohong, seperti dia ada di mana sewaktu kejadian, bersama siapa, apa alibinya, dan sebagainya. Jika dibandingkan, orang yang berkata jujur bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tidak terduga dengan lebih cepat dan konsisten daripada orang yang sedang berbohong.
Lihat Juga :