Mengenal Sejarah Kampung China di Manado yang Sudah Ada Selama Ratusan Tahun
loading...
A
A
A
"Kemudian di belakang benteng oleh pemerintah Hindia Belanda dibangun pemukiman-pemukiman berdasarkan etnis. Ada China, Arab, termasuk Minahasa, gunanya untuk memudahkan mengontrol," kata Sofyan kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (23/5).
Di Kampung China kurang lebih ada 5 klenteng. Kemudian berkembang pada 1955 dan dibangun lagi beberapa klenteng lain, termasuk Klenteng Kong Zi Miao yang dibangun tahun 2018.
"Di kawasan Kampung China sendiri boleh dikata tidak ada lagi orang Tionghoa, karena sudah akulturasi. Di sini ada orang Arab yang tinggal, ada orang Minahasa, sudah campur baur. Bahkan sudah terjadi asimilasi, kawin antaretnis. Jadi namanya saja Kampung China, tapi sudah banyak juga orang lain yang bukan orang Tinghoa tinggal di kawasan ini," pungkas Sofyan.
Di Kampung China kurang lebih ada 5 klenteng. Kemudian berkembang pada 1955 dan dibangun lagi beberapa klenteng lain, termasuk Klenteng Kong Zi Miao yang dibangun tahun 2018.
"Di kawasan Kampung China sendiri boleh dikata tidak ada lagi orang Tionghoa, karena sudah akulturasi. Di sini ada orang Arab yang tinggal, ada orang Minahasa, sudah campur baur. Bahkan sudah terjadi asimilasi, kawin antaretnis. Jadi namanya saja Kampung China, tapi sudah banyak juga orang lain yang bukan orang Tinghoa tinggal di kawasan ini," pungkas Sofyan.
(tsa)