Menilik Sejarah Payung dari Masa ke Masa
loading...

Payung yang kita kenal sekarang punya sejarah panjang yang bisa ditarik hingga ribuan tahun lampau. Foto/Unsplash
A
A
A
JAKARTA - Indonesia sebagai negara tropis dengan dua musim, yaitu hujan dan panas tentunya sangat butuh payung untuk melindungi diri dari sengatan matahari maupun air hujan.
Karena itulah, payung bisa dibilang sebagai 'senjata' andalan saat kita harus menghadapi dua musim tersebut. Jenis payung pun juga makin banyak, dari payung lipat, payung kecil, payung besar, payung otomatis, hingga payung anti-angin. Namun, dari manakah asal payung ini dan bagaimana sejarahnya ?
ASAL-USUL PAYUNG
![Menilik Sejarah Payung dari Masa ke Masa]()
Foto: Getty Images
Payung telah ada selama hampir 4.000 tahun lamanya. Benda ini pertama kali ditemukan di wilayah Mesopotamia yang bersejarah di Asia Barat. Pada masa itu, matahari adalah musuh utama manusia dibandingkan dengan hujan, itulah sebabnya payung besar (parasol) muncul untuk melindungi diri dari ancaman matahari.
Payung yang muncul ini pertama kali dibuat dari daun palem, papirus, dan bulu merak. Secara eksklusif, payung disediakan untuk kelas atas di Mesir kuno dan wilayah Mesopotamia. Meski begitu, produk ini sangat berat sehingga seringkali harus dibawa oleh beberapa orang. Payung juga ditemukan di China pada abad pertengahan, yang terbuat dari batang bambu, serta ditutupi dengan daun dan bulu.
DARI PARASOL HINGGA KE PAYUNG
![Menilik Sejarah Payung dari Masa ke Masa]()
Foto: Getty Images
Dalam bahasa Prancis, parapluie berarti payung, dengan paraberarti perlindungan. Sedangkan dalam bahasa Inggris, umbrellamemiliki batang latin umbrayang berarti "bayangan" sehingga punya kaitan langsung dengan pendahulunya yaitu parasol.
Pada abad ke-16, payung seperti yang kita kenal sekarang ini baru muncul. Pada abad ini, pelapis minyak dan wax mulai marak dipakai untuk menggantikan pelindung parasol yang sebelumnya. Sejak saat itulah, payung dan parasolpunya tujuan yang berbeda. Payung menjadi barang untuk melindungi dari cuaca buruk dan hujan.
Karena itulah, payung bisa dibilang sebagai 'senjata' andalan saat kita harus menghadapi dua musim tersebut. Jenis payung pun juga makin banyak, dari payung lipat, payung kecil, payung besar, payung otomatis, hingga payung anti-angin. Namun, dari manakah asal payung ini dan bagaimana sejarahnya ?
ASAL-USUL PAYUNG

Foto: Getty Images
Payung telah ada selama hampir 4.000 tahun lamanya. Benda ini pertama kali ditemukan di wilayah Mesopotamia yang bersejarah di Asia Barat. Pada masa itu, matahari adalah musuh utama manusia dibandingkan dengan hujan, itulah sebabnya payung besar (parasol) muncul untuk melindungi diri dari ancaman matahari.
Payung yang muncul ini pertama kali dibuat dari daun palem, papirus, dan bulu merak. Secara eksklusif, payung disediakan untuk kelas atas di Mesir kuno dan wilayah Mesopotamia. Meski begitu, produk ini sangat berat sehingga seringkali harus dibawa oleh beberapa orang. Payung juga ditemukan di China pada abad pertengahan, yang terbuat dari batang bambu, serta ditutupi dengan daun dan bulu.
DARI PARASOL HINGGA KE PAYUNG

Foto: Getty Images
Dalam bahasa Prancis, parapluie berarti payung, dengan paraberarti perlindungan. Sedangkan dalam bahasa Inggris, umbrellamemiliki batang latin umbrayang berarti "bayangan" sehingga punya kaitan langsung dengan pendahulunya yaitu parasol.
Pada abad ke-16, payung seperti yang kita kenal sekarang ini baru muncul. Pada abad ini, pelapis minyak dan wax mulai marak dipakai untuk menggantikan pelindung parasol yang sebelumnya. Sejak saat itulah, payung dan parasolpunya tujuan yang berbeda. Payung menjadi barang untuk melindungi dari cuaca buruk dan hujan.
Lihat Juga :