Singapura Setujui Tes Covid-19 lewat Napas, Nunggu Hasilnya Cuma Semenit

Kamis, 27 Mei 2021 - 19:07 WIB
loading...
Singapura Setujui Tes Covid-19 lewat Napas, Nunggu Hasilnya Cuma Semenit
Alat tersebut dikembangkan Breathonix Pte Ltd, sebuah perusahaan spin-off dari National University of Singapore (NUS). / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Menurut pernyataan dari Universitas Nasional Singapura, tes napas yang dirancang untuk mendeteksi Covid-19 dan memberikan hasil yang akurat dalam satu menit telah disetujui untuk digunakan di Singapura.

Baca juga: Sandiaga Uno Dukung Langkah Fitri Karlina Goyangkan Jempol Warga Amerika

Alat tersebut dikembangkan Breathonix Pte Ltd, sebuah perusahaan spin-off dari National University of Singapore (NUS). Sistem Tes Napas BreFence Go Covid-19 merupakan sistem analisis napas pertama yang mendapatkan otorisasi sementara di Singapura .

Lantas, bagaimana cara perangkat Breathonix berfungsi?

Seperti menukil Times Now News, perangkat Breathonix bekerja dengan mendeteksi Volatile Organic Compounds (VOC) yang ada dalam napas yang dihembuskan seseorang. VOC sendiri diproduksi berbagai reaksi biokimia dalam sel manusia.

Karena tanda VOC dari pernapasan orang sehat berbeda dari orang yang sakit, perubahan VOC dapat diukur sebagai penanda penyakit seperti Covid-19.

Tes napas sendiri dipilih karena mudah dilakukan oleh petugas profesional yang tidak perlu menjadi staf yang terlatih secara medis atau pemrosesan laboratorium.

Seseorang hanya perlu meniup ke corong katup satu arah sekali pakai yang terhubung ke pengambil sampel napas presisi tinggi.

Napas yang diembuskan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam spektrometer massa mutakhir untuk pengukuran. Lalu, algoritma perangkat lunak berpemilik menganalisis penanda biologis VOC dan menghasilkan hasil dalam waktu kurang dari satu menit.

Setiap individu yang disaring positif harus menjalani uji usap Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR).

Baca juga: AladinMall Bagi-Bagi Gelas Gratis?

Tes Breathonix sejauh ini telah menjalani tiga uji klinis, dua di Singapura dan satu lagi di Dubai. Alat ini mencapai sensitivitas 93% dan spesivisitas 95% dalam satu studi percontohan awal berbasis di Singapura yang melibatkan 180 pasien.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)