Waspada Resistensi Antibiotik, Semua Usia Bisa Mengalaminya

Kamis, 10 Juni 2021 - 18:58 WIB
loading...
Waspada Resistensi Antibiotik, Semua Usia Bisa Mengalaminya
Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Resistensi antibiotik adalah masalah serius yang harus diatasi. Kondisi ini terjadi karena masih banyak orang sembarangan menggunakan antibiotik yang mana akhirnya menyebabkan mereka resistensi antibiotik.

Berdasar data Badan Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan antibiotik meningkat 91% secara global dan meningkat 165% di negara-negara berkembang pada periode 2000 hingga 2015. Angka yang tentu tidak sedikit dan ketika seseorang sudah resistensi, efek panjangnya sangat merugikan si pasien, bahkan negara.



Salah satu penyebab resistensi antibiotik adalah penggunaan antibiotik yang berlebihan. Tapi, apakah anak-anak bisa mengalamai masalah ini?

Dijelaskan Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD Dr. Soetomo dr. Erwin Astha Triyono, SpPD, K-PTI, resistensi antibiotik tidak mengenal usia.

"Artinya, siapa saja bisa mengalamai resistensi antibiotik," kata dr. Erwin dalam webinar kesehatan, Kamis (10/6).

Meski bisa dialami siapapun, ada beberapa kelompok yang rentan mengalami resistensi antibiotik. Mereka adalah kelompok lanjut usia, bayi, pasien HIV, diabetes, atau penyakit ginjal kronik.

"Mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga mudah sekali mengalami yang namanya resistensi antibiotik," ujar dr. Erwin.

Resistensi antibiotik dapat terjadi sejatinya tak hanya karena kebanyakan mengonsumsi antibiotik, melainkan ada faktor lain. Misalnya 'misuse' antibiotik. Artinya, terang dr. Erwin, pasien mengalami infeksi virus tetapi diobati dengan antibiotik untuk bakteri, ya, tidak akan nyambung.

Kemudian, ada juga penyebab resistensi antibiotik karena 'underuse'. "Ini bisa terjadi ketika pasien A sudah dirawat 10 hari di rumah sakit dan diberikan antibiotik jenis tertentu. Nah, saat dirujuk ke RS lain, antibiotiknya nggak bisa naik level, malah akan membuat dirinya resistensi antibiotik," papar dr. Erwin.



Jadi, penting sekali untuk masyarakat cerdas dan bijak menggunakan antibiotik. Jika penyakit yang Anda alami berkaitan dengan infeksi virus, maka tidak perlu yang namanya antibiotik, karena itu adalah obat yang dirancang membunuh bakteri.

"Beberapa penyakit infeksi bakteri yang diharuskan menggunakan antibiotik ialah tipes, meningitis, TBC, infeksi paru seperti CAP, difteri, disentri, maupun masalah di saluran kencing seperti gonore atau sipilis," pungkas dr. Erwin.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9296 seconds (0.1#10.140)