Hati-Hati! Ahli Sebut Gejala Infeksi Varian Delta COVID-19 Akan Lebih Sakit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ahli Kesehatan Prof. Ari Fahrial Syam menegaskan bahwa efek samping dari paparan varian delta lebih sakit dari COVID-19 biasa. Seluruh masyarakat diminta untuk semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Ia pun menjelaskan, saat ini penyebaran varian delta di Indonesia semakin masif, sehingga diperlukan kewaspadaan dari semua masyarakat tanpa terkecuali.
"Barusan lihat di website GISAID untuk update kasus mutasi, ternyata dalam 4 minggu terakhir terjadi peningkatan 51,4% kasus varian delta di Indonesia. Gejala sakit pasien lebih berat dari virus sebelumnya," terang Prof. Ari dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal, Senin (14/6).
Ada beberapa gejala yang menjadi kekhasan dari varian delta ini dan dinilai lebih sakit dari virus sebelumnya. Yaitu meningkatnya risiko kehilangan pendengaran, nyeri ulu hati, dan mual. Dengan kondisi tersebut, pasien memerlukan perawatan lebih intens di rumah sakit.
"Bahkan, beberapa pasien memerlukan suplementasi oksigen dan karena paparan varian delta, pasien mengalami berbagai komplikasi," papar Prof. Ari.
Varian delta ini terbukti lebih mudah menginfeksi dan menyebar dengan cepat. Karena itu, Prof. Ari menyarankan, jika Anda berada satu ruangan dengan orang yang terinfeksi varian delta dan orang tersebut bersin atau berbicara, maka virus akan lebih cepat berpindah ke orang lain.
"Dengan begitu, sangat penting bagi semua orang memperketat protokol kesehatan seperti terus menggunakan masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Vaksinasi juga harus dilakukan," saran Prof. Ari.
Ia pun menjelaskan, saat ini penyebaran varian delta di Indonesia semakin masif, sehingga diperlukan kewaspadaan dari semua masyarakat tanpa terkecuali.
"Barusan lihat di website GISAID untuk update kasus mutasi, ternyata dalam 4 minggu terakhir terjadi peningkatan 51,4% kasus varian delta di Indonesia. Gejala sakit pasien lebih berat dari virus sebelumnya," terang Prof. Ari dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal, Senin (14/6).
Ada beberapa gejala yang menjadi kekhasan dari varian delta ini dan dinilai lebih sakit dari virus sebelumnya. Yaitu meningkatnya risiko kehilangan pendengaran, nyeri ulu hati, dan mual. Dengan kondisi tersebut, pasien memerlukan perawatan lebih intens di rumah sakit.
"Bahkan, beberapa pasien memerlukan suplementasi oksigen dan karena paparan varian delta, pasien mengalami berbagai komplikasi," papar Prof. Ari.
Varian delta ini terbukti lebih mudah menginfeksi dan menyebar dengan cepat. Karena itu, Prof. Ari menyarankan, jika Anda berada satu ruangan dengan orang yang terinfeksi varian delta dan orang tersebut bersin atau berbicara, maka virus akan lebih cepat berpindah ke orang lain.
"Dengan begitu, sangat penting bagi semua orang memperketat protokol kesehatan seperti terus menggunakan masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Vaksinasi juga harus dilakukan," saran Prof. Ari.
(tsa)