540 Bayi Lahir Sumbing Tiap Hari, 3 Lembaga Inisiatif Gelar Operasi Gratis

Selasa, 15 Juni 2021 - 21:21 WIB
loading...
540 Bayi Lahir Sumbing Tiap Hari, 3 Lembaga Inisiatif Gelar Operasi Gratis
Ki-ka: Kepala RS Bhayangkara Pusat Brigjen Pol Asep Hendradiana, Ketua PERAPI dr. Irena Sakura Rini, Country Manager Smile Train Indonesia Deasy Larasati, dan Dewan MURI Jusuf Ngadri dalam Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing, Selasa (15/6). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Setiap hari 540 bayi di dunia lahir dengan kondisi bibir sumbing dan celah langit-langit. Jika tak ditangani sedini mungkin, kelainan tersebut bisa berimbas pada kualitas generasi muda di suatu bangsa.

Bibir sumbing atau celah langit-langit merupakan kondisi di mana terdapat celah di antara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit-langit pada masa perkembangan janin. Anak-anak dengan kondisi ini berpotensi mengalami komplikasi kesehatan, dan bahkan dapat membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial mereka akibat stigma yang ada di masyarakat.



"Celah ini dapat menyebabkan berbagai masalah seperti bayi sulit bernapas, sulit makan, susah bicara dengan baik, berisiko tinggi mengalami malnutrisi, tidak bermasyarakat, dan pada akhirnya kita memiliki generasi yang tak bisa diandalkan," papar Dr. dr. Irena Sakura Rini, SpBP.RE, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) DKI Jakarta dalam acara Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Sumbing Langit-Langit di Jakarta, Selasa (15/6).

Menurut dr. Irena, bayi yang terlahir dengan bibir sumbing seharusnya sudah dioperasi sebelum menginjak usia 1 tahun. Sementara pada bayi penderita sumbing langit-langit, sebelum usia 2 tahun sudah harus diambil tindakan operasi.

Terkait masalah ini, dalam rangka HUT Kedokteran dan Kesehatan Polisi Republik Indonesia (DOKKES POLRI) ke-75 serta RS Bhayangkara Pusat Raden Said Sukanto ke-55, diadakanlah bakti sosial berupa operasi bibir sumbing dan sumbing langit-langit gratis terhadap 1.000 anak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Smile Train Indonesia dengan PUSDOKKES POLRI dan PERAPI.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan POLRI Brigjen. Pol. Dr. dr. Rusdianto, M.M, M.Si, DFM mengatakan, pihaknya turut prihatin akan tingginya jumlah kasus bibir sumbing di Indonesia.

"Oleh sebab itu, PUSDOKKES POLRI untuk kedua kalinya mengadakan Bakti Sosial Operasi Gratis Bibir Sumbing serentak di seluruh Indonesia, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi baru. Ini merupakan bagian dari dedikasi PUSDOKKES POLRI kepada negara untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang lebih sehat," kata Brigjen. Pol. Rusdianto.

Sementara itu Country Manager Smile Train Indonesia Deasy Larasati mengatakan, saat pandemi kegiatan operasi bibir sumbing gratis yang dilakukan oleh lembaganya sempat terhenti total selama enam bulan. Padahal sebelumnya lembaga nirlaba dunia ini selalu melakukan 600 operasi tiap bulan di Indonesia.

“Selama satu tahun terakhir, kita semua mengalami dampak pandemi. Termasuk kami di Smile Train Indonesia. Namun, kami tetap semangat untuk berupaya agar pasien-pasien kami mendapat pelayanan dan menjalani hidup dengan lebih baik," kata Deasy.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2473 seconds (0.1#10.140)