Urine Bau Tak Sedap Tanda Penyakit Berbahaya, Diabetes Salah Satunya

Rabu, 16 Juni 2021 - 14:46 WIB
loading...
Urine Bau Tak Sedap...
Urine Bau Tak Sedap Tanda Penyakit Berbahaya, Diabetes Salah Satunya. Foto/Everyday Health.
A A A
JAKARTA - Urine berbau tak sedap bisa menandakan adanya penyakit berbahaya yang harus diwaspadai. Namun, beberapa orang berpikir, bau tak sedap datang dari makanan yang dikonsumsi.

Padahal, tidak hanya makanan yang bisa menyebabkan urine bau. Beberapa penyakit juga dapat menjadi pemicunya. Urine sendiri adalah limbah cair tubuh hasil eksresi ginjal yang menyaring racun dari darah.

Urine mengandung air, garam, urea, dan asam urat. Urea dikeluarkan dalam bentuk keringat melalui tubuh, sedangkan asam urat merupakan hasil metabolisme urine.

Biasanya bau urine tidak terlalu tajam. Jika sampai berbau amonia, itu biasa terjadi dan sebagian besar tidak berbahaya. Namun, ada kalanya urine berbau menandakan adanya masalah kesehatan.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (16/6), berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan urine berbau tak sedap.


1. Infeksi saluran kemih

Jika Anda mengalami penyakit ini, urine akan berbau amis. Bau aneh bisa menunjukkan infeksi saluran kemih atau ISK yang dapat terjadi pada pria dan wanita, terutama jika infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri, aerococcus urinae.

Bis jadi ada gejala lain selain bau urine yang tidak sedap, termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil, urine keruh atau berdarah, kebutuhan untuk buang air kecil segera atau sering, sakit perut bagian bawah atau punggung dan demam ringan.

2. Infeksi vagina

Sama seperti ISK, jika mengalami infeksi vagina, urine akan berbau amis. Saat mengalami infeksi vagina, juga akan membuat daerah bawah Anda terasa seperti terbakar saat buang air kecil.

Tapi pada infeksi vagina juga terasa sakit saat berhubungan seks. Bau amis juga memburuk setelah berhubungan seks. Gejala lain termasuk gatal pada vagina atau vulva, atau keluarnya cairan kental dan seperti susu.

3. Diabetes

Akan tercium bau manis seperti buah yang terlalu matang pada urine jika Anda menderia diabetes . Ini karena tubuh berusaha membuang kelebihan gula darah dan membuangnya lewat urine yang membuatnya berbau manis.

Waspadai tanda-tanda lain, termasuk sering buang air kecil terutama di malam hari, rasa haus yang intens, kelelahan, penyembuhan luka yang lambat, penglihatan kabur atau tekanan darah tinggi.


4. Fenylketonuria

Fenilketonuria atau PKU menyebabkan penurunan metabolisme asam amino fenilalanin, yang berada di balik bau urine. Kondisi langka ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius karena penumpukan asam amino, yang berasal dari makan protein dan aspartam (pemanis buatan), sehingga dapat menyebabkan masalah neurologis.

Bau urine jika menderita penyakit ini adalah seperti kaus kaki lawas atau bau kayu busuk. Faktanya, manusia yang lahir dengan kondisi genetik ini juga akan merasakan bau apek dan berjamur pada napas dan kulit mereka. Gejala lain termasuk penurunan pigmentasi kulit, cacat intelektual, atau keterampilan sosial yang berkembang lambat.

5. Penyakit urine sirup maple

Jika bayi mengeluarkan urine yang menyerupai sirup maple, para orang tua harus waspada dan segera membawanya ke dokter. Sebab, jika tak langsung ditangani dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.

Bau urine yang manis dipicu oleh ketidakmampuan tubuh untuk memecah asam amino leusin, isoleusin, dan valin. Seperti fenilketonuria, penyakit langka ini dapat menyebabkan masalah otak jika kadar asam amino tidak terkontrol.

6. Hepatik foetor

Jika urine berbau seperti telur busuk dan bawang putih, merupakan tanda hati tidak mampu menyaring racun dan akibatnya, zat belerang masuk ke aliran darah, paru-paru dan ginjal.

Bentuk kerusakan hati yang parah ini sering menyebabkan hipertensi portal, yang mengacu pada peningkatan tekanan dalam vena portal yang membawa darah dari organ pencernaan ke hati. Akibatnya, darah tidak dapat mengalir dengan mudah melalui hati dan dicadangkan di pembuluh darah di sekitar organ.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)