Mengapa Banyak Artis Terjerat Narkoba, Baca Beritanya di News RCTI+

Selasa, 22 Juni 2021 - 12:16 WIB
loading...
A A A
Mengapa narkoba sangat sulit dihilangkan bahkan trennya cenderung naik? Penegakan hukum yang kurang serius dinilai menjadi salah satu penyebabnya. Hukuman para pelaku narkoba cenderung masih rendah. Bahkan sekarang para pelaku narkoba hanya direhabilitasi. Ada memang beberapa yang dihukum mati. Namun eksekusinya tidak jelas. Masih banyak para terpidana mati narkoba yang tidak tahu kapan eksekusinya. Tak jarang mereka meninggal duluan sebelum eksekusi. Ketidaktegasan penegakan hukum ini tidak menjadikan efek jera. Keuntungan yang menggiurkan juga menjadikan pelaku narkoba berani nekad terjun dalam bisnis illegal tersebut.

Untuk menumpas penyalahgunaan narkoba, Indonesia memang tidak perlu meniru langkah ekstrem Filipina yang secara massif membunuhi para pelakunya. Indonesia cukup mencontoh penegakan hukum di Malaysia dan Singapura yang tegas terhadap kejahatan narkoba. Karena pengalaman membuktikan kurang tegasnya hukum justru akan menjadikan Indonesia menjadi sasaran empuk perdagangan narkoba internasional. Aparat juga perlu terus mengupdate perangkat hukumnya sehingga bisa menjangkau berbagai jenis narkoba yang terus berkembang.

Fenomena di atas seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Kita tak bisa menyerahkan sepenuhnya masalah narkoba ini ke pemerintah dan aparat hukum. Karena jumlah aparat sangat terbatas dibanding jumlah penduduk yang mencapai 260 juta jiwa dan tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Sehingga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk ikut serta melakukan pengawasan dan pembinaan di lingkungan masing masing akan bahaya narkoba khususnya pada keluarga masing-masing.

BNN menyebut para bandar narkoba sudah merambah desa-desa. Semua desa di Indonesia terindikasi ada praktik penyalahgunaan narkoba dengan level yang berbeda-beda. Bahkan, BNN menduga peredaran narkoba di perdesaan lebih banyak dibanding di perkotaan. Jadi memang terjadi pergeseran peredaran narkoba dari perkotaan ke perdesaan. Fenomena ini sungguh sangat membahayakan.

Disini, RCTI+ sangat konsern terhadap bahaya penyebaran narkoba yang terus berkembang secara massif. "Melalui pemberitaan di News RCTI+, kita akan terus memberikan literasi kepada masyarakat akan bahaya dampak penyalahgunaan narkoba," kata Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo. Dengan pemberitaan yang konstruktif di News RCTI+, diharapkan bisa ikut memberikan edukasi yang penting agar masyarakat ikut bersama-sama melawan penyalahgunaan narkoba. "Kalau dibiarkan narkoba ini sangat membahayakan generasi muda yang nota bene sebagai penerus keberlanjutan bangsa ini," jelasnya.

Sebagai news aggregator, berita-berita di News RCTI+ disuplai oleh para publisher yang kompeten dan kredibel. Sejauh ini sudah ada 81 publisher dari berbagai genre yang sudah bekerja sama dengan News RCTI+. Sebanyak 81 publisher menyuplai berita 7.500 hingga 9.000 setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.

Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ di antaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Investor.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, Beritasatu.com, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com dan masih banyak lagi.

Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.

Baca juga: Kevin Aprilio ke Turki untuk Transplantasi Rambut

News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)