Covid-19 Menggila, POGI Sarankan Ibu Hamil Divaksin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Covid-19 semakin menggila. Kasus ibu hamil tertular Covid-19 pun banyak terjadi di Tanah Air. Hal ini membuat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyarankan ibu hamil untuk divaksin .
Menurut data POGI pada April 2020-2021 terdapat 536 ibu hamil yang dinyatakan positif Covid-19 dan sebagian besar mereka tidak bergejala (OTG) .
Melihat situasi tersebut, Sekjen Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia, Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) menyebut bahwa vaksinasi bagi ibu hamil sangat penting untuk dilakukan. Sayangnya, vaksinasi pada ibu hamil datanya masih belum terlalu banyak. Namun, sudah ada beberapa studi terkait dengan vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.
“Studi terbaru yang dilakukan di Amerika oleh The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) antara Desember 2020 – Februari 2021, meneliti vaksinasi Covid-19 pada masyarakat yang terbukti hamil, menggunakan vaksin moderna dan pfizer pada ibu usia 16-54 tahun. Dari data yang ada, sebanyak 35 ribu ibu yang diobservasi,” kata Prof Budi dalam jumpa pers IDI, Jumat (2/7).
Lebih lanjut, Prof Budi menjelaskan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi (KIPI) yang dihasilkan dari vaksinasi terhadap ibu hamil masuk dalam kategori ringan yakni rasa nyeri pada lokasi penyuntikan vaksin. Rasa sakit terparah bakal dirasakan pada dosis pertama dan ketika dosis kedua, rasa sakit sudah berkurang jauh.
“Sekira 70% suntikan diberikan kepada ibu hamil di atas 3 bulan sementara 28%-nya di bawah 3 bulan. Potensi menyebabkan kelainan pada bayi hanya sebesar 9,4%. Ibu hamil wajib mendapatkan vaksin, karena cenderung aman. Dan ibu hamil yang wajib mendapatkan vaksin adalah ibu hamil dengan risiko tinggi. Tidak ada isu yang mengkhawatirkan terhadap vaksin pada ibu hamil,” tuntasnya.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Menurut data POGI pada April 2020-2021 terdapat 536 ibu hamil yang dinyatakan positif Covid-19 dan sebagian besar mereka tidak bergejala (OTG) .
Melihat situasi tersebut, Sekjen Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia, Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) menyebut bahwa vaksinasi bagi ibu hamil sangat penting untuk dilakukan. Sayangnya, vaksinasi pada ibu hamil datanya masih belum terlalu banyak. Namun, sudah ada beberapa studi terkait dengan vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.
“Studi terbaru yang dilakukan di Amerika oleh The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) antara Desember 2020 – Februari 2021, meneliti vaksinasi Covid-19 pada masyarakat yang terbukti hamil, menggunakan vaksin moderna dan pfizer pada ibu usia 16-54 tahun. Dari data yang ada, sebanyak 35 ribu ibu yang diobservasi,” kata Prof Budi dalam jumpa pers IDI, Jumat (2/7).
Lebih lanjut, Prof Budi menjelaskan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi (KIPI) yang dihasilkan dari vaksinasi terhadap ibu hamil masuk dalam kategori ringan yakni rasa nyeri pada lokasi penyuntikan vaksin. Rasa sakit terparah bakal dirasakan pada dosis pertama dan ketika dosis kedua, rasa sakit sudah berkurang jauh.
“Sekira 70% suntikan diberikan kepada ibu hamil di atas 3 bulan sementara 28%-nya di bawah 3 bulan. Potensi menyebabkan kelainan pada bayi hanya sebesar 9,4%. Ibu hamil wajib mendapatkan vaksin, karena cenderung aman. Dan ibu hamil yang wajib mendapatkan vaksin adalah ibu hamil dengan risiko tinggi. Tidak ada isu yang mengkhawatirkan terhadap vaksin pada ibu hamil,” tuntasnya.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(dra)