Berpeluang Bangkitkan Pariwisata, Kemenparekraf Bakal Optimalkan Sports Tourism
loading...
A
A
A
JAKARTA - Potensi sport tourism di Indonesia bakal membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Ini sebagaimana diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Baca juga: Benarkah Ledakan Kasus Covid-19 Gara-Gara Vaksinasi?
Menurutnya, besarnya potensi itu bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan ekonomi pasca pandemi. "Saya melihat peluang di wisata olahraga atau sport tourism. Dan ini merupakan tugas kami di Kemenparekraf untuk mengoptimalkannya," kata Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Sabtu (10/7).
Lebih jauh, Sandi menuturkan, pandemi Covid-19 memaksa setiap orang untuk beradaptasi, termasuk tren berwisata. Ke depan, kata dia, wisatawan lebih tertarik mengikuti tur berskala lebih kecil, dengan preferensi aktivitas outdoor. Di dalamnya termasuk wisata olahraga.
Tren wisata olahraga ini diyakini akan terus meningkat di masa mendatang. "Menurut data UNWTO (United Nations World Tourism Organization) bahwa wisata olahraga adalah wisata yang meningkat secara signifikan. Definisinya adalah semua bentuk keterlibatan aktif maupun pasif kegiatan olahraga, rekreasi adalah salah satunya," terangnya.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri itu pun membeberkan sejumlah spot yang bisa dijadikan sebagai lokasi wisata olahraga. Beberapa di antaranya kawasan destinasi super prioritas seperti Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo hingga Mandalika.
Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Sandi mengutarakan, saat ini Kemenparekraf tengah fokus mengembangkan wisata olahraga atau sport tourism di lima destinasi super prioritas.
"Di Danau Toba kita arahkan ada wisata triatlon, wisata bersepeda sembari menikmati alam, ada lomba maraton, dan lomba lainnya. Di Borobudur kemarin kita mendengar Jogja Panahan. Sekarang kita kembangkan dengan quadtlon. Jadi bukan triatlon lagi, ada empat yaitu berkuda, lari, berenang, dan memanah. Ini akan kita lakukan, sekarang kita persiapkan tempatnya," bebernya.
Baca juga: Pekan Depan, Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga Nakes Gunakan Moderna
"Kami juga sudah menerbitkan panduan penyelenggaraan kegiatan wisata olahraga atau kegiatan kepemudaan lainnya yang mengacu pada standar CHSE," katanya lagi.
Baca juga: Benarkah Ledakan Kasus Covid-19 Gara-Gara Vaksinasi?
Menurutnya, besarnya potensi itu bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan ekonomi pasca pandemi. "Saya melihat peluang di wisata olahraga atau sport tourism. Dan ini merupakan tugas kami di Kemenparekraf untuk mengoptimalkannya," kata Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Sabtu (10/7).
Lebih jauh, Sandi menuturkan, pandemi Covid-19 memaksa setiap orang untuk beradaptasi, termasuk tren berwisata. Ke depan, kata dia, wisatawan lebih tertarik mengikuti tur berskala lebih kecil, dengan preferensi aktivitas outdoor. Di dalamnya termasuk wisata olahraga.
Tren wisata olahraga ini diyakini akan terus meningkat di masa mendatang. "Menurut data UNWTO (United Nations World Tourism Organization) bahwa wisata olahraga adalah wisata yang meningkat secara signifikan. Definisinya adalah semua bentuk keterlibatan aktif maupun pasif kegiatan olahraga, rekreasi adalah salah satunya," terangnya.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri itu pun membeberkan sejumlah spot yang bisa dijadikan sebagai lokasi wisata olahraga. Beberapa di antaranya kawasan destinasi super prioritas seperti Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo hingga Mandalika.
Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Sandi mengutarakan, saat ini Kemenparekraf tengah fokus mengembangkan wisata olahraga atau sport tourism di lima destinasi super prioritas.
"Di Danau Toba kita arahkan ada wisata triatlon, wisata bersepeda sembari menikmati alam, ada lomba maraton, dan lomba lainnya. Di Borobudur kemarin kita mendengar Jogja Panahan. Sekarang kita kembangkan dengan quadtlon. Jadi bukan triatlon lagi, ada empat yaitu berkuda, lari, berenang, dan memanah. Ini akan kita lakukan, sekarang kita persiapkan tempatnya," bebernya.
Baca juga: Pekan Depan, Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga Nakes Gunakan Moderna
"Kami juga sudah menerbitkan panduan penyelenggaraan kegiatan wisata olahraga atau kegiatan kepemudaan lainnya yang mengacu pada standar CHSE," katanya lagi.
(nug)