Plating Buruk dan Kewalahan Masak Ikan Pari, Pak Adi MCI 8 Diejek Juri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada yang menarik dalam pressure test MasterChef Indonesia (MCI) Season 8 episode ke-13 yang tayang pada Sabtu (10/7).
Setelah gagal melewati tantangan sebelumnya, yaitu stop challenge, lima peserta yaitu Fabs, Pak Adi, La Ode, Brian, dan Wynne harus melanjutkan perjuangan mereka di pressure test untuk mengamankan posisi 10 besar.
Pressure test kali ini terbilang unik dan menantang. Peserta diberi tantangan one core ingredient atau memasak dengan satu menu utama, yaitu ikan pari.
Ikan yang terkenal dengan sengatannya itu buat sebagian orang Indonesia merupakan menu yang kurang familiar untuk dimakan. Tampak beberapa peserta juga kewalahan karena belum pernah mengolah ikan tersebut sama sekali.
Namun demikian, salah satu juri, yaitu Chef Renatta , mengakui bahwa ikan pari adalah salah satu ikan yang disukainya.
"Masakan yang aku suka karena ikannya jarang," ujar chef cantik tersebut.
Diberikan waktu 45 menit, dari kelima peserta pressure test, hanya La Ode yang tidak terlalu kewalahan mengolah ikan pari. Bahkan Pak Adi, salah satu peserta unggulan yang banyak didukung oleh peserta lain, tampak kewalahan.
Saat memasak, Pak Adi terlihat sedikit kebingungan dengan konsep masakannya. Hal itu ia ungkapkan saat ditanya oleh Chef Renatta
"Masak Apa Pak Adi?" tanya Chef Renatta.
"Saya kurang pasti ini, Chef," jawab Pak Adi, sambil terus fokus mengolah masakan.
Setelah waktu selesai, Pak Adi menjadi peserta pertama yang diminta juri untuk menghidangkan hasil masakannya. Peserta yang berprofesi sebagai petani tersebut menghidangkan ikan pari bakar dengan sayuran.
Baru saja Pak Adi menaruh masakannya, Chef Arnold langsung menyoroti plating atau cara penyajian makanan milik sang peserta.
"Plating-nya kenapa jelek sekali?" tanya Chef Arnold.
Mendapat pertanyaan tersebut, Pak Adi menjawab karena waktunya kurang.
Sontak jawaban tersebut mengundang ejekan dari para juri lain.
"Oh no, kamu mulai punya masalah waktu. Sudah mulai lemah," ledek Chef Juna.
“Sudah nggak too long lagi,” cuap Chef Renatta, merujuk pada perilaku Pak Adi di tantangan sebelumnya yang selalu bisa menyelesaikan masakan kurang dari 45 menit.
Tidak hanya juri, peserta lain pun turut mengejek Pak Adi. "Pak Adi, biasanya kamu bagus. Tapi sekarang tampaknya mulai lemah ya," ujar La Ode.
"Makanya Pak Adi, jangan sombong," timpal Fabs.
Mendapatkan reaksi tersebut, Pak Adi lantas berkilah, "Tergantung tantangannya chef."
Setelah gagal melewati tantangan sebelumnya, yaitu stop challenge, lima peserta yaitu Fabs, Pak Adi, La Ode, Brian, dan Wynne harus melanjutkan perjuangan mereka di pressure test untuk mengamankan posisi 10 besar.
Pressure test kali ini terbilang unik dan menantang. Peserta diberi tantangan one core ingredient atau memasak dengan satu menu utama, yaitu ikan pari.
Ikan yang terkenal dengan sengatannya itu buat sebagian orang Indonesia merupakan menu yang kurang familiar untuk dimakan. Tampak beberapa peserta juga kewalahan karena belum pernah mengolah ikan tersebut sama sekali.
Namun demikian, salah satu juri, yaitu Chef Renatta , mengakui bahwa ikan pari adalah salah satu ikan yang disukainya.
"Masakan yang aku suka karena ikannya jarang," ujar chef cantik tersebut.
Diberikan waktu 45 menit, dari kelima peserta pressure test, hanya La Ode yang tidak terlalu kewalahan mengolah ikan pari. Bahkan Pak Adi, salah satu peserta unggulan yang banyak didukung oleh peserta lain, tampak kewalahan.
Saat memasak, Pak Adi terlihat sedikit kebingungan dengan konsep masakannya. Hal itu ia ungkapkan saat ditanya oleh Chef Renatta
"Masak Apa Pak Adi?" tanya Chef Renatta.
"Saya kurang pasti ini, Chef," jawab Pak Adi, sambil terus fokus mengolah masakan.
Setelah waktu selesai, Pak Adi menjadi peserta pertama yang diminta juri untuk menghidangkan hasil masakannya. Peserta yang berprofesi sebagai petani tersebut menghidangkan ikan pari bakar dengan sayuran.
Baru saja Pak Adi menaruh masakannya, Chef Arnold langsung menyoroti plating atau cara penyajian makanan milik sang peserta.
"Plating-nya kenapa jelek sekali?" tanya Chef Arnold.
Mendapat pertanyaan tersebut, Pak Adi menjawab karena waktunya kurang.
Sontak jawaban tersebut mengundang ejekan dari para juri lain.
"Oh no, kamu mulai punya masalah waktu. Sudah mulai lemah," ledek Chef Juna.
“Sudah nggak too long lagi,” cuap Chef Renatta, merujuk pada perilaku Pak Adi di tantangan sebelumnya yang selalu bisa menyelesaikan masakan kurang dari 45 menit.
Tidak hanya juri, peserta lain pun turut mengejek Pak Adi. "Pak Adi, biasanya kamu bagus. Tapi sekarang tampaknya mulai lemah ya," ujar La Ode.
"Makanya Pak Adi, jangan sombong," timpal Fabs.
Mendapatkan reaksi tersebut, Pak Adi lantas berkilah, "Tergantung tantangannya chef."
(tsa)