Berkaca Pengalaman 1998, Sandi Kolaboraksi Selamatkan Ekonomi Bangsa lewat UMKM

Selasa, 13 Juli 2021 - 01:12 WIB
loading...
Berkaca Pengalaman 1998,...
Menparekraf Sandi mengakui pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia telah menekan perekonomian bangsa. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Ekonomi kreatif dinilai bisa menjadi katalisator pemulihan ekonomi di barbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Berkaca pada pengalaman Indonesia di saat krisis moneter melanda pada 1998, UMKM menjadi penyelamat ekonomi bangsa.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Varian Lambda, Kappa, dan Delta Mampu Menginfeksi Manusia Kurang dari 1 Menit

Merujuk pada hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Sandiaga Salahuddin Uno mengajak komunitas bernama Gemawira untuk berkolaborasi dalam aksi nyata penyelamatan ekonomi bangsa melalui pengembangan UMKM.

"Hari ini saya ingin mengajak berkolaborasi dan beraksi, atau kita sebut kolaboraksi. Kita semua berdoa agar pandemi segera dicabut oleh Allah dari muka bumi," kata Sandi dalam keterangannya, Senin (10/7).

Menparekraf Sandi mengakui pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia telah menekan perekonomian bangsa. Ekonomi Indonesia, khususnya Pendapatan Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan yang sangat signifikan. Di sisi lain, sejumlah sub sektor ekonomi kreatif, seperti kuliner, fesyen dan kerajinan tangan (kriya) mengalami peningkatan.

"Saya melihat ini adalah tantangan karena ada peningkatan dari sektor ekonomi kreatif, seperti kuliner, fesyen dan kriya ini masih mendominasi, sementara sektor lain seperti aplikasi dan game juga meningkat," ungkap Sandiaga.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini pun mengajak komunitas Gemawira untuk turut serta dalam berbagai program yang tengah diusung Kemenparekraf dalam pengembangan UMKM nasional. Khususnya, program UMKM Go Digital yang bertujuan agar para pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan usaha, bukan hanya berjualan online, namun mampu menciptakan konten-konten kreatif ke depan.

"Targetnya pada tahun 2021, semakin kita tingkatkan. Pada tahun 2020 terlampaui, targetnya adalah 10 juta UMKM, Alhamdulillah yang on boarding digital itu 11,7 juta UMKM," papar Sandiaga.

"Di 2021 saya harapkan bisa meningkatkan 17,8 juta, pertambahannya dari 2022 menjadi 23,9 juta, 2023 menjadi 30 juta. Apalagi diketahui 50 persen UMKM adalah merupakan para pelaku usaha mikro," tambahnya.

Sejumlah program UMKM Go Digital tersebut salah satunya masak bersama Masterchef secara online. Pelatihan tersebut diyakini Sandiaga akan meningkatkan kualitas produk bagi para pelaku UMKM Kuliner.

Program selanjutnya yaitu Bedakan, Bedah Desain Kemasan. Pelatihan tersebut turut serta menggandeng Asosiasi Desain Grafis yang meliputi pengembangan kemasan. Jadi, kemasan bisa menarik perhatian dan meningkatkan jual UMKM.

"Banyak yang sudah jago masak, tapi kemasannya harus ditingkatkan. Oleh karena itu, kami mendorong program Bedakan," ungkap Sandiaga.

"Setelah itu Berderai, Bedah Gerai Kuliner. Fungsinya adalah untuk meningkatkan fungsi display-nya, fungsi kesehatannya dan fungsi promosinya," tambahnya.

Tak ketinggalan, program selanjutnya yaitu pelatihan photography. Para pelaku UMKM bisa menguasai teknik Photography untuk mempromosikan produknya.

Baca juga: Varian Baru COVID-19 Menginfeksi Kurang dari 1 Menit, Ini Tips untuk Mencegahnya

"Peningkatan digital marketing ini akan sangat didukung dengan pengetahuan kita mengambil gambar-gambar yang bagus, video yang epik dan bagaimana menggabungkan dengan lagu-lagu yang menarik, tapi sesuai dengan hak kekayaan intelektual," kata Sandiaga.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1334 seconds (0.1#10.140)