Kisah Maria Simorangkir Juara Indonesian Idol Alami Body Shaming Sampai Mau Bunuh Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi muda Maria Simorangkir mengaku, kerap mengalami perlakuan body shaming di media sosial oleh netizen.
Kesuksesannya menjadi juara Indonesian Idol 2018 rupanya tidak hanya membawa bahagia, karena Maria juga kerap mendapatkan bullying dari netizen atau haters. Body shaming dari haters yang dilontarkan terus-menerus itu bahkan sempat membuat gadis asal Medan ini berpikir untuk mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
“Yang paling menyakitkan yaitu banyak yang bilang aku gendut, nggak cocok, idola harusnya cantik, tinggi, putih, nggak cocok jadi idol, nggak cocok jadi public figure. Kalimat body shaming yang terus-menerus inilah yang membuatku ingin bunuh diri dan menyakiti tubuhku sendiri. Aku merasa tidak insecure," ungkap Maria melalui kanal YouTube Superyouth ID belum lama ini.
Menurut Maria, body shaming ini sudah dialaminya sejak memenangkan kompetisi bernyanyi Indonesian Idol pada 2018. Padahal ia merasa sudah bekerja keras dan berkorban demi mendapatkan gelar juara satu. Dari meninggalkan sekolah untuk sementara waktu sampai melakukan karantina selama Indonesian Idol berlangsung, namun netizen selalu mengkritiknya.
“Memang menjadi artis atau penyanyi selalu punya haters. Komentar muncul setelah mengikuti Indonesian Idol. Ada satu komentar yang tidak enak dibaca seperti, apa sih Maria cuma teriak-teriak saja nyanyinya, nggak enak banget didengar,” kisahnya.
Sejak itulah gadis kelahiran 7 Oktober 2001 ini jadi sering membaca komentar dari para haters di media sosial yang datang bertubi-tubi.
“Makin lama makin banyak yang ikut komentar. Aku sedih dan aku pikir, aku salah apa? Yang paling sedih itu ketika mendapatkan body shaming. Mereka bilang aku gendut, hitam. Aku disuruh diet sama netizen, sampai masuk rumah sakit 10 kali karena diet. Aku makan nggak teratur, makan kayak gini, kayak gitu,” kisahnya.
Hal lain yang membuat Maria sedih adalah ketika ia memposting foto bersama keluarga. Netizen ternyata juga berkomentar buruk soal keluarganya.
“Lalu aku berpikir, kok begini ya? Terus mereka komentar soal keluarga pas aku foto sama family. Komentar mereka, gue tahu ya keluargamu itu loh, nanti keluargamu pasti gini, gini, ini sedih banget. Ini buat saya seperti menjadi ancaman, dan saya bertanya lagi kalian maunya apa?” tutur Maria.
Maria kala itu menjadi sangat frustasi. Ia pernah dua hari tidak keluar kamar, tak makan dan tak minum. Lalu Maria juga berpikir untuk menyakiti diri sendiri dan mengakhiri hidup.
“Saya pernah dua hari nggak keluar kamar, sama sekali nggak makan dan nggak minum. Pernah mau menyakiti diri sendiri. Saya pernah mikir, itu lihat tali, itu tahun 2019 pertengahan, karena sebelumnya aku pernah menahan diri, akhirnya masuk ke kamar, lebih baik aku menyakiti diri sendiri daripada nggak kuat sama komentar mereka. Sampai separah itu aku,” ungkapnya.
Maria baru bisa menerima kondisinya setelah banyak berdiskusi dengan sang ayah. Ayahnya mengatakan bahwa kadang manusia harus melewati jalan yang susah untuk nanti diberikan jalan yang indah. Setelah itu, Maria merasa bisa berdamai dengan diri sendiri dan menerima apa yang ada dalam tubuhnya.
“Aku bersyukur dan merasa jauh lebih cantik daripada dulu karena dulu aku insecure. Sekarang aku merasa damai karena cinta dan cantik itu dari hati. Kalau cantik itu bonus saja dari Tuhan,” kata Maria.
“Kita harus mensyukuri apa pun yang ada dalam tubuh kita. Kalau kita tidak bersyukur tidak bisa melakukan apapun yang kita mau. Netizen memberikan pelajaran bahwa lebih baik kamu bersyukur," pungkasnya. thomasmanggalla
Kesuksesannya menjadi juara Indonesian Idol 2018 rupanya tidak hanya membawa bahagia, karena Maria juga kerap mendapatkan bullying dari netizen atau haters. Body shaming dari haters yang dilontarkan terus-menerus itu bahkan sempat membuat gadis asal Medan ini berpikir untuk mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
“Yang paling menyakitkan yaitu banyak yang bilang aku gendut, nggak cocok, idola harusnya cantik, tinggi, putih, nggak cocok jadi idol, nggak cocok jadi public figure. Kalimat body shaming yang terus-menerus inilah yang membuatku ingin bunuh diri dan menyakiti tubuhku sendiri. Aku merasa tidak insecure," ungkap Maria melalui kanal YouTube Superyouth ID belum lama ini.
Menurut Maria, body shaming ini sudah dialaminya sejak memenangkan kompetisi bernyanyi Indonesian Idol pada 2018. Padahal ia merasa sudah bekerja keras dan berkorban demi mendapatkan gelar juara satu. Dari meninggalkan sekolah untuk sementara waktu sampai melakukan karantina selama Indonesian Idol berlangsung, namun netizen selalu mengkritiknya.
“Memang menjadi artis atau penyanyi selalu punya haters. Komentar muncul setelah mengikuti Indonesian Idol. Ada satu komentar yang tidak enak dibaca seperti, apa sih Maria cuma teriak-teriak saja nyanyinya, nggak enak banget didengar,” kisahnya.
Sejak itulah gadis kelahiran 7 Oktober 2001 ini jadi sering membaca komentar dari para haters di media sosial yang datang bertubi-tubi.
“Makin lama makin banyak yang ikut komentar. Aku sedih dan aku pikir, aku salah apa? Yang paling sedih itu ketika mendapatkan body shaming. Mereka bilang aku gendut, hitam. Aku disuruh diet sama netizen, sampai masuk rumah sakit 10 kali karena diet. Aku makan nggak teratur, makan kayak gini, kayak gitu,” kisahnya.
Hal lain yang membuat Maria sedih adalah ketika ia memposting foto bersama keluarga. Netizen ternyata juga berkomentar buruk soal keluarganya.
“Lalu aku berpikir, kok begini ya? Terus mereka komentar soal keluarga pas aku foto sama family. Komentar mereka, gue tahu ya keluargamu itu loh, nanti keluargamu pasti gini, gini, ini sedih banget. Ini buat saya seperti menjadi ancaman, dan saya bertanya lagi kalian maunya apa?” tutur Maria.
Maria kala itu menjadi sangat frustasi. Ia pernah dua hari tidak keluar kamar, tak makan dan tak minum. Lalu Maria juga berpikir untuk menyakiti diri sendiri dan mengakhiri hidup.
“Saya pernah dua hari nggak keluar kamar, sama sekali nggak makan dan nggak minum. Pernah mau menyakiti diri sendiri. Saya pernah mikir, itu lihat tali, itu tahun 2019 pertengahan, karena sebelumnya aku pernah menahan diri, akhirnya masuk ke kamar, lebih baik aku menyakiti diri sendiri daripada nggak kuat sama komentar mereka. Sampai separah itu aku,” ungkapnya.
Maria baru bisa menerima kondisinya setelah banyak berdiskusi dengan sang ayah. Ayahnya mengatakan bahwa kadang manusia harus melewati jalan yang susah untuk nanti diberikan jalan yang indah. Setelah itu, Maria merasa bisa berdamai dengan diri sendiri dan menerima apa yang ada dalam tubuhnya.
“Aku bersyukur dan merasa jauh lebih cantik daripada dulu karena dulu aku insecure. Sekarang aku merasa damai karena cinta dan cantik itu dari hati. Kalau cantik itu bonus saja dari Tuhan,” kata Maria.
“Kita harus mensyukuri apa pun yang ada dalam tubuh kita. Kalau kita tidak bersyukur tidak bisa melakukan apapun yang kita mau. Netizen memberikan pelajaran bahwa lebih baik kamu bersyukur," pungkasnya. thomasmanggalla
(tsa)