Kenapa Orang Obesitas Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasannya!

Senin, 19 Juli 2021 - 12:55 WIB
loading...
Kenapa Orang Obesitas Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasannya!
Orang dengan berat badan berlebih berisiko tinggi terpapar Covid-19. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Orang obesitas dan lansia merupakan kelompok yang berisiko tinggi terpapar Covid-19. Dua kelompok itu diketahui memiliki kondisi tubuh yang lemah dalam melawan serangan virus.

Pada kelompok lansia misalnya, seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh melemah dan ini membuat para lansia rentan terhadap berbagai penyakit, tak hanya Covid-19 . Dan orang dengan obesitas pun memiliki karakteristik tubuh yang dapat memperburuk perubahan imunologi serupa, termasuk mereka yang berusia muda namun obesitas.

"Obesitas mempercepat proses rusaknya kekebalan tubuh karena peradangan," kata Kenneth Walsh, seorang profesor biokimia dan genetika molekuler di Fakultas Kedokteran Universitas Virginia, dikutip dari Scientific American, Senin (19/7/2021).

Dalam tubuh yang sehat, jaringan adiposa berperan positif dan berfungsi sebagai penyimpan energi pada saat terjadi kelangkaan pangan. Jaringan lemak juga penuh dengan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Pada orang yang sehat, mereka mengeluarkan faktor anti-inflamasi dan protektif, tetapi mereka yang obesitas kebalikannya.

"Jika jaringan lemak menjadi tidak sehat seperti yang dialami orang obesitas, itu menjadi disfungsional atau tidak berfungsi dan malah mengeluarkan hormon atau sinyal kimia lain yang memicu peradangan kronis tingkat rendah," terang Walsh.

Peradangan kronis yang terjadi pada orang obesitas meningkatkan risiko sejumlah masalah termasuk penyakit autoimun, kanker tertentu, penyakit jantung, pankreas, masalah paru-paru, dan sistem reproduksi.

Baca Juga : Benarkah Konsumsi Vitamin D Berlebih Sebabkan Gangguan Ginjal dan Imunitas? Ini Faktanya

"Ini mungkin juga alasan mengapa indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk dari penyakit menular termasuk Covid-19," tambah Walsh.

Diterangkan di sana, para peneliti sampai saat ini masih mencari tahu mekanisme terjadinya peradangan pada orang obesitas. Satu hipotesis yang banyak dipakai adalah bahwa ketika sel-sel lemak menjadi kelebihan nutrisi, stres antarsel yang dihasilkan dapat memicu 'kaskade inflamasi'.

"Jadi, orang obesitas menyimpan banyak zat dalam sel lemak, tetapi mereka juga mulai melepaskan lebih banyak dari biasanya saat mereka tumbuh," kata Andrew Greenberg, direktur laboratorium obesitas di Jean Mayer, Pusat Penelitian Nutrisi Manusia USDA di Universitas Tufts.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)