Isoman Sendiri di Rumah Tetap Pakai Masker atau Tidak? Begini Penjelasan Dokter
loading...
Foto Ilustrasi/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Pasien COVID-19 tak bergejala atau bergejala ringan diminta untuk jalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pengawasan dari dokter tetap harus dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan.
Namun, banyak pertanyaan di masyarakat soal penggunaan masker bagi pasien COVID-19 isoman yang benar-benar sendiri di rumah. Apakah mereka tetap harus pakai masker?
Menurut Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru dr. Raden Rara Diah Handayani, SpPD-KP, pasien COVID-19 isoman sendirian tidak disarankan menggunakan masker.
"Tidak disarankan, nggak usah, ngapain dilakukan," katanya dalam webinar beberapa waktu lalu.
Dokter Diah melanjutkan, memang ada kecurigaan aiborne virus SARS-CoV2 akan melayang-layang di udara, tapi sejauh-jauhnya virus melayang di udara itu berjarak delapan meter. "Jadi nggak usah khawatir, terlebih sirkulasi udara ruang isolasinya baik," tambahnya.
Lalu, ada juga yang beranggapan bahwa kalau pakai masker saat isoman di ruangan sendiri, itu malah membuat virus tak keluar-keluar dari tubuh si pasien. Bagaimana dr. Diah menanggapi hal ini?
"Penggunaan masker saat isoman malah membuat virus bertahan di tenggorokan atau hidung, dan malah semakin turun ke paru-paru, ini bukti ilmiahnya saya tidak temukan. Jadi, belum cukup bukti kuat untuk menjawab hal itu," paparnya.
Meski begitu, dr. Diah menekankan pentingnya mengganti masker secara rutin per 4 jam sekali. Karena, ini meminimalisir risiko bahaya berikutnya yang bisa timbul akibat masker lembab atau kotor yang dipakai terus-menerus.
"Karena itu harus hati-hati. Di situlah masker perlu untuk diganti, tidak digunakan berulang. Jangan pakai masker yang sama kalau sudah basah atau bahkan rusak," tandasnya.
Namun, banyak pertanyaan di masyarakat soal penggunaan masker bagi pasien COVID-19 isoman yang benar-benar sendiri di rumah. Apakah mereka tetap harus pakai masker?
Menurut Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru dr. Raden Rara Diah Handayani, SpPD-KP, pasien COVID-19 isoman sendirian tidak disarankan menggunakan masker.
"Tidak disarankan, nggak usah, ngapain dilakukan," katanya dalam webinar beberapa waktu lalu.
Dokter Diah melanjutkan, memang ada kecurigaan aiborne virus SARS-CoV2 akan melayang-layang di udara, tapi sejauh-jauhnya virus melayang di udara itu berjarak delapan meter. "Jadi nggak usah khawatir, terlebih sirkulasi udara ruang isolasinya baik," tambahnya.
Lalu, ada juga yang beranggapan bahwa kalau pakai masker saat isoman di ruangan sendiri, itu malah membuat virus tak keluar-keluar dari tubuh si pasien. Bagaimana dr. Diah menanggapi hal ini?
"Penggunaan masker saat isoman malah membuat virus bertahan di tenggorokan atau hidung, dan malah semakin turun ke paru-paru, ini bukti ilmiahnya saya tidak temukan. Jadi, belum cukup bukti kuat untuk menjawab hal itu," paparnya.
Meski begitu, dr. Diah menekankan pentingnya mengganti masker secara rutin per 4 jam sekali. Karena, ini meminimalisir risiko bahaya berikutnya yang bisa timbul akibat masker lembab atau kotor yang dipakai terus-menerus.
"Karena itu harus hati-hati. Di situlah masker perlu untuk diganti, tidak digunakan berulang. Jangan pakai masker yang sama kalau sudah basah atau bahkan rusak," tandasnya.
(tsa)
Lihat Juga :
