Penanganan Luka yang Tepat Cegah Anak Alami Infeksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penanganan luka yang tepat pada anak dapat mencegah dari infeksi . Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A mengatakan agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, selain kebebasan untuk bermain dan bereksplorasi, anak juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari orang tua.
“Masa pandemi ini memberikan kesempatan kepada orang tua untuk bisa terlibat lebih aktif dalam kegiatan
eksplorasi anak yang penting bagi tumbuh kembangnya,” kata Mesty dalam siaran resminya, Rabu (4/8).
Mesty menjelaskan, orang tua perlu tahu bahwa anak membutuhkan kebebasan dalam bermain dan bereksplorasi karena aktivitas tersebut dapat menstimulasi kreativitas dan kemampuan motorik anak. Selain memberikan kebebasan, sebagai pelindung bagi anak-anaknya, orang tua juga perlu memastikan keamanan lingkungan tempat anak bermain serta memiliki pemahaman yang baik mengenai luka.
“Karena masih banyak orang tua yang belum tahu bahwa setiap jenis luka membutuhkan perawatan yang berbeda dan perawatan luka yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko infeksi berlanjut, bahkan trauma yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak,” jelas Mesty.
Lebih lanjut Mesty memberikan contoh trauma yang mungkin dialami oleh anak yaitu memiliki rasa takut dan kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding anak lain. Hal ini karena ia memiliki memori yang tidak menyenangkan saat terluka.
“Karenanya penting bagi orang tua dan anak untuk mengenal jenis luka untuk mengetahui langkah perawatan seperti apa yang sebaiknya dilakukan,” ujar Mesty.
Menurut Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, berdasarkan riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , terjatuh merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering dialami oleh anak-anak. Masa pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah.
“Oleh karena itu, resiko terjadinya luka saat mereka di rumah pun menjadi semakin meningkat. Sementara itu, masih banyak orang tua di Indonesia yang belum memahami pentingnya memberikan penanganan luka yang tepat bagi anak,” tutur Christopher.
Jika tidak ditangani dengan baik, luka yang terjadi akibat terjatuh dapat menimbulkan infeksi, bahkan menyebabkan trauma yang dapat menghambat anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
“Kami menguatkan komitmen dalam melindungi keluarga Indonesia dengan mempersembahkan program Anak Siaga Hansaplast yang bertujuan membantu orang tua dalam memberikan edukasi seputar luka kepada anak,” ungkap Christopher.
Terkait hal ini, Christopher menghadirkan Hansaplast Plester dengan bacteria shield. “Seluruh rangkaian Plester Hansaplast yang dilengkapi dengan bacteria shield telah teruji klinis dapat menghalang kotoran dan bakteri, sehingga memberikan perlindungan optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa resiko komplikasi,” tutup Christopher.
“Masa pandemi ini memberikan kesempatan kepada orang tua untuk bisa terlibat lebih aktif dalam kegiatan
eksplorasi anak yang penting bagi tumbuh kembangnya,” kata Mesty dalam siaran resminya, Rabu (4/8).
Mesty menjelaskan, orang tua perlu tahu bahwa anak membutuhkan kebebasan dalam bermain dan bereksplorasi karena aktivitas tersebut dapat menstimulasi kreativitas dan kemampuan motorik anak. Selain memberikan kebebasan, sebagai pelindung bagi anak-anaknya, orang tua juga perlu memastikan keamanan lingkungan tempat anak bermain serta memiliki pemahaman yang baik mengenai luka.
“Karena masih banyak orang tua yang belum tahu bahwa setiap jenis luka membutuhkan perawatan yang berbeda dan perawatan luka yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko infeksi berlanjut, bahkan trauma yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak,” jelas Mesty.
Lebih lanjut Mesty memberikan contoh trauma yang mungkin dialami oleh anak yaitu memiliki rasa takut dan kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding anak lain. Hal ini karena ia memiliki memori yang tidak menyenangkan saat terluka.
“Karenanya penting bagi orang tua dan anak untuk mengenal jenis luka untuk mengetahui langkah perawatan seperti apa yang sebaiknya dilakukan,” ujar Mesty.
Menurut Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, berdasarkan riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , terjatuh merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering dialami oleh anak-anak. Masa pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah.
“Oleh karena itu, resiko terjadinya luka saat mereka di rumah pun menjadi semakin meningkat. Sementara itu, masih banyak orang tua di Indonesia yang belum memahami pentingnya memberikan penanganan luka yang tepat bagi anak,” tutur Christopher.
Jika tidak ditangani dengan baik, luka yang terjadi akibat terjatuh dapat menimbulkan infeksi, bahkan menyebabkan trauma yang dapat menghambat anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
“Kami menguatkan komitmen dalam melindungi keluarga Indonesia dengan mempersembahkan program Anak Siaga Hansaplast yang bertujuan membantu orang tua dalam memberikan edukasi seputar luka kepada anak,” ungkap Christopher.
Terkait hal ini, Christopher menghadirkan Hansaplast Plester dengan bacteria shield. “Seluruh rangkaian Plester Hansaplast yang dilengkapi dengan bacteria shield telah teruji klinis dapat menghalang kotoran dan bakteri, sehingga memberikan perlindungan optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa resiko komplikasi,” tutup Christopher.
(dra)