Impian Liburan 22 Juta Warga Inggris Ambyar Gegara Tes PCR Mahal

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 11:11 WIB
loading...
Impian Liburan 22 Juta Warga Inggris Ambyar Gegara Tes PCR Mahal
Ilustrasi Test PCR/Foto Istimewa
A A A
INGGRIS -
Sebanyak 22 juta warga Inggris yang sudah memiliki rencana liburan ke luar negeritampaknya harus berpikir ulang. Sebab ada aturan baru bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri harus menjalani test PCR dengan tarif 195 Poundsterling (Rp3,8 juta) per orang.

Kebijakan tarif tes PCR itu merupakan implikasi dari kebijakan ekonomi dari persyaratan pengujian. Menurut layanan dokter online ZAVA sebagaimana dilansir Express, ada 22 juta warga Inggris dilaporkan akan melakukan liburan musim panas ini.

"Mereka yang bisa terbang ke luar negeri terpaksa mengeluarkan uang sebanyak ÂŁ195 per orang untuk mendapatkan tes," tulis layanan dokter online ZAVA.



Untuk hampir 40 persen dari mereka yang disurvei, menemukan penyedia pengujian terkemuka telah menyebabkan kebingungan, di tengah gempuran penipuan pengujian.

Pada bulan Mei tahun ini, Standar Perdagangan terpaksa mengeluarkan peringatan setelah menerima banyak laporan tentang wisatawan yang tertipu oleh tes COVID-19 palsu dan sertifikat palsu.

“Sejumlah Otoritas Standar Perdagangan saat ini sedang menyelidiki kasus-kasus di mana para pelancong tanpa disadari telah membayar lebih dari £100 kepada penipu untuk tes 'perputaran cepat COVID-19 dan menerima sertifikat 'semua jelas' palsu sebagai imbalannya," Bruce Treloar, Chartered Pejabat utama Trading Standards Institute (CTSI) untuk undang-undang liburan dan perjalanan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu.

Namun, bahkan tes bersertifikat membawa risikonya sendiri. Tingginya permintaan untuk tes ditambah dengan waktu pemrosesan yang lambat berarti beberapa hasil tidak membuatnya kembali tepat waktu untuk memfasilitasi perjalanan.

Kepala The Point Guys UK Nicky Kelvin menjelaskan biaya tes PCR untuk perjalanan ke luar negeri inin menjadi masalah besar.

"Ini benar-benar masalah besar bagi orang yang perlu mengikuti tes untuk terbang agar bisa pergi. Kalau ke Spanyol dan belum divaksin, harus tes PCR," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)