Lesti Kejora Siraman dengan 7 Sumber Mata Air, Maknanya Istimewa

Rabu, 18 Agustus 2021 - 09:53 WIB
loading...
Lesti Kejora Siraman dengan 7 Sumber Mata Air, Maknanya Istimewa
Lesti Kejora Siraman dengan 7 Sumber Mata Air, Maknanya Istimewa. Foto/Instagram.
A A A
JAKARTA - Lesti Kejora menggelar acara pengajian dan siraman hari ini, Rabu (18/8). Air yang akan dipakai untuk siraman Lesti Kejora diambil dari tujuh sumber mata air berbeda.

Hal ini diungkapkan oleh Irfan Hakim selaku pembawa acara tersebut. Irfan menjelaskan bahwa meski sulit mencari tujuh sumber mata air berbeda, namun air siraman bisa diganti.

Menurutnya, air siraman bisa diganti dengan tujuh merek air mineral yang berbeda. Sementara itu, pada acara pengajian dan siraman ini, calon istri Rizky Billar itu mengusung adat Sunda.

Lantas apa makna dari siraman menggunakan tujuh sumber mata air berbeda?

Mengacu pernyataan Ahli Pengantin, Mamie Hardo, air dari tujuh sumber mata air berbeda itu memiliki makna istimewa, yakni pertolongan.


"Kenapa harus tujuh? Tujuh itu artinya pertolongan. Maknanya, kita mengharapkan ada pertolongan dalam menjalani kehidupan," kata Mamie Hardo dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

Pernyataan serupa pun disampaikan Budayawan asal Solo, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo, "Kalau di Jawa, tujuh itu pitu dan pitu artinya pertolongan. Sehingga, dengan diambilnya air dari tujuh lokasi yang berbeda, ini menjadi simbol permohonan restu kepada orang banyak."

Tradisi tujuh sumber mata air untuk siraman itu sendiri ternyata sudah ada sejak zaman dulu. Ini bermula, karena lokasi yang jauh, pengambilan air dari tujuh sumber mata air berbeda ini digunakan sebagai sarana untuk menginformasikan keluarga dan kerabat tentang kabar bahagia tersebut.

Bedanya dengan zaman sekarang, pihak keluarga calon pengantin mengambil air dari lokasi yang berbeda tanpa ada maksud mengabarkan informasi pernikahan ke kerabat yang jauh.

"Kalau zaman sekarang, sudah terbiasa diambil dari beberapa masjid dan rumah kediaman, serta pastinya air zam-zam yang ini nggak pernah tertinggal," jelas Mamie Hardo.


Di sisi lain, siraman calon pengantin perempuan hanya boleh dilakukan orang tua dan pihak keluarga, tepatnya sesepuh yang sudah pernah menikahkan. Sedangkan yang masih lajang, tidak diperkenankan menyirami calon pengantin.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)