Gejala Covid-19 Mirip DBD dan Malaria, Ini Bedanya
loading...
A
A
A
Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare tidak selalu menimpa mereka yang terinfeksi Covid-19. Sesak napas, nyeri dada, atau masalah pernapasan biasanya tidak menyertai demam berdarah dan malaria. Demam berdarah dan malaria sering dimulai dengan sakit kepala atau lemas, yang tidak selalu terjadi pada Covid-19.
Waktu inkubasi dan timbulnya gejala penyakit berbeda, gejala Covid-19 dapat muncul hanya dalam 2-3 hari pasca terinfeksi, malaria dan demam berdarah, menyebar melalui gigitan nyamuk memiliki waktu onset yang lebih lama, dan bahkan terkadang menyerang 22-25 hari. Intensitas dan jenis infeksi Covid-19, jauh lebih parah dan kompleks, serta dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Tingkat keparahan juga berkorelasi dengan faktor risiko yang signifikan, termasuk usia dan kekebalan, yang biasanya tidak terlihat pada demam berdarah, malaria. Baik demam berdarah dan malaria juga tidak menular, tidak dapat menyebar dari orang ke orang. Covid-19 sangat menular, jika praktik pencegahan seperti pemakaian masker, desinfeksi, jarak tidak diperhatikan.
Demam berdarah dan malaria, dianggap lebih berisiko bagi seseorang yang tinggal di daerah tropis, dengan risiko yang diketahui sama. Covid-19, tidak seperti dua penyakit tersebut, dapat menyerang kapan saja dan menyebar melalui area penularan yang tinggi.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(dra)