Heboh Kebocoran Data eHAC, Kemenkes Lakukan Investigasi Lebih Lanjut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia kembali dihebohkan dengan dugaan kasus kebocoran data yang terjadi dalam aplikasi Indonesia Health Alert Card ( eHAC ). Kabar tersebut dengan cepat beredar di media sosial dan membuat masyarakat Indonesia menjadi resah terkait dengan data pribadi mereka.
Baca juga: Data Aplikasi eHAC Dikabarkan Bocor, Ini Respons Kemenkes
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan , dr. Anas Ma'ruf. MKM, menjelaskan bahwa dugaan kebocoran data yang ramai dibicarakan saat ini terjadi pada aplikasi eHAC yang lama. Aplikasi itu sendiri sudah dinonaktifkan dan tidak lagi digunakan sejak 2 Juli 2021 berdasarkan surat edaran Kemenkes.
"Saat ini sedang dilakukan investigasi dan peninjauan lebih lanjut terkait dengan informasi dugaan kebocoran data ini. Kebocoran data pada eHAC yang lama ini, kemungkinan karena adanya dugaan kebocoran yang terjadi di pihak mitra," terang dr. Ma'ruf, dalam sesi jumpa pers secara daring di chanel YouTube Kemenkes, Selasa (31/8/2021).
Dia melanjutkan, dugaan kasus kebocoran data ini telah diketahui oleh pemerintah. Sehingga saat ini pemerintah sedang melakukan tindakan pencegahan serta melakukan upaya lebih lanjut dengan melibatkan Kominfo dan juga pihak berwajib sesuai dengan amanat peraturan pemerintah No71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik.
Baca juga: Mengenal Masker N95 dan KN95 yang Direkomendasikan untuk Melindungi Diri Dalam Ruangan
"Sebagai langkah mitigas, maka eHAC yang lama sudah dinonaktifkan dan saat ini eHAC tetap dilakukan, tetapi berada di dalam aplikasi PeduliLindungi," tuntasnya.ocoran, Kemenkes Lakukan Investigasi Lebih Lanjut
Lihat Juga: Terungkap, dr. Aulia Risma Dimintai Uang hingga Rp40 Juta per Bulan untuk Kebutuhan Senior
Baca juga: Data Aplikasi eHAC Dikabarkan Bocor, Ini Respons Kemenkes
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan , dr. Anas Ma'ruf. MKM, menjelaskan bahwa dugaan kebocoran data yang ramai dibicarakan saat ini terjadi pada aplikasi eHAC yang lama. Aplikasi itu sendiri sudah dinonaktifkan dan tidak lagi digunakan sejak 2 Juli 2021 berdasarkan surat edaran Kemenkes.
"Saat ini sedang dilakukan investigasi dan peninjauan lebih lanjut terkait dengan informasi dugaan kebocoran data ini. Kebocoran data pada eHAC yang lama ini, kemungkinan karena adanya dugaan kebocoran yang terjadi di pihak mitra," terang dr. Ma'ruf, dalam sesi jumpa pers secara daring di chanel YouTube Kemenkes, Selasa (31/8/2021).
Dia melanjutkan, dugaan kasus kebocoran data ini telah diketahui oleh pemerintah. Sehingga saat ini pemerintah sedang melakukan tindakan pencegahan serta melakukan upaya lebih lanjut dengan melibatkan Kominfo dan juga pihak berwajib sesuai dengan amanat peraturan pemerintah No71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik.
Baca juga: Mengenal Masker N95 dan KN95 yang Direkomendasikan untuk Melindungi Diri Dalam Ruangan
"Sebagai langkah mitigas, maka eHAC yang lama sudah dinonaktifkan dan saat ini eHAC tetap dilakukan, tetapi berada di dalam aplikasi PeduliLindungi," tuntasnya.ocoran, Kemenkes Lakukan Investigasi Lebih Lanjut
Lihat Juga: Terungkap, dr. Aulia Risma Dimintai Uang hingga Rp40 Juta per Bulan untuk Kebutuhan Senior
(nug)