Keluh Kesah Iwan Fals di Kala Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun membuat banyak orang merasa frustasi, putus asa, hilang semangat hingga stres. Tak terkecuali musisi legendaris Iwan Fals.
Masa pembatasan sosial membuat banyak acara musik terbengkalai, panggung musik secara otomatis ditiadakan guna mencegah penyebaran virus dan kerumunan massa. Hal ini berpengaruh pada pendapatan musisi yang jauh berkurang dibandingkan dengan sebelum pandemi. Bahkan tidak sedikit yang terpaksa merumahkan para pekerja di belakang panggung karena tak ada pemasukan.
Kenyataan tersebut sempat membuat Iwan Fals patah semangat. Ia juga harus merelakan sebagian dari kru musiknya lantaran sedikit pekerjaan yang masuk ketika pandemi.
"Sempet ada periode itu ya, sampai band saya bubar semuanya. Produksi, kru, saya nggak kuat untuk membiayai itu semua," ujar Iwan kepada Antara beberapa waktu lalu.
Iwan mengatakan, tidak bisa menahan para pekerja musiknya untuk terus ikut bersamanya, sebab ada yang harus tetap mencari nafkah untuk keluarga.
Pelantun Bento ini mengaku, hanya mempertahankan beberapa karyawan untuk mengurus alat-alat musik.
"Hanya dipertahankan beberapa saja untuk maintain alat atau kru saya langsung, selebihnya bubar jalan. Ya frustasi juga, panggung di rumah juga bisa berkarat, sound-sound (soundsystem) juga, tapi ya dipanasinlah. Sempat frustasi," kata Iwan.
Namun di balik itu, pria kelahiran 3 September 1961 ini tetap berpikir positif untuk menghadapi pandemi COVID-19. Ia yakin rasa frustasi dan hilang semangat tidak hanya dirasakannya sendiri, tapi juga oleh seluruh penduduk dunia.
Iwan mengambil banyak hikmah dari pandemi, di antaranya adalah lebih mengenal rumah dan menjadi kian dekat dengan keluarga. Sebab selama ini, seluruh anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing.
"Kalau nggak kan pada pergi ke mana-mana, pada bubar jalan. Ketemunya di handphone. Sekarang pada pulang ke rumah, sadar kesehatan juga," ujar Iwan.
Pandemi COVID-19 juga membawa kebiasaan baru bagi Iwan. Ia menjadi lebih menghargai sinar matahari lantaran rajin berjemur untuk mendapatkan manfaat vitamin D.
"Dulu kita merasa aneh gitu melihat bule berjemur di pantai sampai gosong-gosong. Sekarang sadar, oh rupanya gitu vitamin D. Sekarang suka ketawa sendiri kalau berjemur," ujar pelantun Omar Bakrie itu.
Kini Iwan juga rutin mengonsumsi vitamin, menggunakan masker, dan melakukan tes usap. Awalnya ia merasa tidak nyaman saat melakukan tes berulang-ulang, namun demi menjaga kesehatan bersama, Iwan pun menjadi terbiasa.
Iwan mengaku, sekitar dua bulan lalu sempat positif COVID-19. Meski demikian, ia bersyukur karena tidak menularkan pada istri dan anak. (mg05)
Masa pembatasan sosial membuat banyak acara musik terbengkalai, panggung musik secara otomatis ditiadakan guna mencegah penyebaran virus dan kerumunan massa. Hal ini berpengaruh pada pendapatan musisi yang jauh berkurang dibandingkan dengan sebelum pandemi. Bahkan tidak sedikit yang terpaksa merumahkan para pekerja di belakang panggung karena tak ada pemasukan.
Kenyataan tersebut sempat membuat Iwan Fals patah semangat. Ia juga harus merelakan sebagian dari kru musiknya lantaran sedikit pekerjaan yang masuk ketika pandemi.
"Sempet ada periode itu ya, sampai band saya bubar semuanya. Produksi, kru, saya nggak kuat untuk membiayai itu semua," ujar Iwan kepada Antara beberapa waktu lalu.
Iwan mengatakan, tidak bisa menahan para pekerja musiknya untuk terus ikut bersamanya, sebab ada yang harus tetap mencari nafkah untuk keluarga.
Pelantun Bento ini mengaku, hanya mempertahankan beberapa karyawan untuk mengurus alat-alat musik.
"Hanya dipertahankan beberapa saja untuk maintain alat atau kru saya langsung, selebihnya bubar jalan. Ya frustasi juga, panggung di rumah juga bisa berkarat, sound-sound (soundsystem) juga, tapi ya dipanasinlah. Sempat frustasi," kata Iwan.
Namun di balik itu, pria kelahiran 3 September 1961 ini tetap berpikir positif untuk menghadapi pandemi COVID-19. Ia yakin rasa frustasi dan hilang semangat tidak hanya dirasakannya sendiri, tapi juga oleh seluruh penduduk dunia.
Iwan mengambil banyak hikmah dari pandemi, di antaranya adalah lebih mengenal rumah dan menjadi kian dekat dengan keluarga. Sebab selama ini, seluruh anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing.
"Kalau nggak kan pada pergi ke mana-mana, pada bubar jalan. Ketemunya di handphone. Sekarang pada pulang ke rumah, sadar kesehatan juga," ujar Iwan.
Pandemi COVID-19 juga membawa kebiasaan baru bagi Iwan. Ia menjadi lebih menghargai sinar matahari lantaran rajin berjemur untuk mendapatkan manfaat vitamin D.
"Dulu kita merasa aneh gitu melihat bule berjemur di pantai sampai gosong-gosong. Sekarang sadar, oh rupanya gitu vitamin D. Sekarang suka ketawa sendiri kalau berjemur," ujar pelantun Omar Bakrie itu.
Kini Iwan juga rutin mengonsumsi vitamin, menggunakan masker, dan melakukan tes usap. Awalnya ia merasa tidak nyaman saat melakukan tes berulang-ulang, namun demi menjaga kesehatan bersama, Iwan pun menjadi terbiasa.
Iwan mengaku, sekitar dua bulan lalu sempat positif COVID-19. Meski demikian, ia bersyukur karena tidak menularkan pada istri dan anak. (mg05)
(tsa)