Upaya Hamish Daud Atasi Persoalan Sampah lewat Octopus

Jum'at, 24 September 2021 - 18:12 WIB
loading...
Upaya Hamish Daud Atasi Persoalan Sampah lewat Octopus
Hamish Daud menunjukkan kepedulian pada persoalan sampah dan cara mengatasinya dengan mendirikan Octopus. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Hamish Daud sekali lagi menunjukkan kepedulian pada persoalan sampah dan cara mengatasinya dengan mendirikan Octopus bersama sejumlah rekan. Octopus adalah platform ekonomi sirkular yang bakal memberikan solusi bagi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah bekas konsumsi (post consumed products).

Menurut Hamish yang merupakan Co-Founder Octopus, aplikasi ini dibentuk untuk membantu mengatasi masalah sampah, yang memungkinkan pengguna atau konsumen mengirimkan kemasan bekas pakai untuk didaur ulang menjadi produk yang bernilai jual.



“Kami menyediakan layanan penjemputan untuk kemasan paska konsumsi melalui aplikasi Octopus,” kata Hamish melalui siaran pers, Jumat (24/9/2021).

“Mimpi kami adalah Octopus menjadi solusi paling efektif untuk industri dalam mengatasi masalah suplai material daur ulangnya,” lanjut suami Raisa itu.

Hamish yang bertindak sebagai Chief of Partnership Octopus menjelaskan, Octopus memiliki tiga mobile apps yaitu untuk pengguna (konsumen), pelestari (kolektor sampah), dan checkpoints (usaha jual beli kemasan bekas). “Ketiga aplikasi ini telah bersinergi dengan sangat baik,” imbuhnya.

Hamish menambahkan, Octopus menyediakan data yang berguna untuk industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) serta menyediakan solusi bagi industri kemasan. Karena memiliki tiga mobile apps yang mensinergikan tiga pihak, Octopus diyakini akan memiliki nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat.

Aplikasi Octopus juga memuat cara mengelola sampah tertentu, misalnya popok bekas dan kaca. "Kita bantu konsumen untuk mengubah gaya hidupnya,” ujar ayah satu anak itu.

Guna menarik minat anak muda untuk bergabung mengelola sampah melalui Octopus, aplikasi ini telah menjalin kolaborasi dengan pihak lain yang relevan dengan gaya hidup kekinian.

“Sekarang kami kerja sama dengan Kopi Soe, UMKM, juga sejumlah tempat populer di Bali," sebut Hamish.

Tak lama setelah dibentuk, Octopus telah menarik perhatian sejumlah perusahaan multinasional, mulai industri kemasan hingga merek-merek FMCG. Sampai akhir 2021, sebut Hamish, Octopus berharap dapat mengelola 1 miliar post consumed products menjadi materi yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali.



Hamish tak lupa mengajak segenap pemangku kepentingan untuk ikut bergabung di aplikasi yang dibuat di Makassar pada 2020 ini dan bersama-sama mengatasi masalah sampah.

“Sangat mudah bergabung dengan ekosistem kami jika mau berkontribusi dalam melestarikan alam. Tersedia insentif bagi pengguna dan pendapatan yang lebih baik bagi pelestari, serta membantu memberdayakan pelestari agar menikmati hidup yang lebih baik bersama keluarganya,” tutup Hamish.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2089 seconds (0.1#10.140)