Hari Rabies Sedunia 2021, Yuk Kenali Fakta Gangguan Kesehatan yang Disebut Penyakit Anjing Gila Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Rabies Sedunia jatuh pada 28 September setiap tahunnya. Tentunya perayaan ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya rabies yang mengintai di lingkungan sekitar.
Sebab selama masa pandemi, masyarakat hanya berfokus pada Covid-19 dan mengabaikan penyakit lain yang tak kalah berbahayanya.
Dokter Hewan (drh) Aulia Jasmine Maharani, menjelaskan bahwa rabies atau yang lebih dikenal sebagai penyakit anjing gila merupakan salah satu penyakit mematikan.
Rabies masuk ke dalam kategori penyakit zoonosis yang dapat menular melalui hewan. Penyakit ini disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat hewan mamalia termasuk manusia.
“Case fatality rate atau tingkat kematian rabies sangat tinggi. Di seluruh dunia, lebih dari 150 negara, rabies telah membunuh 59 ribu orang dan jutaan hewan setiap tahun,” kata drh. Jasmine, dalam online media gathering ‘Pentingnya Vaksin Rabies untuk Anjing Kesayangan Kamu’, Senin (27/9/2021).
Dalam kesempatan tersebut, drh. Jasmine pun memberikan beberapa fakta mengejutkan terhadap seberapa bahayanya penyakit rabies bagi makhluk hidup.
1. Sebesar 95 persen kasus rabies pada manusia disebabkan akibat gigitan anjing.
2. Sebesar 40 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak. Mengapa? Sebab anak yang berusia di bawah 15 tahun paling banyak berinteraksi dengan hewan dan meningkatkan risiko tergigit dan terinfeksi rabies.
3. Sebesar 70 persen vaksinasi pada 70 persen anjing dalam populasi dapat mencegah rabies.
4. Rabies mematikan tetapi dapat dicegah.
“Meski dapat menular lewat gigitan hewan, namun seseorang tidak perlu khawatir jika terkena liur hewan yang didiganosis rabies. Sebab, rabies menular jika terdapat luka yang terkena air liur hewan yang positif rabies. Sebab rabies membutuhkan penetrasi melalui luka terbuka agar bisa masuk dan menginfeksi tubuh manusia,” pungkasnya.
Sebab selama masa pandemi, masyarakat hanya berfokus pada Covid-19 dan mengabaikan penyakit lain yang tak kalah berbahayanya.
Dokter Hewan (drh) Aulia Jasmine Maharani, menjelaskan bahwa rabies atau yang lebih dikenal sebagai penyakit anjing gila merupakan salah satu penyakit mematikan.
Rabies masuk ke dalam kategori penyakit zoonosis yang dapat menular melalui hewan. Penyakit ini disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat hewan mamalia termasuk manusia.
“Case fatality rate atau tingkat kematian rabies sangat tinggi. Di seluruh dunia, lebih dari 150 negara, rabies telah membunuh 59 ribu orang dan jutaan hewan setiap tahun,” kata drh. Jasmine, dalam online media gathering ‘Pentingnya Vaksin Rabies untuk Anjing Kesayangan Kamu’, Senin (27/9/2021).
Dalam kesempatan tersebut, drh. Jasmine pun memberikan beberapa fakta mengejutkan terhadap seberapa bahayanya penyakit rabies bagi makhluk hidup.
1. Sebesar 95 persen kasus rabies pada manusia disebabkan akibat gigitan anjing.
2. Sebesar 40 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak. Mengapa? Sebab anak yang berusia di bawah 15 tahun paling banyak berinteraksi dengan hewan dan meningkatkan risiko tergigit dan terinfeksi rabies.
3. Sebesar 70 persen vaksinasi pada 70 persen anjing dalam populasi dapat mencegah rabies.
4. Rabies mematikan tetapi dapat dicegah.
“Meski dapat menular lewat gigitan hewan, namun seseorang tidak perlu khawatir jika terkena liur hewan yang didiganosis rabies. Sebab, rabies menular jika terdapat luka yang terkena air liur hewan yang positif rabies. Sebab rabies membutuhkan penetrasi melalui luka terbuka agar bisa masuk dan menginfeksi tubuh manusia,” pungkasnya.
(hri)