; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Gejala Diabetes Tipe 2 saat Tidur yang Tunjukkan Kondisi Kronis
loading...
Gejala diabetes tipe 2 bisa muncul saat tidur. Gejala ini bahkan bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami kondisi kronis sehingga penting dilakukan diagnosis. Foto/Express.
A
A
A
JAKARTA - Gejala diabetes tipe 2 bisa muncul saat tidur . Gejala ini bahkan bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami kondisi kronis sehingga penting dilakukan diagnosis sejak dini.
Menurut komunitas diabetes global, gula darah yang tidak terkontrol dapat mengganggu tidur Anda. Mereka mencatat penelitian yang menghubungkan kondisi kronis dengan kurang tidur.
Diterbitkan dalam jurnal medis Diabetes Care, 40 orang dengan diabetes tipe 2 memiliki kebiasaan tidur yang dinilai selama enam malam.
Dilansir dari Express, Rabu (29/9/2021) pada saat yang sama, para peserta memberikan sampel darah agar para peneliti dapat menganalisis kadar insulin dan glukosa.
Data mengungkapkan bahwa orang yang sulit tidur seperti insomnia, memiliki kadar glukosa 23% lebih tinggi di pagi hari. Selain itu, mereka memiliki kadar insulin 48% lebih tinggi.
"Angka-angka ini berarti bahwa orang yang kurang tidur dengan diabetes memiliki resistensi insulin 82% lebih tinggi daripada orang yang tidur normal dengan diabetes," jelas peneliti.
"Ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas tidur pada penderita diabetes akan memiliki efek menguntungkan yang sama seperti obat anti-diabetes yang paling umum digunakan," tambah Rekan penulis studi, Eve Van Cauter.
Orang yang kurang tidur secara teratur cenderung merasa lelah sepanjang hari. Komunitas diabetes global menyatakan bahwa kadar gula darah yang tinggi bisa membuat Anda kurang nyaman untuk tidur.
Kondisi ini juga bisa membuat Anda merasa terlalu panas atau mudah tersinggung dan gelisah. Tidur juga dapat terganggu oleh gejala umum lain dari diabetes tipe 2 yakni sering ke toilet pada malam hari.
Saat tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine, ini dapat mengganggu tidur seseorang. Penderita diabetes bisa terbangun beberapa kali sepanjang malam untuk buang air kecil.
Menurut komunitas diabetes global, gula darah yang tidak terkontrol dapat mengganggu tidur Anda. Mereka mencatat penelitian yang menghubungkan kondisi kronis dengan kurang tidur.
Diterbitkan dalam jurnal medis Diabetes Care, 40 orang dengan diabetes tipe 2 memiliki kebiasaan tidur yang dinilai selama enam malam.
Dilansir dari Express, Rabu (29/9/2021) pada saat yang sama, para peserta memberikan sampel darah agar para peneliti dapat menganalisis kadar insulin dan glukosa.
Data mengungkapkan bahwa orang yang sulit tidur seperti insomnia, memiliki kadar glukosa 23% lebih tinggi di pagi hari. Selain itu, mereka memiliki kadar insulin 48% lebih tinggi.
"Angka-angka ini berarti bahwa orang yang kurang tidur dengan diabetes memiliki resistensi insulin 82% lebih tinggi daripada orang yang tidur normal dengan diabetes," jelas peneliti.
"Ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas tidur pada penderita diabetes akan memiliki efek menguntungkan yang sama seperti obat anti-diabetes yang paling umum digunakan," tambah Rekan penulis studi, Eve Van Cauter.
Orang yang kurang tidur secara teratur cenderung merasa lelah sepanjang hari. Komunitas diabetes global menyatakan bahwa kadar gula darah yang tinggi bisa membuat Anda kurang nyaman untuk tidur.
Kondisi ini juga bisa membuat Anda merasa terlalu panas atau mudah tersinggung dan gelisah. Tidur juga dapat terganggu oleh gejala umum lain dari diabetes tipe 2 yakni sering ke toilet pada malam hari.
Saat tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine, ini dapat mengganggu tidur seseorang. Penderita diabetes bisa terbangun beberapa kali sepanjang malam untuk buang air kecil.
(dra)
Explore More