Gangguan Saluran Cerna Tanda Gejala Alergi pada Anak, Deteksi agar si Kecil Tumbuh Optimal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka kejadian alergi makanan pada anak di Indonesia, khususnya alergi susu sapi (ASS), terus meningkat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian ASS 2%-7,5% dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan anak.
Gejala alergi umumnya bermanifestasi pada saluran pernapasan, kulit, dan saluran cerna. Gangguan di saluran cerna menjadi gejala alergi paling tinggi, dengan persentase 50%-60% berupa konstipasi.
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi dr. Frieda Handayani Sp.A (K), saluran cerna pada anak masih rentan, antara lain karena organ saluran cerna belum berfungsi sempurna. Karena itu, saluran cerna sering kali mengalami gangguan seperti konstipasi.
Selain itu, gangguan saluran cerna pada anak juga bisa menjadi manifestasi adanya alergi, seperti alergi susu sapi.
“Pada umumnya, orangtua sulit membedakan apakah gangguan saluran cerna yang dialami anak disebabkan karena gangguan fungsional atau merupakan manifestasi alergi. Padahal, penting sekali untuk dapat mengenali penyebab gangguan saluran cerna tersebut karena membutuhkan penanganan yang berbeda,” terang dr. Frieda dalam webinar bertema 'Gejala Alergi Saluran Cerna vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya' yang digelar Danone Specialized Nutrition Indonesia, Rabu (13/10/2021).
Gangguan saluran cerna yang disebabkan alergi, kata dr. Frieda, pada umumnya disertai dengan gejala alergi lain yang terjadi pada kulit ataupun saluran pernapasan.
“Gangguan saluran cerna dapat menyebabkan terganggunya asupan nutrisi pada anak sehingga bila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang si kecil," ujar dr. Frieda.
"Sedangkan penyakit alergi dapat memberikan dampak negatif jangka panjang sehingga mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, tindakan promotif dan preventif sejak dini menjadi hal sangat penting untuk mengatasi penyakit alergi,” tambahnya.
Melihat pentingnya deteksi dini gejala alergi saluran cerna pada anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia berinovasi menghadirkan alat deteksi digital untuk membedakan gejala alergi dan gejala saluran cerna fungsional (FGID) pada anak.
Gejala alergi umumnya bermanifestasi pada saluran pernapasan, kulit, dan saluran cerna. Gangguan di saluran cerna menjadi gejala alergi paling tinggi, dengan persentase 50%-60% berupa konstipasi.
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi dr. Frieda Handayani Sp.A (K), saluran cerna pada anak masih rentan, antara lain karena organ saluran cerna belum berfungsi sempurna. Karena itu, saluran cerna sering kali mengalami gangguan seperti konstipasi.
Selain itu, gangguan saluran cerna pada anak juga bisa menjadi manifestasi adanya alergi, seperti alergi susu sapi.
“Pada umumnya, orangtua sulit membedakan apakah gangguan saluran cerna yang dialami anak disebabkan karena gangguan fungsional atau merupakan manifestasi alergi. Padahal, penting sekali untuk dapat mengenali penyebab gangguan saluran cerna tersebut karena membutuhkan penanganan yang berbeda,” terang dr. Frieda dalam webinar bertema 'Gejala Alergi Saluran Cerna vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya' yang digelar Danone Specialized Nutrition Indonesia, Rabu (13/10/2021).
Gangguan saluran cerna yang disebabkan alergi, kata dr. Frieda, pada umumnya disertai dengan gejala alergi lain yang terjadi pada kulit ataupun saluran pernapasan.
“Gangguan saluran cerna dapat menyebabkan terganggunya asupan nutrisi pada anak sehingga bila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang si kecil," ujar dr. Frieda.
"Sedangkan penyakit alergi dapat memberikan dampak negatif jangka panjang sehingga mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang si kecil. Oleh karena itu, tindakan promotif dan preventif sejak dini menjadi hal sangat penting untuk mengatasi penyakit alergi,” tambahnya.
Melihat pentingnya deteksi dini gejala alergi saluran cerna pada anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia berinovasi menghadirkan alat deteksi digital untuk membedakan gejala alergi dan gejala saluran cerna fungsional (FGID) pada anak.