Viral! Sempat Tak Suka Habib Rizieq, Wanita Ini Sekarang Jadi Mualaf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wanita bernama Hera Marsela menjadi mualaf usai tak menyukai Habib Rizieq Shihab . Kisah wanita asal Pontianak, Kalimantan Barat itu pun viral di media sosial .
Dikutip dari kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Jumat (15/10/2021) Hera pertama kali mengenal Islam karena kekasihnya yang seorang muslim. Ia sempat berpikiran akan membawa kekasihnya itu mengikuti keyakinannya.
Suatu hari kekasihnya mengajaknya untuk berdiskusi tentang agama. Hera merasa kesal, karena tidak mau mendengar sedikit pun tentang Islam. Ditambah lagi ia tidak menyukai Habib Rizieq.
"(Dulu) saya nggak suka Habib Rizieq, karena keras ngomongnya suka sembarangan," kata Hera.
Kekasih Hera tak mau memaafkannya, sebelum ia mencari tahu tentang Islam. Selain itu, sang kekasih juga meminta Hera untuk tidak sembarang membenci seseorang habib atau ulama.
Setelah 1 minggu Hera mencari tahu tentang Islam, ia bertemu temannya seorang muslim dan menanyakan seputar Islam. Saat bertemu dengan temannya, Hera mulai mulai tercerahkan.
Hanya saja saat itu Hera belum meyakini apakah Islam adalah agama yang tepat, karena ia merupakan penganut Kristen yang taat. Dalam keseharian, Hera mulai memperbaiki diri untuk mengenal Islam lebih dekat lagi.
Ia mulai belajar sholat dan ingin bersyahadat meski masih ragu.
Hingga akhirnya Hera bertemu dengan kekasihnya dan saat itu ia memantapkan hatinya untuk menjadi mualaf. Hera bersyahadat dibimbing oleh kekasihnya. Meski sudah menjadi seorang muslim, ia masih menyembunyikan keyakinannya terbarunya dari keluarga. Sebab ia tahu, keluarganya akan menentang.
"Saya ke masjid setiap waktu sholat, bawa mukena dan iqra di tas, tanpa sepengetahuan ibu," ujar Hera.
Perlahan Hera mulai memberanikan diri untuk mengakui, bahwa ia sudah mualaf. Benar saja, keluarganya langsung menentang dan memanggil saudaranya yang pendeta untuk berdebat. Hera juga membicarakan tentang tauhid dan hidayah.
"Setiap saya bilang dapat hidayah, seperti ditertawakan," ungkap Hera.
Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya sebagian keluarga Hera bisa menerimanya. Termasuk ibunya. Pernah suatu hari Hera didatangi pria dengan wajah bercahaya. Hal tersebut membuatnya merasa terharu, dan tak kuat menangis.
"Saya masih ingat didatangi orang berbaju putih, pake tongkat, wajahnya bercahaya sama sekali nggak kelihatan. Di situ beliau bilang sama saya 'ini agama yang lurus, saya berikan kepadamu. Jagalah agama ini dengan sebaik-baiknya'. Masya Allah," tandasnya.
Dikutip dari kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Jumat (15/10/2021) Hera pertama kali mengenal Islam karena kekasihnya yang seorang muslim. Ia sempat berpikiran akan membawa kekasihnya itu mengikuti keyakinannya.
Suatu hari kekasihnya mengajaknya untuk berdiskusi tentang agama. Hera merasa kesal, karena tidak mau mendengar sedikit pun tentang Islam. Ditambah lagi ia tidak menyukai Habib Rizieq.
"(Dulu) saya nggak suka Habib Rizieq, karena keras ngomongnya suka sembarangan," kata Hera.
Kekasih Hera tak mau memaafkannya, sebelum ia mencari tahu tentang Islam. Selain itu, sang kekasih juga meminta Hera untuk tidak sembarang membenci seseorang habib atau ulama.
Setelah 1 minggu Hera mencari tahu tentang Islam, ia bertemu temannya seorang muslim dan menanyakan seputar Islam. Saat bertemu dengan temannya, Hera mulai mulai tercerahkan.
Hanya saja saat itu Hera belum meyakini apakah Islam adalah agama yang tepat, karena ia merupakan penganut Kristen yang taat. Dalam keseharian, Hera mulai memperbaiki diri untuk mengenal Islam lebih dekat lagi.
Ia mulai belajar sholat dan ingin bersyahadat meski masih ragu.
Hingga akhirnya Hera bertemu dengan kekasihnya dan saat itu ia memantapkan hatinya untuk menjadi mualaf. Hera bersyahadat dibimbing oleh kekasihnya. Meski sudah menjadi seorang muslim, ia masih menyembunyikan keyakinannya terbarunya dari keluarga. Sebab ia tahu, keluarganya akan menentang.
"Saya ke masjid setiap waktu sholat, bawa mukena dan iqra di tas, tanpa sepengetahuan ibu," ujar Hera.
Perlahan Hera mulai memberanikan diri untuk mengakui, bahwa ia sudah mualaf. Benar saja, keluarganya langsung menentang dan memanggil saudaranya yang pendeta untuk berdebat. Hera juga membicarakan tentang tauhid dan hidayah.
"Setiap saya bilang dapat hidayah, seperti ditertawakan," ungkap Hera.
Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya sebagian keluarga Hera bisa menerimanya. Termasuk ibunya. Pernah suatu hari Hera didatangi pria dengan wajah bercahaya. Hal tersebut membuatnya merasa terharu, dan tak kuat menangis.
"Saya masih ingat didatangi orang berbaju putih, pake tongkat, wajahnya bercahaya sama sekali nggak kelihatan. Di situ beliau bilang sama saya 'ini agama yang lurus, saya berikan kepadamu. Jagalah agama ini dengan sebaik-baiknya'. Masya Allah," tandasnya.
(dra)