Aktor Squid Game Christian Lagahit Sebelum Terkenal Sempat Alami Diskriminasi di Korea Selatan
loading...
A
A
A
SEOUL - Aktor film serial Squid Game , Christian Lagahit mengaku sempat mengalami diskriminasi dan perundungan saat naik bus di Korea Selatan.
Peristiwa memilukan yang menimpa aktor asal Filipina itu terjadi saat dirinya belum terkenal seperti sekarang.
“Salah satu kejadian yang paling kuingat ketika tinggal di Korea adalah ketika aku naik sebuah bus di sebuah desa,” ujarnya membuka topik dilansir dari Koreaboo, Selasa (26/10/2021).
Di bus yang penuh itu, rupanya ada seorang perempuan berusia 50-an yang terus menatapnya. Awalnya tak merasa terintimidasi, anggapan itu langsung berubah 180 derajat ketika ia merasakan sesuatu yang keras menabrak wajahnya.
“Ia melempar kubis ke wajahku. Tepat ke wajahku,” ucapnya memeragakan kekagetannya.
Kubis tersebut pun menabrak kacamatanya hingga pecah, membuatnya bertanya-tanya mengenai apa yang baru saja terjadi. Nahasnya, kejadian yang menimpanya itu tak membuat banyak orang bereaksi dan membantu; seakan-akan hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah.
Terheran-heran, akhirnya Christian mendapat penjelasan dari seorang penumpang lain yang berkata bahwa perempuan pelempar kubis itu ingin ia turun dari bus karena dirinya bukan orang Korea.
Demi menyelamatkan diri dari perundungan dan diskriminasi lebih lanjut, Christian pun terpaksa turun sambil menangis dalam hati. Akibat kejadian itu, ia merasa sangat sendirian dalam negara yang cukup besar tersebut.
Baginya, hal yang paling membuatnya sakit hati adalah orang-orang sekitar yang sama sekali tak membantunya meskipun perbuatan keji itu terjadi di depan mata mereka.
“Dan, ketika aku turun dari bis, perempuan pelempar kubis itu berteriak, dan aku ingat sekali kalimatnya; ‘semua orang asing di Korea adalah orang jahat!’ dan aku terpukul sekali,” tutupnya.
Hingga kini, warga Korea Selatan memang seringkali dicap rasis bahkan oleh para penduduk Asia sendiri. Tak jarang, prasangka dan rasisme yang tumbuh di hati masyarakat ini berbuah tindak perundungan seperti yang dialami oleh Christian.
Meskipun kejadian ini menimpanya bertahun-tahun lalu, menurutnya pengalaman buruk ini menjadi salah satu memori kelam tentang Korea Selatan yang paling jelas dalam ingatannya.
Peristiwa memilukan yang menimpa aktor asal Filipina itu terjadi saat dirinya belum terkenal seperti sekarang.
“Salah satu kejadian yang paling kuingat ketika tinggal di Korea adalah ketika aku naik sebuah bus di sebuah desa,” ujarnya membuka topik dilansir dari Koreaboo, Selasa (26/10/2021).
Di bus yang penuh itu, rupanya ada seorang perempuan berusia 50-an yang terus menatapnya. Awalnya tak merasa terintimidasi, anggapan itu langsung berubah 180 derajat ketika ia merasakan sesuatu yang keras menabrak wajahnya.
“Ia melempar kubis ke wajahku. Tepat ke wajahku,” ucapnya memeragakan kekagetannya.
Kubis tersebut pun menabrak kacamatanya hingga pecah, membuatnya bertanya-tanya mengenai apa yang baru saja terjadi. Nahasnya, kejadian yang menimpanya itu tak membuat banyak orang bereaksi dan membantu; seakan-akan hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah.
Terheran-heran, akhirnya Christian mendapat penjelasan dari seorang penumpang lain yang berkata bahwa perempuan pelempar kubis itu ingin ia turun dari bus karena dirinya bukan orang Korea.
Demi menyelamatkan diri dari perundungan dan diskriminasi lebih lanjut, Christian pun terpaksa turun sambil menangis dalam hati. Akibat kejadian itu, ia merasa sangat sendirian dalam negara yang cukup besar tersebut.
Baginya, hal yang paling membuatnya sakit hati adalah orang-orang sekitar yang sama sekali tak membantunya meskipun perbuatan keji itu terjadi di depan mata mereka.
“Dan, ketika aku turun dari bis, perempuan pelempar kubis itu berteriak, dan aku ingat sekali kalimatnya; ‘semua orang asing di Korea adalah orang jahat!’ dan aku terpukul sekali,” tutupnya.
Hingga kini, warga Korea Selatan memang seringkali dicap rasis bahkan oleh para penduduk Asia sendiri. Tak jarang, prasangka dan rasisme yang tumbuh di hati masyarakat ini berbuah tindak perundungan seperti yang dialami oleh Christian.
Meskipun kejadian ini menimpanya bertahun-tahun lalu, menurutnya pengalaman buruk ini menjadi salah satu memori kelam tentang Korea Selatan yang paling jelas dalam ingatannya.
(hri)