Tiga Desa Wisata Bersaing di Ajang UNWTO: Momentum Jadikan Pariwisata Indonesia Berkelas Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga desa wisata ditunjuk mewakili Indonesia dalam ajangBest Tourism Villages 2021dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO).
Ketiga desa tersebut adalah Desa Wisata Nglanggeran di Gunung Kidul, DIY Yogyakarta. Kemudian, Desa Wisata Tetebatu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dan ketiga, Desa Wae Rebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tiga desa yang berhasil mewakili Indonesia dalam ajang tersebut.
Baca juga: Kadar Kolesterol Normal pada Wanita, Ini Kisaran Angkanya
"Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Kamis (4/11/2021).
Ketiga desa Indonesia itu akan bersaing dengan Murcia dari Spanyol; Alonissos, Westerb Samos, serta Soufli yang mewakili Yunani; dan desa wisata dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Lomba desa bertaraf internasional ini dinilai memberikan kebanggaan tersendiri untuk Indonesia, sekaligus sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah global.
UNWTO akan mengakui dari berbagai desa di seluruh dunia yang paling berkomitmen untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya serta pembangunan berkelanjutan melalui pariwisata.
Organisasi ini menawarkan kepada negara-negara anggotanya untuk berpartisipasi dengan mengirimkan maksimal tiga desa wisata di tahun 2021.
Keunggulan dari ketiga desa wisata Indonesia yang mengikuti UNWTO, antara lain untuk Desa Nglanggeran berada di kawasan Gunung Api Purba yang menjadi bagian dari Geopark Gunung Sewu. Wisatawan dapattracking(berjalan panjang) dengan menaiki 100 anak tangga agar dapat melihat gunung api purba yang membentang luas.
Untuk Desa Wisata Tetebatu yang berada di kawasan lembah Gunung Rinjani, wisatawan dapat melihat pemandangan gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani dari desa tersebut. Di sana, terdapat pula air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren. Kemudian, wisatawan juga bisa mengunjungi Hutan Monyet dengan melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu.
Sementara Desa Wae Rebo, berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau berada di atas gunung. Para wisatawan perlutrackingdengan menyusuri jalan setapak, membelah hutan, melewati sungai sejauh 6 kilometer, dan mendaki hingga mencapai desa tersebut.
Baca juga: Dulu Tak Percaya Tuhan, Wanita Ini Jadi Mualaf Usai Belajar Islam
Dengan eksotisme alam dan budaya Desa Wae Rebo, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan pengakuan kepada desa tersebut sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012.
Ketiga desa tersebut adalah Desa Wisata Nglanggeran di Gunung Kidul, DIY Yogyakarta. Kemudian, Desa Wisata Tetebatu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dan ketiga, Desa Wae Rebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tiga desa yang berhasil mewakili Indonesia dalam ajang tersebut.
Baca juga: Kadar Kolesterol Normal pada Wanita, Ini Kisaran Angkanya
"Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Kamis (4/11/2021).
Ketiga desa Indonesia itu akan bersaing dengan Murcia dari Spanyol; Alonissos, Westerb Samos, serta Soufli yang mewakili Yunani; dan desa wisata dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Lomba desa bertaraf internasional ini dinilai memberikan kebanggaan tersendiri untuk Indonesia, sekaligus sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah global.
UNWTO akan mengakui dari berbagai desa di seluruh dunia yang paling berkomitmen untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya serta pembangunan berkelanjutan melalui pariwisata.
Organisasi ini menawarkan kepada negara-negara anggotanya untuk berpartisipasi dengan mengirimkan maksimal tiga desa wisata di tahun 2021.
Keunggulan dari ketiga desa wisata Indonesia yang mengikuti UNWTO, antara lain untuk Desa Nglanggeran berada di kawasan Gunung Api Purba yang menjadi bagian dari Geopark Gunung Sewu. Wisatawan dapattracking(berjalan panjang) dengan menaiki 100 anak tangga agar dapat melihat gunung api purba yang membentang luas.
Untuk Desa Wisata Tetebatu yang berada di kawasan lembah Gunung Rinjani, wisatawan dapat melihat pemandangan gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani dari desa tersebut. Di sana, terdapat pula air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren. Kemudian, wisatawan juga bisa mengunjungi Hutan Monyet dengan melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu.
Sementara Desa Wae Rebo, berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau berada di atas gunung. Para wisatawan perlutrackingdengan menyusuri jalan setapak, membelah hutan, melewati sungai sejauh 6 kilometer, dan mendaki hingga mencapai desa tersebut.
Baca juga: Dulu Tak Percaya Tuhan, Wanita Ini Jadi Mualaf Usai Belajar Islam
Dengan eksotisme alam dan budaya Desa Wae Rebo, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan pengakuan kepada desa tersebut sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012.
(nug)