; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Perangi Covid-19, Komunitas Ini Produksi Face Shield untuk Puskesmas
loading...
Anggota Komunitas Ves Bojogress menyelesaikan pembuatan face shield, Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis Covid-19, di Surabaya, Senin (13/4/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A
A
A
SURABAYA - Komunitas pemilik dan pecinta mobil varian SUV/JIP keluaran pabrikan Suzuki memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berupa face shield atau alat pelindung wajah untuk tenaga medis Covid-19.
APD tersebut merupakan hasil produksi komunitas tersebut. Menurut Wakil Ketua Komunitas Ves Bojogress, Roni Noor Adam, rencananya ada 1.000 face shield hasil produksi akan dibagikan ke 121 puskesmas di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
"Awalnya kita punya rencana baksos, tapi karena ada wabah corona dan ternyata APD langka akhirnya kami memutuskan untuk membuatnya," katanya.
Menurut Roni, para tenaga medis di Puskesmas merupakan petugas yang sangat rentan terpapar virus, karena mereka paling pertama melayani pasien. Ia mengklaim bahwa alat pelindung wajah yang mereka produksi sudah sesuai standard yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
"Kemenkes memiliki acuan yakni kedap air dan dibawah dagu saat dipakai. Sedangkan ukuran, bentuk dan ketebalan belum ada standard khusus," tukasnya.
APD tersebut merupakan hasil produksi komunitas tersebut. Menurut Wakil Ketua Komunitas Ves Bojogress, Roni Noor Adam, rencananya ada 1.000 face shield hasil produksi akan dibagikan ke 121 puskesmas di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
"Awalnya kita punya rencana baksos, tapi karena ada wabah corona dan ternyata APD langka akhirnya kami memutuskan untuk membuatnya," katanya.
Menurut Roni, para tenaga medis di Puskesmas merupakan petugas yang sangat rentan terpapar virus, karena mereka paling pertama melayani pasien. Ia mengklaim bahwa alat pelindung wajah yang mereka produksi sudah sesuai standard yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
"Kemenkes memiliki acuan yakni kedap air dan dibawah dagu saat dipakai. Sedangkan ukuran, bentuk dan ketebalan belum ada standard khusus," tukasnya.
(mas)
Explore More