Gulai Santan Umbut Pisang, Olahan Batang Pisang yang Nikmat
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Batang pisang atau sering disebut gedebok biasanya tidak berguna sehingga sering dibuang percuma untuk sebagai orang. Namun, bagi orang tua yang tinggal atau dari pedesaan gedebok dapat diolah menjadi gulai yang lezat.
Tentunya, jika dipadukan dengan santan dan rempah – rempah yang pas dapat menghasulkan gulai umbut pisang yang menggugah selera dan sehat.
“Mungkin gulai umbut batang pisang paling sehat, karena kan tanam pisang tidak pakai pupuk, tidak pakai pestisida. Kemudian, umbut ini kan letaknya di tengah di bagian dalam batang pisang, apa yang ada di dalam situ,” ujar penikmat gulai umbut pisang, Amri, yang berasal dari Desa Campang Tiga, OKUT Timur.
Di Sumsel, khususnya masyarakat pedesaan gulai umbut dibuat dengan santan dicampur potongan daging kerbau atau sayap ayam.
Untuk mengolahnya, dibutuhkan batang pisang yang masih berusia muda atau belum berbuah agar olahan dapat menghasilkan umbut batang pisang dengan tekstur yang empuk.
Umbut pisang biasa diolah menjadi gulai bersantan dengan bumbu rempah yang khas. Pengolahan umbut cukup mudah.
Pertama, batang pisang yang masih muda diiris atau dibelah untuk mengambil umbut yang berada di tengah batang pisang. Bentuknya putih mulus dan panjang seperti pipa.
Lalu umbut dipotong atau diiris tipis-tipis atau sesuai ukuran untuk dimasukkan ke dalam gulai santan. Tidak perlu direbus, karena teksturnya sudah lembut. Jika direbus, maka warnanya akan berubah menjadi hitam karena masih ada getahanya.
Selanjutnya persiapkan bumbu yang terdiri atas cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas dan kunyit serta ketumbar.
Untuk mendapatkan kuah dan aroma yang lebih kuat, gulai umbut dapat ditambahkan dengan sayap ayam, ayau daging sapi yang dipotong kecil–kecil.
“Ada juga yang mencapurkan ikan salai atau ikan asap, tergantung selera. Ada juga ditambahkan kulit sapi,” sebutnya.
Untuk proses memasaknya, sama seperti gulai pada umumnya. Bumbu yang telah dihaluskan dan ditambahi garam, kemudian ditumis menggunakan sedikit minyak.
Langkah selanjutnya dimasukkan santan hingga mendidih sebelum dimasukkan umbut pisang. “Oh ya, untuk proses pencucian umbut pisang sedikit dikasih garam, jadi kalaupun masih ada getah akan keluar,” katanya. (Baca juga: Pemkab Muba - DPR RI Ajak Masyarakat Gemar Konsumsi Ikan)
Sebagai penikmat, Susanti, salah satu pegawai pemda di Sumsel mengatakan bahwa gulai umbut lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat serta ditambai lalapan kerupuk khas ikan khas Sumsel. “Pakai lalap kerupuk dan sambal tempoyak, lebih enak,” katanya.
Untuk mendapatkan gulai yang enak, tentu batang pisang lebih disarankan menggunakan pisang kepok, yang dijamin tak ada rasa kelat dalam umbut.
Tentunya, jika dipadukan dengan santan dan rempah – rempah yang pas dapat menghasulkan gulai umbut pisang yang menggugah selera dan sehat.
“Mungkin gulai umbut batang pisang paling sehat, karena kan tanam pisang tidak pakai pupuk, tidak pakai pestisida. Kemudian, umbut ini kan letaknya di tengah di bagian dalam batang pisang, apa yang ada di dalam situ,” ujar penikmat gulai umbut pisang, Amri, yang berasal dari Desa Campang Tiga, OKUT Timur.
Di Sumsel, khususnya masyarakat pedesaan gulai umbut dibuat dengan santan dicampur potongan daging kerbau atau sayap ayam.
Untuk mengolahnya, dibutuhkan batang pisang yang masih berusia muda atau belum berbuah agar olahan dapat menghasilkan umbut batang pisang dengan tekstur yang empuk.
Umbut pisang biasa diolah menjadi gulai bersantan dengan bumbu rempah yang khas. Pengolahan umbut cukup mudah.
Pertama, batang pisang yang masih muda diiris atau dibelah untuk mengambil umbut yang berada di tengah batang pisang. Bentuknya putih mulus dan panjang seperti pipa.
Lalu umbut dipotong atau diiris tipis-tipis atau sesuai ukuran untuk dimasukkan ke dalam gulai santan. Tidak perlu direbus, karena teksturnya sudah lembut. Jika direbus, maka warnanya akan berubah menjadi hitam karena masih ada getahanya.
Selanjutnya persiapkan bumbu yang terdiri atas cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas dan kunyit serta ketumbar.
Untuk mendapatkan kuah dan aroma yang lebih kuat, gulai umbut dapat ditambahkan dengan sayap ayam, ayau daging sapi yang dipotong kecil–kecil.
“Ada juga yang mencapurkan ikan salai atau ikan asap, tergantung selera. Ada juga ditambahkan kulit sapi,” sebutnya.
Untuk proses memasaknya, sama seperti gulai pada umumnya. Bumbu yang telah dihaluskan dan ditambahi garam, kemudian ditumis menggunakan sedikit minyak.
Langkah selanjutnya dimasukkan santan hingga mendidih sebelum dimasukkan umbut pisang. “Oh ya, untuk proses pencucian umbut pisang sedikit dikasih garam, jadi kalaupun masih ada getah akan keluar,” katanya. (Baca juga: Pemkab Muba - DPR RI Ajak Masyarakat Gemar Konsumsi Ikan)
Sebagai penikmat, Susanti, salah satu pegawai pemda di Sumsel mengatakan bahwa gulai umbut lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat serta ditambai lalapan kerupuk khas ikan khas Sumsel. “Pakai lalap kerupuk dan sambal tempoyak, lebih enak,” katanya.
Untuk mendapatkan gulai yang enak, tentu batang pisang lebih disarankan menggunakan pisang kepok, yang dijamin tak ada rasa kelat dalam umbut.
(boy)