Investasi pada Kesehatan Jadi Prioritas Utama Dunia Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi mempercepat penerapan otomatisasi dan digitalisasi di dunia kerja . Hal itu menuntut masyarakat untuk lebih adaptif dalam menghadapi otomatisasi proses bisnis, digitalisasi ekonomi, dan munculnya bentuk-bentuk pekerjaan baru.
Dalam diskusi webinar Tren Masa Depan Dunia Kerja dan K3 Usai Pandemi yang digelar International Labour Organization (ILO) bersama Katadata disebutkan bahwa upaya-upaya persiapan diperlukan untuk menghadapi krisis kesehatan masyarakat di masa depan.
Tuntutan perubahan akibat pandemi mengharuskan pelaku usaha menerapkan strategi operasi dengan cara kerja baru agar bisnisnya tetap bertahan. Salah satu strategi adalah dengan berinvestasi pada kesehatan para pekerjanya.
Baca juga: Setelah 1 Tahun, Kai EXO Comeback dengan Mini Albu Peaches
"Skenario selama masa pandemi ini, kita masih berada pada tahapan disaster relief. Di tahap itu pemerintah harus berfokus pada tiga hal yaitu sektor kesehatan, pendampingan sosial masyarakat dan dukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah," kata Chatib Basri, Ahli Ekonomi dan Mantan Menteri Keuangan dalam acara webinar baru-baru ini.
Dengan berfokus pada penanganan pandemi maka kasus Covid-19 di Indonesia akan semakin menurun. Hal ini pelan-pelan akan menciptakan permintaan (demand) di masyakarat yang akan mendorong kembali sektor produksi sehingga bisnis dapat kembali beroperasi dan membuka lapangan kerja.
Kazutoshi Chatani, Spesialis Bidang Ketenagakaerjaan ILO, mengungkapkan upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja perlu diperluas agar bisnis bisa kembali berjalan.
"Sekarang ini banyak perubahan dalam dunia bisnis. Teknologi lebih banyak digunakan untuk mengurangi interaksi antar manusia. Perubahan ini membuat kita harus berpikir bagaimana masa depan dunia kerja setelah pandemi berakhir," kata Chatani.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono optimistis bahwa pandemi di Indonesia akan segera menjadi endemi, di mana masih ada penularan virus namun tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada di negara ini.
Hal ini karena selama dua bulan ini Indonesia sudah bisa menekan dampak pandemi tersebut. "Kita sudah berhasil menekan angka orang yang sakit dengan gejala Covid-19 berat dan jumlah orang yang meninggal," kata Pandu.
Baca juga: SEVENTEEN Tempati Urutan 2 World Album Chart Billboard
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, saat ini masih terdapat risiko yang sangat tinggi untuk menggerakan roda perekonomian secara normal. Tempat kerja merupakan lokus penularan Covid-19 yang sangat tinggi. Aktivitas di tempat kerja menjadi salah satu penentu keberhasilan penanganan pandemi.
Dalam diskusi webinar Tren Masa Depan Dunia Kerja dan K3 Usai Pandemi yang digelar International Labour Organization (ILO) bersama Katadata disebutkan bahwa upaya-upaya persiapan diperlukan untuk menghadapi krisis kesehatan masyarakat di masa depan.
Tuntutan perubahan akibat pandemi mengharuskan pelaku usaha menerapkan strategi operasi dengan cara kerja baru agar bisnisnya tetap bertahan. Salah satu strategi adalah dengan berinvestasi pada kesehatan para pekerjanya.
Baca juga: Setelah 1 Tahun, Kai EXO Comeback dengan Mini Albu Peaches
"Skenario selama masa pandemi ini, kita masih berada pada tahapan disaster relief. Di tahap itu pemerintah harus berfokus pada tiga hal yaitu sektor kesehatan, pendampingan sosial masyarakat dan dukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah," kata Chatib Basri, Ahli Ekonomi dan Mantan Menteri Keuangan dalam acara webinar baru-baru ini.
Dengan berfokus pada penanganan pandemi maka kasus Covid-19 di Indonesia akan semakin menurun. Hal ini pelan-pelan akan menciptakan permintaan (demand) di masyakarat yang akan mendorong kembali sektor produksi sehingga bisnis dapat kembali beroperasi dan membuka lapangan kerja.
Kazutoshi Chatani, Spesialis Bidang Ketenagakaerjaan ILO, mengungkapkan upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja perlu diperluas agar bisnis bisa kembali berjalan.
"Sekarang ini banyak perubahan dalam dunia bisnis. Teknologi lebih banyak digunakan untuk mengurangi interaksi antar manusia. Perubahan ini membuat kita harus berpikir bagaimana masa depan dunia kerja setelah pandemi berakhir," kata Chatani.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono optimistis bahwa pandemi di Indonesia akan segera menjadi endemi, di mana masih ada penularan virus namun tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada di negara ini.
Hal ini karena selama dua bulan ini Indonesia sudah bisa menekan dampak pandemi tersebut. "Kita sudah berhasil menekan angka orang yang sakit dengan gejala Covid-19 berat dan jumlah orang yang meninggal," kata Pandu.
Baca juga: SEVENTEEN Tempati Urutan 2 World Album Chart Billboard
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, saat ini masih terdapat risiko yang sangat tinggi untuk menggerakan roda perekonomian secara normal. Tempat kerja merupakan lokus penularan Covid-19 yang sangat tinggi. Aktivitas di tempat kerja menjadi salah satu penentu keberhasilan penanganan pandemi.
(nug)