5 Film yang Dilarang Tayang di Bioskop Indonesia dan Dunia, Nomor 4 Gara-gara Ceritanya Terlalu Pintar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film yang dilarang tayang di bioskop tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara lain di dunia. Apa saja itu?
Film bisa menjadi hiburan semua kalangan untuk sejenak melepaskan stres. Jadi tak heran jika industri film dari dulu hingga kini masih bertumbuh subur.
Seiring berjalannya waktu, kisah dalam film semakin kreatif sampai tak jarang mengundang kontroversi. Akibatnya ada sederet film yang harus mengalami pencekalan dan dilarang tayang di bioskop tertentu.
Seperti halnya lima film ini. Penuh kontroversi hingga dianggap sadis menjadi alasan batalnya penayangan film-film tersebut. Apa saja itu? Berikut ulasannya, yang dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (29/11/2021).
1. Noah (2014)
Film Noah tidak diloloskan oleh Lembaga Sensor Film (LSF) sehingga masyarakat tak bisa meyaksikan film tersebut di bioskop Indonesia. Bukan hanya Indonesia, Noah juga dilarang tayang di tiga negara Arab yakni Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.
Alasannya, film Noah dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Pemuka agama dari tiga negara arab tersebut juga tak sepakat dengan penggambaran Nabi Nuh yang diperankan oleh Russel Crowe.
Noah mengisahkan perjalanan Nabi Nuh dengan bahteranya yang diadaptasi dari Injil.
2. Suspiria (2018)
Sempat masuk situs Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia di tahun 2018, film Suspiria akhirnya batal tayang. Film ini banyak menampilkan adegan berbau seksual serta kekerasan yang sadis.
Meski begitu, film menceritakan tentang para penari ini ternyata mendapatkan banyak penghargaan, antara lain Best Special Effects dalam Venice Film Festival.
3. The Interview (2014)
Secara garis besar, The Interview mengisahkan tentang rencana pembunuhan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara. Film ini lalu ditentang keras oleh pihak Korea Utara. Bahkan kementerian luar negeri negara tersebut menyatakan bahwa film yang punya alur menyakiti Kim Jong Un adalah bentuk terorisme.
Jika Amerika Serikat berani menayangkan film tersebut, Korea Selatan siap melakukan serangan balik.
4. Annihilation (2018)
Film garapan Alex Garland ini sempat dijadwalkan rilis di bioskop internasional pada 23 Februari 2018, namun sayang rencana tersebut batal. Kabarnya film Annihilation dianggap terlalu "pintar".
Mengusung genre fiksi-sains, Annihilation mengisahkan seorang ilmuwan yang masuk ke dalam teritori asing bernama X. Dari sanalah ditemukan sesuatu yang terbilang misterius dan sureal.
Baca Juga: BLACKPINK Kalahkan Justin Bieber di YouTube, Cetak 70 Juta Subscriber dalam 5 Tahun
5. The Year of Living Dangerously (1982)
Pada era 1980-an, Indonesia pernah melarang sebuah film yang dibintangi oleh Mel Gibson dan Sigourney Weaver berjudul The Year of Living Dangerously.
Alasan pelarangan ini terkait dengan pengambilan latar tempat dan waktu di Indonesia pada tahun 1965, saat terjadinya pemberontakan PKI. Seperti diketahui peristiwa tersebut bisa dibilang cukup sensitif buat bangsa Indonesia.
The Year of Living Dangerously menceritakan jalinan cinta antara jurnalis dengan anggota kedutaan besar Inggris.
Film bisa menjadi hiburan semua kalangan untuk sejenak melepaskan stres. Jadi tak heran jika industri film dari dulu hingga kini masih bertumbuh subur.
Seiring berjalannya waktu, kisah dalam film semakin kreatif sampai tak jarang mengundang kontroversi. Akibatnya ada sederet film yang harus mengalami pencekalan dan dilarang tayang di bioskop tertentu.
Seperti halnya lima film ini. Penuh kontroversi hingga dianggap sadis menjadi alasan batalnya penayangan film-film tersebut. Apa saja itu? Berikut ulasannya, yang dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (29/11/2021).
1. Noah (2014)
Film Noah tidak diloloskan oleh Lembaga Sensor Film (LSF) sehingga masyarakat tak bisa meyaksikan film tersebut di bioskop Indonesia. Bukan hanya Indonesia, Noah juga dilarang tayang di tiga negara Arab yakni Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.
Alasannya, film Noah dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Pemuka agama dari tiga negara arab tersebut juga tak sepakat dengan penggambaran Nabi Nuh yang diperankan oleh Russel Crowe.
Noah mengisahkan perjalanan Nabi Nuh dengan bahteranya yang diadaptasi dari Injil.
2. Suspiria (2018)
Sempat masuk situs Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia di tahun 2018, film Suspiria akhirnya batal tayang. Film ini banyak menampilkan adegan berbau seksual serta kekerasan yang sadis.
Meski begitu, film menceritakan tentang para penari ini ternyata mendapatkan banyak penghargaan, antara lain Best Special Effects dalam Venice Film Festival.
3. The Interview (2014)
Secara garis besar, The Interview mengisahkan tentang rencana pembunuhan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara. Film ini lalu ditentang keras oleh pihak Korea Utara. Bahkan kementerian luar negeri negara tersebut menyatakan bahwa film yang punya alur menyakiti Kim Jong Un adalah bentuk terorisme.
Jika Amerika Serikat berani menayangkan film tersebut, Korea Selatan siap melakukan serangan balik.
4. Annihilation (2018)
Film garapan Alex Garland ini sempat dijadwalkan rilis di bioskop internasional pada 23 Februari 2018, namun sayang rencana tersebut batal. Kabarnya film Annihilation dianggap terlalu "pintar".
Mengusung genre fiksi-sains, Annihilation mengisahkan seorang ilmuwan yang masuk ke dalam teritori asing bernama X. Dari sanalah ditemukan sesuatu yang terbilang misterius dan sureal.
Baca Juga: BLACKPINK Kalahkan Justin Bieber di YouTube, Cetak 70 Juta Subscriber dalam 5 Tahun
5. The Year of Living Dangerously (1982)
Pada era 1980-an, Indonesia pernah melarang sebuah film yang dibintangi oleh Mel Gibson dan Sigourney Weaver berjudul The Year of Living Dangerously.
Alasan pelarangan ini terkait dengan pengambilan latar tempat dan waktu di Indonesia pada tahun 1965, saat terjadinya pemberontakan PKI. Seperti diketahui peristiwa tersebut bisa dibilang cukup sensitif buat bangsa Indonesia.
The Year of Living Dangerously menceritakan jalinan cinta antara jurnalis dengan anggota kedutaan besar Inggris.
(tsa)