Profil Virgil Abloh, Pendiri Off White yang Meninggal Akibat Kanker

Senin, 29 November 2021 - 12:47 WIB
loading...
Profil Virgil Abloh,...
Virgil Abloh meninggal dunia akibat penyakit kanker langka pada Minggu, 28 November 2021. Virgil merupakan desainer sekaligus penderita Off White. Foto/Vogue.
A A A
JAKARTA - Virgil Abloh meninggal dunia akibat penyakit kanker langka bernama cardiac angiosarcoma pada Minggu, 28 November 2021. Virgil merupakan desainer sekaligus penderita Off White .

Virgil juga dikenal sebagai Men's Artistic Director Louis Vuitton. Karya teranyarnya terlihat di Doha, Qatar yaitu pameran bertajuk Figures of Speech.

Sebelum meninggal dunia, Virgil menorehkan banyak catatan luar biasa di dunia seni dan fesyen. Ia adalah salah seorang pribadi kreatif yang idenya tak habis untuk menggabungkan seni dan fesyen.

Ada satu kalimatnya yang ditulis di blog The Brilliance pada 2007 dan mencuri perhatian. Di mana dia menyatakan bahwa dirinya adalah desainer era baru yang akan bersinar.

Satu dekade setelah itu dia benar-benar ada di puncak kejayaan. Majalah Vogue menceritakan bahwa Virgil Abloh benar-benar mewujudkan mimpinya, dari seorang anak Chicago biasa menjadi orang paling terobsesi dengan fesyen, seni, desain, dan budaya.


Hingga akhirnya dia didapuk menjadi Men's Artistic Director Louis Vuitton. Virgil diketahui pernah magang di rumah mode Fendi. Ia juga sempat berkolaborasi dengan Kanye West sebelum akhirnya mendirikan Off White.

Dilansir dari Vogue, Senin (29/11/2021) Virgil lahir pada 30 September 1980 di luar Chicago. Dia dan saudara perempuannya dibesarkan di dekat Rockford, oleh orangtua imigran Ghana. Virgil bersekolah di SMA Katolik Boylan dan lulus pada 1998. Ibunya adalah seorang penjahit dan dari dia juga Abloh belajar bisnis.

Pada 2002 Virgil berhasil menyelesaikan gelar sarjana di bidang teknik sipil di University of Wisconsin-Madison. Rumor mengatakan, pada hari kelulusannya dia pulang cepat untuk bertemu dengan John Monopoly, manajer Kanye West. Sejak saat itu kolaborasi di antara mereka terjalin.

Ia menyelesaikan gelar masternya di bidang arsitektur dari Illinois Institute of Technology pada 2006. Selama studi, Virgil mendirikan bangunan Rem Koolhaas yang menurutnya, itu yang membuat dirinya tertarik dengan dunia mode.

Virgil dan Kanye West magang di Fendi, Roma pada 2009. Kinerja Virgil bahkan dipuji oleh CEO Louis Vuitton Michael Burke. Di tahun yang sama, keduanya tampil di Paris Fashion Week.


Virgil kemudian resmi mengambil peran sebagai direktur kreatif di Donda, agensi kreatif Kanye West pada 2010. Di 2011, Virgil menjadi pengarah album Watch the Throne milik Jay-Z dan West. Ini adalah pencapaian yang membuatnya masuk nominasi Grammy.

Sampul album dirancang oleh Riccardo Tisci yang saat itu menjadi direktur kreatif Givenchy, dan kemudian perannya diambil alih oleh Virgil pada 2017.

Di 2012, Virgil merilis merek perdananya yaitu Pyrex Vision di New York. Koleksi tersebut adalah kemeja flanel Ralph Lauren deadstock seharga USD40 atau Rp572 ribu lalu mencetaknya dengan tulisan Pyrex dan nomor 23.

Ini adalah bentuk penghormatannya kepada pahlawan masa kecilnya yaitu Michael Jordan. Karya tersebut kemudian terjual dengan harga USD550 atau Rp7,8 jutaan per item.

Pada 2013, Virgil menutup Pyrex dan mendirikan Off White, bisnis yang berbasis multi platform di Milan. Media utamanya adalah fesyen. Di Off White, ia menggabungkan ide streetwear dengan luxury, seni, musik, dan travel.


Virgil meluncurkan pakaian wanita Off White dan mulai menunjukkan taringnya di Paris Fashion Week sebagai brand yang mempersembahkan koleksi pria dan wanita pada 2014.

Setahun kemudian, koleksi wanita Off White semakin cemerlang setelah Beyonce mengenakan kaos bermotif telapak tangan dengan kata Nebraska di atasnya. Ini merupakan penghormatan untuk koleksi Virginia Creepers musim gugur 2002 milik Raf Simons yang dipakai Nicki Minaj di video klip Feeling Myself.

Pada tahun yang sama, Off White dinobatkan sebagai finalis LVMH Prize. Namun, ia kalah dari Marques Almeida dan Jacquemus. Di 2016, Virgil diketahui membuka studio pertamanya di Aoyama Tokyo. Toko ini memberikan cangkir bertuliskan Off White secara gratis.

Di tahun ini juga ia memulai debut koleksi furnitur Grey Area di Milan. Ini adalah lini brand Off White di sektor furnitur.

Sementara pada 2017, Virgil tercatat meraih banyak prestasi. Seperti pameran kolaborasi dengan Takashi Murakami di Gagosian, merilis lagu pertama, pembukaan toko di New York, penghargaan mode Inggris untuk Merek Urban Luxe, kolaborasi dengan Warby Parker, Jacob the Jeweller dan Jimmy Choo.

Pencapaian yang luar biasa lainnya adalah berkolaborasi dengan Nike menciptakan The Ten. Ia menciptakan kembali 10 siluet ikonik Nike yang masing-masing dihiasi dengan label pengaman di sekitar tali sepatu.

Selain itu, kolaborasi dengan Nike mengharuskan Virgil bekerja keras karena pasar menyukainya. Kolaborasi ini juga yang membuat dirinya dan Nike menjadi kolaborasi paling dilirik sepanjang tahun.

Di 2018, Virgil ditunjuk sebagai direktur artistik koleksi pakaian pria Louis Vuitton menggantikan Kim Jones. Sedangkan di 2019, karya seni Virgil tampil di Museum of Contemporary Art, Chicago. ia juga merilis karya kolaborasi dengan IKEA yang mana karyanya disebar ke toko internasional.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1324 seconds (0.1#10.140)