Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ungkap Pentingnya Adaptasi Industri Fesyen di Dunia Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan pentingnya industri fesyen dan industri kreatif untuk beradaptasi di dunia digital. Hal ini seiring dengan kemajuan dunia digital yang semakin pesat.
Angela menjelaskan, bahwa kemajuan digital ini dibarengi dengan tantangan besar yakni beradaptasi dengan teknologi. Bukan hanya sekedar bisa berdagang online, tapi juga mengerti mengolah data yang ada.
“Tantangan utama industri kreatif, termasuk industri fashion modest adalah beradaptasi dengan teknologi. Dari model bisnis dan organisasi yang sesuai hingga sumber daya manusia. Kita harus bisa beradaptasi dengan digitalisasi sampai ke inti," jelas Angela saat Indonesia Modest Fashion Week World Conference di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
"Bukan hanya menjual barang secara online tetapi juga menganalisis big data untuk membuat produksi kita lebih efisien dan prediktif terhadap kebutuhan konsumen,” lanjutnya.
Oleh karena itu, berkaca pada kebutuhan akan pengolahan data dengan baik dan tepat sasaran, Angela mengatakan bahwa idealnya kemampuan sumber daya manusia Indonesia harus terus meningkat.
“Kita juga perlu membekali sumber daya manusia kita dengan kemampuan baru untuk memaksimalkan penggunaan teknologi,” tandasnya.
Angela menjelaskan, bahwa kemajuan digital ini dibarengi dengan tantangan besar yakni beradaptasi dengan teknologi. Bukan hanya sekedar bisa berdagang online, tapi juga mengerti mengolah data yang ada.
“Tantangan utama industri kreatif, termasuk industri fashion modest adalah beradaptasi dengan teknologi. Dari model bisnis dan organisasi yang sesuai hingga sumber daya manusia. Kita harus bisa beradaptasi dengan digitalisasi sampai ke inti," jelas Angela saat Indonesia Modest Fashion Week World Conference di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga
"Bukan hanya menjual barang secara online tetapi juga menganalisis big data untuk membuat produksi kita lebih efisien dan prediktif terhadap kebutuhan konsumen,” lanjutnya.
Oleh karena itu, berkaca pada kebutuhan akan pengolahan data dengan baik dan tepat sasaran, Angela mengatakan bahwa idealnya kemampuan sumber daya manusia Indonesia harus terus meningkat.
“Kita juga perlu membekali sumber daya manusia kita dengan kemampuan baru untuk memaksimalkan penggunaan teknologi,” tandasnya.
(dra)