Menikmati Lobster di Pantai Timang, Rasanya Bikin Turis Ketagihan
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Pantai di Kabupaten Gunungkidul memang luar biasa menawan dan eksotik. Bukan hanya pemandangan yang indah, kuliner khas pesisirnya pun sangat digemari wisatawan, baik lokal maupun mancanegara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea Selatan, India, hingga China.
Kuliner yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara itu adalah masakan lobster hasil tangkapan nelayan. Masakan lobster bisa ditemui di Pantai Timang , tepatnya di Kedai Lobster Pak Sis. Rumah makan khusus olahan lobster ini cukup ramai dikunjungi para wisatawan.
Dalam sehari, rumah makan yang berada di lokasi parkir Jeep menuju Pantai Timang ini bisa habis 1 kuintal lobster. Menu andalannya adalah lobster asam manis, lobster saus tiram, cah kangkung, dan ikan dorang. Biasanya, menu ini dijadikan dalam satu paket yang bisa disantap untuk emapt sampai lima orang.( )
Di kedai ini, pengunjung pun bisa memilih ukuran lobster yang diinginkan. Semuanya masih dalam kondisi segar dan ditangkap langsung dari kolam. "Jadi konsumen boleh memilih tapi minimal satu udang lobster dengan berat 200 gram atau satu kilogram berisi 5 ekor," kata Pak Sis kepada SINDOnews, Minggu (7/6/2020).
Menurutnya, bisnis kedai lobster ini merupakan bisnis lanjutan. Awalnya dia merupakan nelayan pencari lobster di Pantai Timang. Untuk memudahkan mencari lobster di pulau kecil di pantai tersebut, dia kemudian membuat gondola.
Dalam perkembangannya, gondola menjadi daya tarik wisatawan di Pantai Timang yang berjarak sekitar 60 km tenggara Yogyakarta ini. Dengan perkembangan wisata Pak Sis pun membidik usaha rumah makan. Anaknya yang bekerja di restoran di Jakarta, Wasiman diminta pulang dan memulai usaha.
Wasiman mengaku awalnya dia hanya menawarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Akhirnya wisatawan tertarik dan membuat rumah makan di rumahnya. "Sebelum corona ini kami sempat kewalahan. Setiap hari minimal 100 kg habis, bahkan bisa di atas 1,5 kuintal," kata Wasiman.
Dari kebanyakan pengunjung, sebanyak 80% adalah dari luar negeri. Sebagian besar dari Malaysia, Singapura, dan China. "Wisatawan Malaysia ada yang langganan, katanya kalau ke Yogyakarta belum lengkap kalau belum ke Pantai Timang dan makan lobster di sini," katanya.
Untuk memasak lobster, Wasiman mengaku memiliki menu khusus. Namun sebagian besar sama dengan bumbu asam manis. Di antaranya bawang merah bawang putih, miri, bawang bombay, garam, gula, merica, penyedap rasa, saus tomat, dan saus sambal.
Sebelum dimasak, lobster juga harus dibersihkan dan dibelah di bagian punggung. Jangan lupa antena juga harus dipotong. Kemudian lobster direbus setengah matang kemudian dimasukkan dalam bumbu dan siap dimasak.
Untuk 1 kilogram lobster masak lengkap dengan menu nasi, minuman, dan tambahan makanan ikan dorang dibanderol dengan harga Rp350.000-Rp650.000, tergantung ukuran lobster dan menu tambahan. Namun Wasiman mengaku membuat harga berbeda untuk pengunjung asing dan lokal.
"Memang ada perbedaan harga. Namun saat berlaku aturan Menteri Kelautan dulu kami buat harga sama karena semua lobster besar yang kami hidangkan," katanya.
Saat ini Kedai Lobster Pak Sis sedang berbenah di masa pandemi. Saat new normal diberlakukan, pihaknya siap menerima order kembali untuk hidangan keluarga di rumah makan miliknya. "Sementara kita kirim sistem online untuk lokalan Yogya dan Solo," katanya.
Kuliner yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara itu adalah masakan lobster hasil tangkapan nelayan. Masakan lobster bisa ditemui di Pantai Timang , tepatnya di Kedai Lobster Pak Sis. Rumah makan khusus olahan lobster ini cukup ramai dikunjungi para wisatawan.
Dalam sehari, rumah makan yang berada di lokasi parkir Jeep menuju Pantai Timang ini bisa habis 1 kuintal lobster. Menu andalannya adalah lobster asam manis, lobster saus tiram, cah kangkung, dan ikan dorang. Biasanya, menu ini dijadikan dalam satu paket yang bisa disantap untuk emapt sampai lima orang.( )
Di kedai ini, pengunjung pun bisa memilih ukuran lobster yang diinginkan. Semuanya masih dalam kondisi segar dan ditangkap langsung dari kolam. "Jadi konsumen boleh memilih tapi minimal satu udang lobster dengan berat 200 gram atau satu kilogram berisi 5 ekor," kata Pak Sis kepada SINDOnews, Minggu (7/6/2020).
Menurutnya, bisnis kedai lobster ini merupakan bisnis lanjutan. Awalnya dia merupakan nelayan pencari lobster di Pantai Timang. Untuk memudahkan mencari lobster di pulau kecil di pantai tersebut, dia kemudian membuat gondola.
Dalam perkembangannya, gondola menjadi daya tarik wisatawan di Pantai Timang yang berjarak sekitar 60 km tenggara Yogyakarta ini. Dengan perkembangan wisata Pak Sis pun membidik usaha rumah makan. Anaknya yang bekerja di restoran di Jakarta, Wasiman diminta pulang dan memulai usaha.
Wasiman mengaku awalnya dia hanya menawarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Akhirnya wisatawan tertarik dan membuat rumah makan di rumahnya. "Sebelum corona ini kami sempat kewalahan. Setiap hari minimal 100 kg habis, bahkan bisa di atas 1,5 kuintal," kata Wasiman.
Dari kebanyakan pengunjung, sebanyak 80% adalah dari luar negeri. Sebagian besar dari Malaysia, Singapura, dan China. "Wisatawan Malaysia ada yang langganan, katanya kalau ke Yogyakarta belum lengkap kalau belum ke Pantai Timang dan makan lobster di sini," katanya.
Untuk memasak lobster, Wasiman mengaku memiliki menu khusus. Namun sebagian besar sama dengan bumbu asam manis. Di antaranya bawang merah bawang putih, miri, bawang bombay, garam, gula, merica, penyedap rasa, saus tomat, dan saus sambal.
Sebelum dimasak, lobster juga harus dibersihkan dan dibelah di bagian punggung. Jangan lupa antena juga harus dipotong. Kemudian lobster direbus setengah matang kemudian dimasukkan dalam bumbu dan siap dimasak.
Untuk 1 kilogram lobster masak lengkap dengan menu nasi, minuman, dan tambahan makanan ikan dorang dibanderol dengan harga Rp350.000-Rp650.000, tergantung ukuran lobster dan menu tambahan. Namun Wasiman mengaku membuat harga berbeda untuk pengunjung asing dan lokal.
"Memang ada perbedaan harga. Namun saat berlaku aturan Menteri Kelautan dulu kami buat harga sama karena semua lobster besar yang kami hidangkan," katanya.
Saat ini Kedai Lobster Pak Sis sedang berbenah di masa pandemi. Saat new normal diberlakukan, pihaknya siap menerima order kembali untuk hidangan keluarga di rumah makan miliknya. "Sementara kita kirim sistem online untuk lokalan Yogya dan Solo," katanya.
(abd)