Kenali Konsep Pengurangan Risiko agar Terhindar dari Dampak Negatif Merokok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Merokok memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan penggunanya, namun untuk berhenti secara langsung tidaklah mudah. Konsep pengurangan risiko yang memanfaatkan produk tembakau alternatif seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus, merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan pada perokok dewasa.
Head of Medical Community Alodokter, Alni Magdalena, menjelaskan individu yang terbiasa merokok telah mengalami adiksi terhadap nikotin dalam rokok. Akibatnya, individu tersebut kesulitan untuk berhenti merokok.
"Perlu diketahui bahwa nikotin bukan penyebab utama dari berbagai penyakit terkait merokok, melainkan TAR," katanya kepada media, belum lama ini.
Baca juga: Hilangkan Rasa Mual dan Muntah saat Hamil dengan 7 Makanan Ini
Berdasarkan data National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu diantaranya terdapat pada TAR. Jadi, TAR adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan saat rokok dibakar.
Agar terhindar dari bahaya akibat merokok, Alni menyarankan perokok dewasa untuk berhenti langsung dari kebiasaan merokok (zero risk). Namun, apabila strategi tersebut sulit dilakukan, maka konsep pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik, dapat menjadi solusi potensial untuk berhenti merokok.
Produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan risiko karena menerapakan sistem pemanasan dalam penggunaannya, berbeda dengan rokok yang melalui proses pembakaran. Hasil dari penggunaannya berupa aerosol, bukan asap seperti pada rokok. Dengan begitu, jumlah zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif jauh lebih sedikit dibandingkan rokok.
"Jadi dalam hal risiko, produk tembakau alternatif memiliki potensi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Produk ini dapat menjadi pilihan yang berpotensi lebih rendah risiko untuk perokok dalam upaya mengurangi (risiko) kesehatan akibat rokok," ungkap Alni.
Bahkan, menurut studi, produk tembakau alternatif dua kali lebif efektif dalam membantu berhenti merokok dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin, permen karet nikotin, nikotin tempel dan obat varenicline. "Oleh karena itu, produk tembakau alternatif ini bisa menjadi pilihan bagi para perokok yang sulit menghentikan kebiasaan merokoknya," tegas Alni.
Konsultan Emeritus di Rumah Sakit St Vincent dan Ketua Lembaga Australia21, Alex Wodak yang menjadi narasumber dalam Malaysia Harm Reduction Forum beberapa waktu lalu, mengatakan, ada delapan juta orang meninggal akibat rokok setiap tahunnya.
Head of Medical Community Alodokter, Alni Magdalena, menjelaskan individu yang terbiasa merokok telah mengalami adiksi terhadap nikotin dalam rokok. Akibatnya, individu tersebut kesulitan untuk berhenti merokok.
"Perlu diketahui bahwa nikotin bukan penyebab utama dari berbagai penyakit terkait merokok, melainkan TAR," katanya kepada media, belum lama ini.
Baca juga: Hilangkan Rasa Mual dan Muntah saat Hamil dengan 7 Makanan Ini
Berdasarkan data National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu diantaranya terdapat pada TAR. Jadi, TAR adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan saat rokok dibakar.
Agar terhindar dari bahaya akibat merokok, Alni menyarankan perokok dewasa untuk berhenti langsung dari kebiasaan merokok (zero risk). Namun, apabila strategi tersebut sulit dilakukan, maka konsep pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik, dapat menjadi solusi potensial untuk berhenti merokok.
Produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan risiko karena menerapakan sistem pemanasan dalam penggunaannya, berbeda dengan rokok yang melalui proses pembakaran. Hasil dari penggunaannya berupa aerosol, bukan asap seperti pada rokok. Dengan begitu, jumlah zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif jauh lebih sedikit dibandingkan rokok.
"Jadi dalam hal risiko, produk tembakau alternatif memiliki potensi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Produk ini dapat menjadi pilihan yang berpotensi lebih rendah risiko untuk perokok dalam upaya mengurangi (risiko) kesehatan akibat rokok," ungkap Alni.
Bahkan, menurut studi, produk tembakau alternatif dua kali lebif efektif dalam membantu berhenti merokok dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin, permen karet nikotin, nikotin tempel dan obat varenicline. "Oleh karena itu, produk tembakau alternatif ini bisa menjadi pilihan bagi para perokok yang sulit menghentikan kebiasaan merokoknya," tegas Alni.
Konsultan Emeritus di Rumah Sakit St Vincent dan Ketua Lembaga Australia21, Alex Wodak yang menjadi narasumber dalam Malaysia Harm Reduction Forum beberapa waktu lalu, mengatakan, ada delapan juta orang meninggal akibat rokok setiap tahunnya.