Indahnya Desa Wae Rebo di NTT, Bikin Sandiaga Uno Kagum
loading...
A
A
A
Ada juga sumber mata air yang berasal dari pegunungan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk mandi, mencuci, dan untuk minum sehari-hari. Sumber mata air ini dinamai Sosor, yang di mana terdapat dua jenis yaitu Sosor Pria dan Sosor Wanita.
Budaya di Wae Rebo pun masih kental. Yakni adanya upacara adat yang bernama Ritus Upacara Penti. Upacara ini merupakan bentuk syukur masyarakat kepada Tuhan dan roh leluhur terhadap semua bentuk harapan yang diterima selama satu tahun yang telah dilewati.
Desa wisata Wae Rebo juga memiliki ragam seni yakni seperti rangku alu. Permainan serta tarian ini dilakukan empat orang memegang empat tongkat bambu, menggunakan tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya. Sementara orang lainnya harus melompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.
Selain itu juga ada Tarian Caci, yang merupakan salah satu bentuk refleksi dari kebudayaan dan kehidupan warga Wae Rebo.
Untuk produk kerajinan tangan, Desa Wisata Wae Rebo memiliki kerajinan kain tenun. Khas dari kain tenun ini yaitu bermotif Manggarai yang menyerupai bunga dan memiliki warna yang lebih cerah. Sedangkan di sektor kuliner, ada kopi dan juga madu hutan.
Dengan berbagai potensinya itu, Desa Wisata Wae Rebo berhasil menjadi salah satu dari tiga wakil Indonesia di ajang Desa Wisata Terbaik UNWTO 2021. Sandiaga berharap capaian itu dapat membuat keberadaan Desa Wisata Wae Rebo semakin baik kedepannya.
Oleh karena itu Desa Wae Rebo ini termasuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di Ajang Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Ini merupakan visitasi terakhir Menparekraf dari 50 desa wisata yang telah dikunjungi sejak bulan Agustus 2021.
Lebih lanjut, Sandiaga juga akan memberikan pendampingan untuk Desa Wisata Wae Rebo agar desa ini bisa terus berkembang.
Budaya di Wae Rebo pun masih kental. Yakni adanya upacara adat yang bernama Ritus Upacara Penti. Upacara ini merupakan bentuk syukur masyarakat kepada Tuhan dan roh leluhur terhadap semua bentuk harapan yang diterima selama satu tahun yang telah dilewati.
Desa wisata Wae Rebo juga memiliki ragam seni yakni seperti rangku alu. Permainan serta tarian ini dilakukan empat orang memegang empat tongkat bambu, menggunakan tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya. Sementara orang lainnya harus melompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.
Selain itu juga ada Tarian Caci, yang merupakan salah satu bentuk refleksi dari kebudayaan dan kehidupan warga Wae Rebo.
Untuk produk kerajinan tangan, Desa Wisata Wae Rebo memiliki kerajinan kain tenun. Khas dari kain tenun ini yaitu bermotif Manggarai yang menyerupai bunga dan memiliki warna yang lebih cerah. Sedangkan di sektor kuliner, ada kopi dan juga madu hutan.
Dengan berbagai potensinya itu, Desa Wisata Wae Rebo berhasil menjadi salah satu dari tiga wakil Indonesia di ajang Desa Wisata Terbaik UNWTO 2021. Sandiaga berharap capaian itu dapat membuat keberadaan Desa Wisata Wae Rebo semakin baik kedepannya.
Oleh karena itu Desa Wae Rebo ini termasuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di Ajang Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Ini merupakan visitasi terakhir Menparekraf dari 50 desa wisata yang telah dikunjungi sejak bulan Agustus 2021.
Lebih lanjut, Sandiaga juga akan memberikan pendampingan untuk Desa Wisata Wae Rebo agar desa ini bisa terus berkembang.