Iwan Hasan, Musisi Lintas Genre dan Lintas Negara
loading...
A
A
A
Iwan Hasan merupakan satu dari sekitar 50 orang di dunia yang mahir memainkan harpguitar, alat musik gabungan harpa dan gitar. Kemampuan Iwan memainkan harpgitar diperolehnya langsung dari pelopor harguitar John Doan.
"Waktu saya selesai kuliah di Willamete University, Amerika untuk mengambil jurusan musik, tepatnya di tahun 1991, saya belajar harpgitar. Saya belajar langsung dari pelopor harpgitar John Doan. Waktu itu masih sedikit yang main harpguitar," kisah lelaki yang pernah meraih outstanding music student award di Willamete University itu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6).
Mempunyai kemahiran bermain harpguitar, kakak pemain harpa kenamaan Maya Hasan itu pun kerap menggabungkan harpguitar dengan musik etnik, jazz, dan rock. Dia pun akhirnya terlibat dalam album Indonesia Marahddhika yang digagas Mohammad Kadri pada 2015. Dan di sinilah Iwan kembali bersinar dengan menyabet penghargaan AMI Awards sebagai artis terbaik dalam kategori Produksi Karya Musik Progresif.
Selain itu, Iwan juga sempat membentuk proyekan bersama bassis Ungu, Makki Parikesit yang diberi nama Iwan and Makki Collective. Proyekan ini mempunyai single berjudul Ragu yang di-medley dengan lagu dari tanah Karo berjudul Sibincar Layo. "Sudah rekaman, vokalisnya namanya Fitra. Dia sarjana musik lulusan IKJ, mantan vokalis saya di Atmosfera," ungkap Iwan mengenai Iwan and Makki Collective.
Meski telah melakukan banyak perjalanan melalui karier solonya, Iwan tampaknya tidak akan pernah melupakan Discus, band yang telah membesarkan namanya. Dia pun berencana untuk menyelesaikan album ketiga Discus kendati beberapa personelnya sudah tutup usia.
"Meski Eko Partitur, Kiki Caloh, Anto Praboe sudah wafat, bersama Fadhil Indra, Hajunadji, Krisna Prameswara dan Yuniati Arfah yang menggantikan Nonny Manuputty, album ketiga akan tetap kami produces. Kemungkinan besar rilis tahun 2021," pungkas Iwan yang mencoba membagikan kabar sukacita Discus kepada para penggemarnya.
"Waktu saya selesai kuliah di Willamete University, Amerika untuk mengambil jurusan musik, tepatnya di tahun 1991, saya belajar harpgitar. Saya belajar langsung dari pelopor harpgitar John Doan. Waktu itu masih sedikit yang main harpguitar," kisah lelaki yang pernah meraih outstanding music student award di Willamete University itu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6).
Mempunyai kemahiran bermain harpguitar, kakak pemain harpa kenamaan Maya Hasan itu pun kerap menggabungkan harpguitar dengan musik etnik, jazz, dan rock. Dia pun akhirnya terlibat dalam album Indonesia Marahddhika yang digagas Mohammad Kadri pada 2015. Dan di sinilah Iwan kembali bersinar dengan menyabet penghargaan AMI Awards sebagai artis terbaik dalam kategori Produksi Karya Musik Progresif.
Selain itu, Iwan juga sempat membentuk proyekan bersama bassis Ungu, Makki Parikesit yang diberi nama Iwan and Makki Collective. Proyekan ini mempunyai single berjudul Ragu yang di-medley dengan lagu dari tanah Karo berjudul Sibincar Layo. "Sudah rekaman, vokalisnya namanya Fitra. Dia sarjana musik lulusan IKJ, mantan vokalis saya di Atmosfera," ungkap Iwan mengenai Iwan and Makki Collective.
Meski telah melakukan banyak perjalanan melalui karier solonya, Iwan tampaknya tidak akan pernah melupakan Discus, band yang telah membesarkan namanya. Dia pun berencana untuk menyelesaikan album ketiga Discus kendati beberapa personelnya sudah tutup usia.
"Meski Eko Partitur, Kiki Caloh, Anto Praboe sudah wafat, bersama Fadhil Indra, Hajunadji, Krisna Prameswara dan Yuniati Arfah yang menggantikan Nonny Manuputty, album ketiga akan tetap kami produces. Kemungkinan besar rilis tahun 2021," pungkas Iwan yang mencoba membagikan kabar sukacita Discus kepada para penggemarnya.
(nug)