Wujud Konkret Manfaat Produksi PEN Film Kemenparekraf, Pengelola Homestay Turut Nikmati Efek Domino
loading...
A
A
A
MALANG - Pengelola homestay di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, turut menikmati efek domino dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Film dari Kemenparekraf.Pasalnya, pengelola homestay meraih berkah dari 55 kru film pendek "Jangka Kala" yang menginap di homestay mereka sebagai tempat tinggal selama produksi film.
Aris, salah satu pengelola homestay, mengatakan para kru film ini tinggal bermalam di tempat mereka selama 10 hari.Hal itu sangat membantu kondisi perekonomian Aris dan keluarganya. Pasalnya, jarang sekali selama pandemi ini ada wisatawan yang tinggal dalam jangka waktu yang lama di homestay yang ia kelola.
"Sepi Mas, selama pandemi ini ada yang berkunjung dan bermalam lumayan lama, katanya sedang produksi film," ungkap pria asli Jember ini, Senin (6/12/2021).
Aris mengatakan di Desa Tambakrejo ini ada sekitar 150 kamar milik seluruh warga. Bila ada tamu datang, maka akan disebar ke seluruh pemilik homestay. Ini untuk memeratakan rezeki bagi seluruh penghuni pemilik homestay.
"Tamunya kita bagi ke seluruh homestay, termasuk para kru film ini," ungkap mahasiswa semester 8 ini.
Sri Mukti (60) mengaku bersyukur pandemi levelnya sudah mulai turun. Selama pandemi hampir tidak ada tamu yang berkunjung, karena pemerintah memang aksesnya ditutup.
Dibukanya tempat wisata menjadi berkah baginya. Meski kunjungan wisatawan belum seramai sebelum pandemi, namun adanya pengunjung kembali menghidupkan geliat pengelola homestay.
"Kalau dulu setiap Sabtu dan Minggu selalu ramai. Kalau sekarang kita tahu masih dibatasi, jadi ada tamu saja sudah senang," ungkap ibu dua anak ini.
Ia berharap, setelah warga banyak yang vaksin, tempat wisata kembali dibuka, seperti sebelum pandemi.
"Semoga pandemi segera berakhir ya, pemilik homestay dapat rezeki, pemilik warung juga dapat rezeki," katanya.
Film "Jangka Kala" ini menceritakan tentang isu lingkungan di pesisir Malang Selatan.
Film besutan sutradaraDestian Rendra ini mendapatkan bantuan untuk produksi Program Pertumbuhan Ekonomi Nasional (PEN) Film dari Kemenparekraf RI.
Program PEN Film ini bertujuan untuk membangkitkan kembali dunia perfilman di Indonesia. Hampir selama pandemi para penggiat film tidak dapat berproduksi, sehingga mempengaruhi perekonomian mereka.
Aris, salah satu pengelola homestay, mengatakan para kru film ini tinggal bermalam di tempat mereka selama 10 hari.Hal itu sangat membantu kondisi perekonomian Aris dan keluarganya. Pasalnya, jarang sekali selama pandemi ini ada wisatawan yang tinggal dalam jangka waktu yang lama di homestay yang ia kelola.
"Sepi Mas, selama pandemi ini ada yang berkunjung dan bermalam lumayan lama, katanya sedang produksi film," ungkap pria asli Jember ini, Senin (6/12/2021).
Aris mengatakan di Desa Tambakrejo ini ada sekitar 150 kamar milik seluruh warga. Bila ada tamu datang, maka akan disebar ke seluruh pemilik homestay. Ini untuk memeratakan rezeki bagi seluruh penghuni pemilik homestay.
"Tamunya kita bagi ke seluruh homestay, termasuk para kru film ini," ungkap mahasiswa semester 8 ini.
Sri Mukti (60) mengaku bersyukur pandemi levelnya sudah mulai turun. Selama pandemi hampir tidak ada tamu yang berkunjung, karena pemerintah memang aksesnya ditutup.
Dibukanya tempat wisata menjadi berkah baginya. Meski kunjungan wisatawan belum seramai sebelum pandemi, namun adanya pengunjung kembali menghidupkan geliat pengelola homestay.
"Kalau dulu setiap Sabtu dan Minggu selalu ramai. Kalau sekarang kita tahu masih dibatasi, jadi ada tamu saja sudah senang," ungkap ibu dua anak ini.
Ia berharap, setelah warga banyak yang vaksin, tempat wisata kembali dibuka, seperti sebelum pandemi.
"Semoga pandemi segera berakhir ya, pemilik homestay dapat rezeki, pemilik warung juga dapat rezeki," katanya.
Film "Jangka Kala" ini menceritakan tentang isu lingkungan di pesisir Malang Selatan.
Film besutan sutradaraDestian Rendra ini mendapatkan bantuan untuk produksi Program Pertumbuhan Ekonomi Nasional (PEN) Film dari Kemenparekraf RI.
Program PEN Film ini bertujuan untuk membangkitkan kembali dunia perfilman di Indonesia. Hampir selama pandemi para penggiat film tidak dapat berproduksi, sehingga mempengaruhi perekonomian mereka.
(wur)