Kadar Kolesterol pada Cumi Tinggi, Jangan Berlebihan Dikonsumsi

Selasa, 07 Desember 2021 - 14:39 WIB
loading...
Kadar Kolesterol pada Cumi Tinggi, Jangan Berlebihan Dikonsumsi
Kadar kolesterol pada cumi terbilang tinggi. Makanan laut ini sebaiknya jangan berlebihan dikonsumsi agar tidak menyebabkan masalah kesehatan seperti stroke. Foto/Life and Trendz.
A A A
JAKARTA - Kadar kolesterol pada cumi terbilang tinggi. Oleh karena itu, makanan laut ini sebaiknya jangan berlebihan dikonsumsi agar tidak menyebabkan masalah kesehatan seperti stroke hingga serangan jantung .

Cumi memiliki kandungan lemak total yang cenderung sangat tinggi. Hal ini karena cumi paling umum dimasak dengan digoreng, sehingga kadar lemaknya akan semakin tinggi.

Di sisi lain, cumi memiliki rasa yang khas dan bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan nikmat. Meski demikian, sebagian orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi tentu akan berpikir dua kali untuk mengonsumsi cumi.

Dilansir dari Health Line, Selasa (7/12/2021), tinggi atau tidaknya lemak jenuh atau lemak trans tergantung pada jenis minyak yang dipilih untuk menggoreng. Jika cumi disajikan dengan cara yang lebih baik, maka hewan laut ini bisa sangat menyehatkan karena jumlah lemak jenuhnya yang rendah.


Sebagaimana diketahui, produk hewani adalah satu-satunya sumber makanan kolesterol. Tidak seperti beberapa produk hewani lainnya, cumi-cumi pada dasarnya rendah akan lemak jenuh. Lemak jenuh dan lemak trans harus dihindari bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi.

Ketika cumi-cumi digoreng dan dijadikan kalamari, lemak total dan kandungan lemak jenuhnya kemungkinan akan naik. Intinya, makanan yang relatif sehat dapat dibuat menjadi sangat tidak sehat melalui cara proses tersebut.

Satu ekor cumi mentah seberat 300 gram mengandung sekira 198 miligram kolesterol dan 13,2 gram protein serta 0,3 gram lemak jenuh total. Cumi juga mengandung lemak sehat, yakni sekira 0,09 gram lemak tak jenuh tunggal, dan 0,4 gram lemak tak jenuh ganda.

American Heart Association merekomendasikan seseorang makan tidak lebih dari 5-6 persen dari total kalori dari lemak jenuh per hari. Perilaku ini bisa dilakukan jika seseorang ingin menurunkan kadar kolesterol jahat yang disebut low-density lipoprotein (LDL).


Selain itu masyarakat juga disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh. Termasuk lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Lemak ini dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL). Di mana HDL dapat membantu membuang LDL yang buruk.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)