Sandiaga Uno Kucurkan Rp136 Miliar untuk Kemajuan Perfilman: Sekaligus Persiapan Kebangkitan Industri Kreatif

Kamis, 16 Desember 2021 - 07:50 WIB
loading...
Sandiaga Uno Kucurkan...
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, dana stimulus PEN Rp136 miliar untuk subsektor film ini, selain memajukan juga membangkitan industri kreatif perfilman. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengucurkan dana stimulus pemulihan ekonomi nasional ( PEN ) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar guna mendorong kebangkitan ekonomi melalui percepatan kebangkitan industri film serta memperbaiki ekosistem perfilman Indonesia seiring terkendalinya pandemi COVID-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, dana stimulus PEN subsektor film bertujuan memperbaiki ekosistem perfilman nasional dengan membuka lebar kesempatan sineas muda untuk berkreativitas dengan menciptakan karya film berkualitas.

"Stimulus PEN subsektor film untuk menciptakan lapangan kerja yang luas sehingga dapat menyerap kembali tenaga kerja kreatif film yang terdampak pandemi sekaligus sebagai persiapan dalam menyambut kebangkitan industri kreatif perfilman," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (15/12/21).

Lebih lanjut, perluasan penciptaan lapangan kerja yang akan mendorong penguatan peta perfilman nasional salah satunya terlihat dari skema produksi.



Sebanyak 56 penerima bantuan pemerintah produksi film Indonesia telah ditetapkan, yakni mewakili 23 rumah produksi dan 33 komunitas perfilman yang terdiri dari 29 film terpilih kategori film pendek dan 27 film terpilih untuk kategori film dokumenter pendek.

Menurut Sandiaga, film-film tersebut telah lolos penilaian oleh tim kurator dimana masing-masing akan mendapat bantuan stimulus sebesar Rp250 juta per judul film.

Sandiaga menjelaskan, dari 56 penerima bantuan pemerintah untuk skema produksi tersebut, tidak lagi didominasi dari kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Namun, sudah menyebar ke kota-kota besar/kecil di Sumatra, Kalimantan, Bali, NTT, hingga Sulawesi.

Apabila selama ini banyak film pendek dan film dokumenter berkualitas dilahirkan oleh kalangan sineas muda dari kota-kota besar di Pulau Jawa, maka ke depan akan lahir dari kota-kota di luar Jawa seperti Majene, Palu, Solok, Banda Aceh, Balikpapan, serta kota lainnya.

Pada tahun depan, kata Sandiaga, diproyeksikan akan banyak lahir film pendek dan film dokumenter berkualitas karya anak bangsa tampil dan menjadi pemenang di festival-festival film internasional.

Sementara itu ada 50 rumah produksi sebagai penerima dana stimulus PEN untuk skema pra-produksi. Masing-masing menerima kucuran dana Rp860 juta per judul film. Dengan total dana skema pra-produksi Rp68,9 miliar ini diharapkan dapat memicu produksi film layar lebar bermutu di era pasca-pandemi.

Adanya dana bantuan tersebut akan lahir film-film bermutu dengan genre yang beragam sehingga akan memberi banyak pilihan kepada para penonton di gedung bioskop sekaligus mendorong minat masyarakat kembali ke bioskop.

Dari beragam genre film itu, ada yang mengangkat judul film lama yang pernah sukses di gedung bioskop di era tahun 1980 dan 1990-an seperti ‘Ali Topan Anak Jalanan’ dan ‘Losmen Bu Broto 2’.

Dana stimulus PEN subsektor film secara total diperkirakan akan menyerap 14.761 tenaga kerja langsung baik untuk skema promosi film layar lebar tayang bioskop, skema produksi untuk film pendek dan film dokumenter, maupun skema pra-produksi film layar lebar.

"Sementara serapan tenaga kerja tidak langsung diproyeksikan mencapai ratusan ribu tenaga kerja mulai tenaga kerja katering untuk kru film, kendaraan film, hingga penjaga bioskop dan lainnya," pungkasnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)